Biden Sebut Swedia Akan Segera Bergabung dengan NATO
loading...
A
A
A
COLORADO - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memperkirakan Swedia akan segera bergabung dengan NATO . Biden mengungkapkan hal itu di Akademi Angkatan Udara AS, Kamis (1/6/2023), beberapa hari setelah dia mengisyaratkan kemungkinan mengatasi sikap Turki soal bergabungnya Swedia ke dalam NATO.
Pada awal pekan ini, Biden berbicara dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan untuk memberi selamat kepadanya atas terpilihnya kembali Erdogan. Biden mengatakan kepada wartawan, bahwa Erdogan mengulangi keinginan Ankara untuk membeli jet tempur F-16 dari AS, sementara Biden mendesak Ankara untuk tidak keberatan Swedia bergabung dengan NATO.
Dalam pidato pembukaannya di Akademi Angkatan Udara AS, Biden mengatakan, NATO lebih kuat terlepas dari upaya Presiden Rusia Vladimir Putin untuk memecahkan aliansi tersebut dengan invasinya ke Ukraina.
Ini didukung lebih lanjut dengan pengakuan Finlandia baru-baru ini, "dan segera, Swedia". "Itu akan terjadi, saya berjanji kepada Anda," kata Biden, seperti dikutip dari Reuters. Tetapi, ia tidak memberikan rincian waktu kapan Swedia akan bergabung dengan NATO.
Biden juga mengatakan, dia akan segera berbicara dengan Erdogan lagi pada KTT tahunan NATO di Vilnius, Lituania, pada bulan Juli mendatang.
Sementar Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mendesak Turki untuk segera menyelesaikan aksesi Swedia ke NATO. Blinken mengatakan, negara itu telah mengambil langkah signifikan untuk mengatasi keberatan Ankara atas keanggotaannya.
Biden juga menjelaskan bahwa AS tidak akan mundur dari tantangan yang ditimbulkan oleh China di tengah ketegangan yang mendalam dalam hubungan tersebut.
"AS tidak mencari konflik atau konfrontasi dengan China. China dan AS harus bisa bekerja sama, di mana kita bisa menyelesaikan beberapa tantangan global, seperti iklim," katanya."Tapi, kami siap menghadapi persaingan yang kuat," lanjutnya.
Ia juga menambahkan bahwa AS akan membela kepentingannya dan kepentingan mitranya. Biden juga menekankan dukungan AS untuk Ukraina dalam perang dengan Rusia. "Dukungan rakyat Amerika untuk Ukraina tidak akan diabaikan," kata Biden.
Pada awal pekan ini, Biden berbicara dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan untuk memberi selamat kepadanya atas terpilihnya kembali Erdogan. Biden mengatakan kepada wartawan, bahwa Erdogan mengulangi keinginan Ankara untuk membeli jet tempur F-16 dari AS, sementara Biden mendesak Ankara untuk tidak keberatan Swedia bergabung dengan NATO.
Dalam pidato pembukaannya di Akademi Angkatan Udara AS, Biden mengatakan, NATO lebih kuat terlepas dari upaya Presiden Rusia Vladimir Putin untuk memecahkan aliansi tersebut dengan invasinya ke Ukraina.
Ini didukung lebih lanjut dengan pengakuan Finlandia baru-baru ini, "dan segera, Swedia". "Itu akan terjadi, saya berjanji kepada Anda," kata Biden, seperti dikutip dari Reuters. Tetapi, ia tidak memberikan rincian waktu kapan Swedia akan bergabung dengan NATO.
Biden juga mengatakan, dia akan segera berbicara dengan Erdogan lagi pada KTT tahunan NATO di Vilnius, Lituania, pada bulan Juli mendatang.
Sementar Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mendesak Turki untuk segera menyelesaikan aksesi Swedia ke NATO. Blinken mengatakan, negara itu telah mengambil langkah signifikan untuk mengatasi keberatan Ankara atas keanggotaannya.
Biden juga menjelaskan bahwa AS tidak akan mundur dari tantangan yang ditimbulkan oleh China di tengah ketegangan yang mendalam dalam hubungan tersebut.
"AS tidak mencari konflik atau konfrontasi dengan China. China dan AS harus bisa bekerja sama, di mana kita bisa menyelesaikan beberapa tantangan global, seperti iklim," katanya."Tapi, kami siap menghadapi persaingan yang kuat," lanjutnya.
Ia juga menambahkan bahwa AS akan membela kepentingannya dan kepentingan mitranya. Biden juga menekankan dukungan AS untuk Ukraina dalam perang dengan Rusia. "Dukungan rakyat Amerika untuk Ukraina tidak akan diabaikan," kata Biden.
(esn)