Bos Kalashnikov Ungkap Mengapa Dia Membuat Senjata
loading...
A
A
A
MOSKOW - Dalam wawancara eksklusif dengan RT, Presiden Grup Kalashnikov, Alan Lushnikov, berbicara tentang pembukaan pabrik senapan di India.
Dia juga menjelaskan bagaimana senjata baru itu bekerja dalam pertempuran, dan apa yang memotivasi perusahaan melakukan apa yang dilakukannya.
“Bagi saya, pertama-tama ini adalah kesempatan untuk memberikan apa yang dibutuhkan negara saya untuk keamanannya,” ujar Lushnikov kepada RT, dalam wawancara yang pertama kali ditayangkan pada Senin (29/5/2023).
Dia menjelaskan, “Alasan utama mengapa kami melakukan semua ini adalah untuk membuat negara kami mampu mempertahankan dirinya sendiri. Jika Anda berkomitmen untuk tugas ini, semua hal lainnya akan datang dengan sendirinya.”
Kalashnikov, menurutnya, membuat "produk terbaik dunia", yang dijual baik di dalam maupun luar negeri.
Namun, perusahaan tidak melakukannya untuk memuaskan beberapa ambisi atau ego pribadi. “Anda harus membuat produk terbaik dunia untuk memastikan ibu pertiwi Anda aman,” ungkap dia.
Selain desain senapan otomatis yang “sederhana dan andal”, Kalashnikov juga membuat senapan sniper, drone seperti Lancet yang banyak digunakan, dan bahkan seragam tempur untuk militer Rusia.
Baru pekan lalu, perusahaan mengumumkan telah membentuk divisi terpisah yang didedikasikan untuk merancang dan membuat drone.
Lushnikov tidak akan mengomentari perkembangan Lancet tertentu, bercanda bahwa ini akan dirahasiakan.
Namun dia mengatakan perusahaan itu "secara aktif mengembangkan" berbagai UAV pengintaian dan serangan.
“Keunggulan utama kami adalah keandalan mutlak dari produk kami,” papar dia.
“Semua senjata yang dikirim ke militer Rusia langsung dikirim ke garis depan, di mana mereka diuji dalam pertempuran, dan ditingkatkan berdasarkan umpan balik pengguna,” ujar dia.
Operasi militer di Ukraina telah menunjukkan keefektifan "pendekatan klien-sentris" Kalashnikov, menurut Lushnikov kepada RT.
Perusahaan percaya dalam mengembangkan solusi teknis untuk kebutuhan taktis. “Jadi itu taktik, teknologi, dan kemudian kemampuan,” ungkap dia.
Awal bulan ini, Kalashnikov memulai pengiriman massal senapan sniper Chukavin SVCh, sebagai pengganti Dragunov SVD, yang sudah ada sejak tahun 1960-an.
Polisi Rusia juga mulai mengadopsi pistol Lebedev kompak (PLK-15) sebagai senjata dinas mereka, sementara Garda Nasional memilih PL-15 modular yang lebih berat.
Lushnikov juga menegaskan India telah mulai memproduksi salah satu senapan seri AK-200 di dalam negeri, sebagai bagian dari kesepakatan transfer teknologi dengan Rusia.
Memperhatikan bahwa India adalah mitra strategis bukan hanya Kalashnikov tetapi juga Rusia sendiri, Lushnikov mengatakan tujuan Moskow adalah “untuk sepenuhnya memenuhi permintaan senjata api India.”
Lushnikov menunjukkan membuat senapan di India bukanlah ancaman bagi lapangan kerja Rusia, karena permintaan New Delhi “secara signifikan melebihi kapasitas kami saat ini.”
Dia juga mencatat pengaturan lisensi dapat direplikasi di negara lain, tetapi itu tergantung pada pemerintah di Moskow untuk mengaturnya.
“Pabrik Kalashnikov di Rusia sudah berjalan dengan kapasitas penuh,” ujar Lushnikov kepada RT, dan perusahaan berinvestasi untuk meningkatkan produksi.
Pada kuartal pertama 2023, perusahaan meningkatkan produksinya sebesar 38%, mencapai rekor 10 tahun.
Dia juga menjelaskan bagaimana senjata baru itu bekerja dalam pertempuran, dan apa yang memotivasi perusahaan melakukan apa yang dilakukannya.
“Bagi saya, pertama-tama ini adalah kesempatan untuk memberikan apa yang dibutuhkan negara saya untuk keamanannya,” ujar Lushnikov kepada RT, dalam wawancara yang pertama kali ditayangkan pada Senin (29/5/2023).
Dia menjelaskan, “Alasan utama mengapa kami melakukan semua ini adalah untuk membuat negara kami mampu mempertahankan dirinya sendiri. Jika Anda berkomitmen untuk tugas ini, semua hal lainnya akan datang dengan sendirinya.”
Kalashnikov, menurutnya, membuat "produk terbaik dunia", yang dijual baik di dalam maupun luar negeri.
Namun, perusahaan tidak melakukannya untuk memuaskan beberapa ambisi atau ego pribadi. “Anda harus membuat produk terbaik dunia untuk memastikan ibu pertiwi Anda aman,” ungkap dia.
Selain desain senapan otomatis yang “sederhana dan andal”, Kalashnikov juga membuat senapan sniper, drone seperti Lancet yang banyak digunakan, dan bahkan seragam tempur untuk militer Rusia.
Baru pekan lalu, perusahaan mengumumkan telah membentuk divisi terpisah yang didedikasikan untuk merancang dan membuat drone.
Lushnikov tidak akan mengomentari perkembangan Lancet tertentu, bercanda bahwa ini akan dirahasiakan.
Namun dia mengatakan perusahaan itu "secara aktif mengembangkan" berbagai UAV pengintaian dan serangan.
“Keunggulan utama kami adalah keandalan mutlak dari produk kami,” papar dia.
“Semua senjata yang dikirim ke militer Rusia langsung dikirim ke garis depan, di mana mereka diuji dalam pertempuran, dan ditingkatkan berdasarkan umpan balik pengguna,” ujar dia.
Operasi militer di Ukraina telah menunjukkan keefektifan "pendekatan klien-sentris" Kalashnikov, menurut Lushnikov kepada RT.
Perusahaan percaya dalam mengembangkan solusi teknis untuk kebutuhan taktis. “Jadi itu taktik, teknologi, dan kemudian kemampuan,” ungkap dia.
Awal bulan ini, Kalashnikov memulai pengiriman massal senapan sniper Chukavin SVCh, sebagai pengganti Dragunov SVD, yang sudah ada sejak tahun 1960-an.
Polisi Rusia juga mulai mengadopsi pistol Lebedev kompak (PLK-15) sebagai senjata dinas mereka, sementara Garda Nasional memilih PL-15 modular yang lebih berat.
Lushnikov juga menegaskan India telah mulai memproduksi salah satu senapan seri AK-200 di dalam negeri, sebagai bagian dari kesepakatan transfer teknologi dengan Rusia.
Memperhatikan bahwa India adalah mitra strategis bukan hanya Kalashnikov tetapi juga Rusia sendiri, Lushnikov mengatakan tujuan Moskow adalah “untuk sepenuhnya memenuhi permintaan senjata api India.”
Lushnikov menunjukkan membuat senapan di India bukanlah ancaman bagi lapangan kerja Rusia, karena permintaan New Delhi “secara signifikan melebihi kapasitas kami saat ini.”
Dia juga mencatat pengaturan lisensi dapat direplikasi di negara lain, tetapi itu tergantung pada pemerintah di Moskow untuk mengaturnya.
“Pabrik Kalashnikov di Rusia sudah berjalan dengan kapasitas penuh,” ujar Lushnikov kepada RT, dan perusahaan berinvestasi untuk meningkatkan produksi.
Pada kuartal pertama 2023, perusahaan meningkatkan produksinya sebesar 38%, mencapai rekor 10 tahun.
(sya)