3 Perubahan Strategi Serangan Rusia ke Ukraina, Salah Satunya Memadukan Drone dan Misil
loading...
A
A
A
KIEV - Rusia terus mengintensifkan serangan ke Kiev, ibukota Ukraina. Serangan yang sudah berlangsung beberapa hari ini menunjukkan perubahan strategi perang Rusia.
Tujuan utama serangan intensif itu untuk melemahkan pertahanan udara Kiev. Pasalnya, Rusia memanfaatkan momentum tentang kekurangan cadangan misil dan drone. Itu menjadi kesempatan bagi Moskow untuk menghancurkan berbagai fasilitas militer Ukraina.
Berikut 3 perubahan strategi yang dilakukan Rusia dalam menyerang Kiev.
1. Serangan Malam dan Siang
Moskow juga berharap untuk mendapatkan pukulan psikologis. Sejak awal invasi, sirine serangan udara telah dinyalakan di Kiev selama 887 jam kumulatif.
Biasanya, Rusia melakukan serangan ke Kiev pada malam hari. Tapi, kali ini berubah. Rusia juga melancarkan serangan pada siang hari.
Serhii Popko, kepala administrasi militer di Kiev, mengatakan serangan ini menunjukkan Rusia mengubah taktiknya, setelah serangan malam hari yang berkepanjangan, serangan siang tetap menyerang kota selama siang hari. "Saat siang, sebagian besar penduduk sedang bekerja dan berada di luar rumah," kata Popko, dilansir euronews. Dia mengungkapkan, serangan siang hari yang jarang terjadi memaksa orang mencari perlindungan di bawah tanah dan membuat anak-anak sekolah melarikan diri dari jalan-jalan Kiev untuk menyelamatkan diri.
Popko mengungkapkan, serangan Rusia itu berlangsung besar-besaran dan diluncurkan dalam beberapa gelombang. Pada serangan Selasa (30/5/2023) terdapat tiga kali serangan dalam 24 jam.
2. Memadukan Drone dan Misil
Tujuan utama serangan intensif itu untuk melemahkan pertahanan udara Kiev. Pasalnya, Rusia memanfaatkan momentum tentang kekurangan cadangan misil dan drone. Itu menjadi kesempatan bagi Moskow untuk menghancurkan berbagai fasilitas militer Ukraina.
Berikut 3 perubahan strategi yang dilakukan Rusia dalam menyerang Kiev.
1. Serangan Malam dan Siang
Moskow juga berharap untuk mendapatkan pukulan psikologis. Sejak awal invasi, sirine serangan udara telah dinyalakan di Kiev selama 887 jam kumulatif.
Biasanya, Rusia melakukan serangan ke Kiev pada malam hari. Tapi, kali ini berubah. Rusia juga melancarkan serangan pada siang hari.
Serhii Popko, kepala administrasi militer di Kiev, mengatakan serangan ini menunjukkan Rusia mengubah taktiknya, setelah serangan malam hari yang berkepanjangan, serangan siang tetap menyerang kota selama siang hari. "Saat siang, sebagian besar penduduk sedang bekerja dan berada di luar rumah," kata Popko, dilansir euronews. Dia mengungkapkan, serangan siang hari yang jarang terjadi memaksa orang mencari perlindungan di bawah tanah dan membuat anak-anak sekolah melarikan diri dari jalan-jalan Kiev untuk menyelamatkan diri.
Popko mengungkapkan, serangan Rusia itu berlangsung besar-besaran dan diluncurkan dalam beberapa gelombang. Pada serangan Selasa (30/5/2023) terdapat tiga kali serangan dalam 24 jam.
2. Memadukan Drone dan Misil