Gelombang Serangan Rusia Hantam Fasilitas Militer Ukraina
loading...
A
A
A
MOSKOW - Rusia mengklaim militernya telah menyerang pangkalan udara Ukraina , Senin (29/5/2023). Dalam pengakuan langka atas kerusakan pada "target" militer, Ukraina mengatakan bahwa pekerjaan sedang dilakukan untuk memulihkan landasan pacu.
Ukraina juga menyatakan, lima pesawat telah dihentikan layanannya di wilayah barat Khmelnitskiy, meskipun tidak menyebutkan nama situs atau situs tersebut. Sebuah lapangan terbang militer yang besar terletak di wilayah tersebut sebelum perang.
"Saat ini, pekerjaan terus dilakukan untuk memadamkan kebakaran di fasilitas penyimpanan bahan bakar dan pelumas serta amunisi," sebut pernyataan kantor gubernur wilayah Khmelnitskiy, seperti dikutip dari Reuters.
Kantor berita milik negara Rusia, RIA, mengutip Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, lebih dari satu pangkalan udara diserang. Tetapi, tidak ada konfirmasi dari Ukraina tentang kerusakan pangkalan udara lainnya.
Bulan ini, ibu kota Ukraina diserang untuk ke-16 kalinya. Tetapi, para pejabat mengatakan, sebagian besar drone dan rudal yang ditembakkan semalam telah ditembak jatuh dan tidak ada sasaran yang terkena di pagi hari.
Serangan tersebut, yang membuat warga Kiev berlarian mencari perlindungan di stasiun metro, merupakan bagian dari gelombang baru serangan udara Rusia bulan ini. Serangan gencar dilancarkan Rusia saat Ukraina, yang dipersenjatai dengan senjata baru dari sekutu Barat, tengah bersiap untuk mencoba merebut kembali wilayah yang diduduki oleh pasukan Rusia.
"Dengan serangan terus-menerus ini, musuh berusaha membuat penduduk sipil berada dalam ketegangan psikologis yang dalam," kata Serhiy Popko, Kepala Administrasi Militer kota itu.
Militer Ukraina mengatakan, serangan di pelabuhan Odesa telah menyebabkan kebakaran dan merusak infrastruktur. Tetapi, Kiev tidak merinci apakah kerusakan tersebut mengancam ekspor biji-bijian.
"Kebakaran terjadi di infrastruktur pelabuhan Odesa akibat serangan itu. Api dengan cepat dipadamkan. Informasi tentang tingkat kerusakan sedang diperbarui," kata komando militer selatan di Facebook.
Rusia mengatakan pada hari Senin bahwa kesepakatan biji-bijian Laut Hitam tidak akan lagi beroperasi kecuali perjanjian PBB dengan Moskow untuk mengatasi hambatan ekspor biji-bijian dan pupuk Rusia dipenuhi.
Ukraina juga menyatakan, lima pesawat telah dihentikan layanannya di wilayah barat Khmelnitskiy, meskipun tidak menyebutkan nama situs atau situs tersebut. Sebuah lapangan terbang militer yang besar terletak di wilayah tersebut sebelum perang.
"Saat ini, pekerjaan terus dilakukan untuk memadamkan kebakaran di fasilitas penyimpanan bahan bakar dan pelumas serta amunisi," sebut pernyataan kantor gubernur wilayah Khmelnitskiy, seperti dikutip dari Reuters.
Kantor berita milik negara Rusia, RIA, mengutip Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, lebih dari satu pangkalan udara diserang. Tetapi, tidak ada konfirmasi dari Ukraina tentang kerusakan pangkalan udara lainnya.
Bulan ini, ibu kota Ukraina diserang untuk ke-16 kalinya. Tetapi, para pejabat mengatakan, sebagian besar drone dan rudal yang ditembakkan semalam telah ditembak jatuh dan tidak ada sasaran yang terkena di pagi hari.
Serangan tersebut, yang membuat warga Kiev berlarian mencari perlindungan di stasiun metro, merupakan bagian dari gelombang baru serangan udara Rusia bulan ini. Serangan gencar dilancarkan Rusia saat Ukraina, yang dipersenjatai dengan senjata baru dari sekutu Barat, tengah bersiap untuk mencoba merebut kembali wilayah yang diduduki oleh pasukan Rusia.
"Dengan serangan terus-menerus ini, musuh berusaha membuat penduduk sipil berada dalam ketegangan psikologis yang dalam," kata Serhiy Popko, Kepala Administrasi Militer kota itu.
Militer Ukraina mengatakan, serangan di pelabuhan Odesa telah menyebabkan kebakaran dan merusak infrastruktur. Tetapi, Kiev tidak merinci apakah kerusakan tersebut mengancam ekspor biji-bijian.
"Kebakaran terjadi di infrastruktur pelabuhan Odesa akibat serangan itu. Api dengan cepat dipadamkan. Informasi tentang tingkat kerusakan sedang diperbarui," kata komando militer selatan di Facebook.
Rusia mengatakan pada hari Senin bahwa kesepakatan biji-bijian Laut Hitam tidak akan lagi beroperasi kecuali perjanjian PBB dengan Moskow untuk mengatasi hambatan ekspor biji-bijian dan pupuk Rusia dipenuhi.
(esn)