4 Fakta tentang Afghanistan, Pernah Taklukkan 2 Negara Adidaya

Senin, 29 Mei 2023 - 21:11 WIB
loading...
A A A
Soviet berada di bawah tekanan untuk mundur dari Afghanistan. Banyak negara Timur Tengah mengkritik invasi tersebut. Ketika Mikhail Gorbachev berkuasa pada 1985, dia menarik pasukan dari Afghanistan. Soviet menandatangani perjanjian damai pada 1988. Mereka telah menarik diri dari negara tersebut pada tahun 1989.

2. Mengusir Tentara AS

4 Fakta tentang Afghanistan, Pernah Taklukkan 2 Negara Adidaya

Foto/Reuters

Penerbangan militer AS terakhir dari Afghanistan pada Desember 2021. Itu menjadi "babak terakhir" dalam invasi Afghanistan yang berlangsung selama 20 tahun. Dunia menyaksikan bahwa AS menyerahkan Afghanistan kembali ke Taliban.

Perang Afghanistan dimulai di bawah Presiden AS George W. Bush sebagai perburuan Al Qaeda dan Osama bin Laden, pemimpin Qaeda yang menginisiasi serangan 11 September di AS.. "Pada skor itu, itu berhasil: Al Qaeda diusir dan Bin Laden dibunuh oleh tim SEAL Amerika di Pakistan pada tahun 2011. Tapi 20 tahun, tiga presiden, lebih dari USD2 triliun, dan 170.000 nyawa setelah invasi tahun 2001, perang terpanjang Amerika gagal di hampir setiap tujuan lainnya,” demikian tulis The New York Times.

Kenapa AS kalah kembali di Afghanistan? Pendudukan AS yang lama memungkinkan Taliban untuk berkumpul kembali. "Ada pepatah lama yang mengatakan bahwa kemenangan memiliki seratus ayah dan kekalahan adalah yatim piatu," kata mantan Presiden John F. Kennedy pada 1961, setelah kegagalan Teluk Babi.

3. Peradaban Kuno yang Kaya

4 Fakta tentang Afghanistan, Pernah Taklukkan 2 Negara Adidaya

Foto/Reuters

Afghanistan memiliki lukisan cat minyak tertua di dunia. Para ilmuwan menemukan lukisan di dinding gua dan memberi tanggal pada abad ke-7 Masehi. Padahal, orang Eropa menggunakan minyak untuk melukis sekitar abad ke-13. Lukisan gua menggambarkan Buddha dalam jubah vermilion dan makhluk mitos. Gua-gua itu berada di dekat Buddha Bamyan.

4. Penghasil Opium Terbesar
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0964 seconds (0.1#10.140)