3 pemimpin yang Mengundurkan Diri karena Burnout, Nomor Buncit Sangat Bersinar

Senin, 29 Mei 2023 - 14:58 WIB
loading...
A A A
Ms Ardern menjadi kepala pemerintahan wanita termuda di dunia ketika dia terpilih sebagai perdana menteri pada 2017, dalam usia 37 tahun. Dan setahun kemudian dia menjadi pemimpin dunia terpilih kedua yang pernah melahirkan saat menjabat, setelah Benazir Bhutto dari Pakistan pada tahun 1990.

Saat mengundurkan diri, Ardern adalah bintang politik secara global, meskipun jajak pendapat menunjukkan bahwa dia semakin tidak populer di dalam negerinya. Dia kerap mendapatkan pujian dari sesama pemimpin dunia lainnya.

Kenapa para pemimpin pemerintahan mengundurkan diri karena burnout? Beberapa penelitian menunjukkan bahwa semua karyawan menghadapi peningkatan kerentanan terhadap stres dan kelelahan, terutama pasca-pandemi. Tetapi risikonya sangat tinggi bagi wanita. Menurut penelitian tentang kesehatan mental, wanita 23% lebih mungkin berjuang dengan keseimbangan kehidupan kerja yang buruk dibandingkan pria. 45% pekerja perempuan lebih mungkin menderita stres kerja.

"Ini bukan seruan menentang pekerjaan dan kepemimpinan perempuan. Sebaliknya, ini adalah alarm tentang perlunya mengatasi struktur sosial dan norma gender yang diidentifikasi sebagai faktor peningkatan risiko kelelahan bagi perempuan," kata pakar gender asal Arab Saudi, Maha Akeel, dilansir Arab News.

Akeel mengatakan, perempuan masih menanggung sebagian besar pekerjaan rumah tangga, mengasuh anak dan kewajiban keluarga di samping pekerjaan mereka, dan tekanan bagi rumah tangga yang dikepalai perempuan bahkan lebih besar. "Tugas dan tugas ini tidak dibayar, serta kurang dihargai dan bahkan jarang diakui," tuturnya.

Hal senada diungkapkan Sarah Kieran dari University of Limerick. Dia mengatakan, terlepas dari posisi kuat Sturgeon dan Ardern di pemerintahan, mereka tidak dapat mencapai keseimbangan hidup-kerja. "Kita perlu merenungkan hal ini dan bertanya mengapa mereka merasa perlu mendahului pengawasan media dan publik dengan menyatakan bahwa itu bukan ketidakmampuan mereka untuk melakukan pekerjaan, mengatasi kecepatan kerja atau memenuhi agenda," tuturnya.
(ahm)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1719 seconds (0.1#10.140)