Senator Graham: Rusia Sekarat Berkat Dukungan Militer AS ke Ukraina
loading...
A
A
A
KIEV - Senator Amerika Serikat (AS) Lindsey Graham mengatakan Rusia sedang sekarat berkat dukungan militer Amerika ke Ukraina yang dia gambarkan sebagai "uang terbaik yang dihabiskan".
Hal itu disampaikan selama pertemuan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Kiev pada pekan lalu.
Komentar senator asal South Carolina itu untuk mengungkapkan solidaritas Amerika dengan Ukraina di tengah invasi Rusia yang sedang berlangsung.
Video dari komentar Graham telah menyebar di media sosial.
Amerika Serikat telah memberi Ukraina bantuan militer senilai USD46,6 miliar antara Januari 2022 hingga Februari 2023. Angka itu menurut hitungan lembaga think tank Council on Foreign Relations, yang menilai persenjataan Amerika memainkan peran kunci dalam pertahanan negara Ukraina.
Namun, bakal calon presiden dari Partai Republik untuk pemilihan presiden AS tahun 2024; Donald Trump dan Ron DeSantis, mempertanyakan tingkat dukungan Amerika ke Ukraina.
Video dari pertemuan Graham dan Zelensky juga dirilis oleh Layanan Pers Kepresidenan Ukraina, menunjukkan keduanya sedang bercakap-cakap dari seberang meja bundar.
Zelensky berterima kasih kepada sang senator dalam bahasa Inggris atas dukungan yang diberikan Amerika kepada Ukraina, sebelum menyatakan: "Bebas atau mati, sekarang kita bebas."
Graham menyela, berkomentar: "Dan Rusia sedang sekarat."
Video kemudian beralih ke sudut kamera yang berbeda, dan Graham menambahkan: "Uang terbaik yang pernah kami keluarkan."
Komentar Graham tersebut dikecam oleh juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.
"Sulit membayangkan rasa malu yang lebih besar bagi negara daripada memiliki senator seperti itu," kata Peskov seperti dikutip kantor berita TASS, Senin (29/5/2023).
Ucapan Graham itu juga memicu respons geram dari juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova.
Dalam sebuah posting di Telegram, di mana dia memiliki 521.000 pengikut, Zakharova mengulangi pernyataan Graham, sebelum mengeklaim investasi keuangan oleh perusahaan Amerika ke Nazi Jerman menyebabkan Perang Dunia II dan Holocaust.
"Sekarang, miliaran dolar AS mengalir ke tenggorokan rezim neo-Nazi Kiev yang tak terpuaskan. Dalam hal ini, saya ingin mengingatkan para senator dan semua penerima manfaat Amerika bagaimana petualangan sebelumnya berakhir," kata Zakharova.
Rusia bersikeras bahwa Ukraina diperintah oleh rezim Nazi, meskipun negara tersebut memiliki presiden Yahudi yang dipilih secara demokratis. Klaim Moskow telah ditolak secara luas oleh pemerintah Barat dan para pakar kebijakan luar negeri.
Awal pekan ini Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina Jenderal Valery Zaluzhny mem-posting video emosional berjudul, "Saatnya merebut kembali milik kita," yang menggambarkan pasukan Ukraina bersiap untuk berperang.
Pasukan Ukraina diperkirakan sedang mempersiapkan serangan balasan setelah melawan pasukan Rusia di kota Bakhmut selama berbulan-bulan.
Pada hari Minggu pembaruan intelijen terbaru dari Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan beberapa media dan kelompok bisnis yang didukung negara Rusia menyerukan enam hari kerja seminggu untuk negara itu, untuk mendukung invasi ke Ukraina.
Hal itu disampaikan selama pertemuan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Kiev pada pekan lalu.
Komentar senator asal South Carolina itu untuk mengungkapkan solidaritas Amerika dengan Ukraina di tengah invasi Rusia yang sedang berlangsung.
Video dari komentar Graham telah menyebar di media sosial.
Amerika Serikat telah memberi Ukraina bantuan militer senilai USD46,6 miliar antara Januari 2022 hingga Februari 2023. Angka itu menurut hitungan lembaga think tank Council on Foreign Relations, yang menilai persenjataan Amerika memainkan peran kunci dalam pertahanan negara Ukraina.
Namun, bakal calon presiden dari Partai Republik untuk pemilihan presiden AS tahun 2024; Donald Trump dan Ron DeSantis, mempertanyakan tingkat dukungan Amerika ke Ukraina.
Video dari pertemuan Graham dan Zelensky juga dirilis oleh Layanan Pers Kepresidenan Ukraina, menunjukkan keduanya sedang bercakap-cakap dari seberang meja bundar.
Zelensky berterima kasih kepada sang senator dalam bahasa Inggris atas dukungan yang diberikan Amerika kepada Ukraina, sebelum menyatakan: "Bebas atau mati, sekarang kita bebas."
Graham menyela, berkomentar: "Dan Rusia sedang sekarat."
Video kemudian beralih ke sudut kamera yang berbeda, dan Graham menambahkan: "Uang terbaik yang pernah kami keluarkan."
Komentar Graham tersebut dikecam oleh juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.
"Sulit membayangkan rasa malu yang lebih besar bagi negara daripada memiliki senator seperti itu," kata Peskov seperti dikutip kantor berita TASS, Senin (29/5/2023).
Ucapan Graham itu juga memicu respons geram dari juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova.
Dalam sebuah posting di Telegram, di mana dia memiliki 521.000 pengikut, Zakharova mengulangi pernyataan Graham, sebelum mengeklaim investasi keuangan oleh perusahaan Amerika ke Nazi Jerman menyebabkan Perang Dunia II dan Holocaust.
"Sekarang, miliaran dolar AS mengalir ke tenggorokan rezim neo-Nazi Kiev yang tak terpuaskan. Dalam hal ini, saya ingin mengingatkan para senator dan semua penerima manfaat Amerika bagaimana petualangan sebelumnya berakhir," kata Zakharova.
Rusia bersikeras bahwa Ukraina diperintah oleh rezim Nazi, meskipun negara tersebut memiliki presiden Yahudi yang dipilih secara demokratis. Klaim Moskow telah ditolak secara luas oleh pemerintah Barat dan para pakar kebijakan luar negeri.
Awal pekan ini Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina Jenderal Valery Zaluzhny mem-posting video emosional berjudul, "Saatnya merebut kembali milik kita," yang menggambarkan pasukan Ukraina bersiap untuk berperang.
Pasukan Ukraina diperkirakan sedang mempersiapkan serangan balasan setelah melawan pasukan Rusia di kota Bakhmut selama berbulan-bulan.
Pada hari Minggu pembaruan intelijen terbaru dari Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan beberapa media dan kelompok bisnis yang didukung negara Rusia menyerukan enam hari kerja seminggu untuk negara itu, untuk mendukung invasi ke Ukraina.
(mas)