5 Fakta tentang Kisah Balik Hubungan Diplomatik Arab Saudi dan Kanada
loading...
A
A
A
OTTAWA - Arab Saudi dan Kanada memiliki hubungan diplomasi yang fluktuatif. Bahkan, kedua negara pernah membekukan hubungan pada 2018 hingga 2023. Tapi, alasan ekonomi dan geopolitik menjadikan Riyadh dan Ottawa kembali menjalin diplomasi untuk menatap masa depan.
Memburuknya hubungan Saudi dan Kanada sebenarnya dipicu masalah pelanggaran hak asasi manusia (HAM). Dulu, Saudi mengembangkan kebijakan luar negeri yang agresif dan berani, termasuk kepada Kanada. Kini, Saudi sudah melunak karena fokus pada diversifikasi ekonomi sehingga berupaya mengubah citranya untuk menarik wisatawan dan investor.
Berikut adalah 5 fakta tentang kisah balik hubungan diplomasi Saudi dan Kanada.
1. Berawal karena Status Twitter
Kanada menunjukkan kepada dunia bahwa mereka mengutamakan penegakan HAM. Ketika Arab Saudi menangkap beberapa aktivis HAM perempuan terkenal pada 2018, hubungan diplomasi kedua negara mulai retak.
Beberapa aktivis HAM yang ditangkap termasuk Samar Badawi. Keluarga Samar dan anak-anak Samar Badawi telah melarikan diri ke Kanada, di mana mereka diberikan kewarganegaraan. Samar merupakan saudara dari Raif Badawi yang juga ditahan oleh Pemerintah Saudi.
Penangkapan tersebut memicu serangkaian pesan media sosial untuk mendukung para aktivis. Bahkan, kementerian luar negeri (Kemlu) Kanada ikut berkomentar. “Kanada sangat prihatin dengan penangkapan tambahan masyarakat sipil dan aktivis hak-hak perempuan di #SaudiArabia, termasuk Samar Badawi,” tulis Kemlu Kanada di laman Twitter resminya pada Agustus 2018.
Pesan-pesan itu memicu perseteruan Twitter dengan Arab Saudi, yang membalas bahwa campur tangan Kanada dalam urusannya adalah "pelanggaran prinsip kedaulatan". "Posisi Kanada menunjukkan pelanggaran berat dan tidak dapat diterima terhadap hukum dan prosedur Kerajaan,” tulis Kementerian Luar Negeri Arab Saudi sebagai tanggapan.
Saudi langsung menarik duta besarnya untuk Kanada. Riyadh pun menyatakan Duta Besar Kanada Dennis Horak sebagai "persona non grata" dan memberinya waktu 24 jam untuk meninggalkan negara itu.
Memburuknya hubungan Saudi dan Kanada sebenarnya dipicu masalah pelanggaran hak asasi manusia (HAM). Dulu, Saudi mengembangkan kebijakan luar negeri yang agresif dan berani, termasuk kepada Kanada. Kini, Saudi sudah melunak karena fokus pada diversifikasi ekonomi sehingga berupaya mengubah citranya untuk menarik wisatawan dan investor.
Berikut adalah 5 fakta tentang kisah balik hubungan diplomasi Saudi dan Kanada.
1. Berawal karena Status Twitter
Kanada menunjukkan kepada dunia bahwa mereka mengutamakan penegakan HAM. Ketika Arab Saudi menangkap beberapa aktivis HAM perempuan terkenal pada 2018, hubungan diplomasi kedua negara mulai retak.
Beberapa aktivis HAM yang ditangkap termasuk Samar Badawi. Keluarga Samar dan anak-anak Samar Badawi telah melarikan diri ke Kanada, di mana mereka diberikan kewarganegaraan. Samar merupakan saudara dari Raif Badawi yang juga ditahan oleh Pemerintah Saudi.
Penangkapan tersebut memicu serangkaian pesan media sosial untuk mendukung para aktivis. Bahkan, kementerian luar negeri (Kemlu) Kanada ikut berkomentar. “Kanada sangat prihatin dengan penangkapan tambahan masyarakat sipil dan aktivis hak-hak perempuan di #SaudiArabia, termasuk Samar Badawi,” tulis Kemlu Kanada di laman Twitter resminya pada Agustus 2018.
Pesan-pesan itu memicu perseteruan Twitter dengan Arab Saudi, yang membalas bahwa campur tangan Kanada dalam urusannya adalah "pelanggaran prinsip kedaulatan". "Posisi Kanada menunjukkan pelanggaran berat dan tidak dapat diterima terhadap hukum dan prosedur Kerajaan,” tulis Kementerian Luar Negeri Arab Saudi sebagai tanggapan.
Saudi langsung menarik duta besarnya untuk Kanada. Riyadh pun menyatakan Duta Besar Kanada Dennis Horak sebagai "persona non grata" dan memberinya waktu 24 jam untuk meninggalkan negara itu.