5 Fakta tentang Kisah Balik Hubungan Diplomatik Arab Saudi dan Kanada

Jum'at, 26 Mei 2023 - 14:20 WIB
loading...
5 Fakta tentang Kisah Balik Hubungan Diplomatik Arab Saudi dan Kanada
Arab Saudi dan Kanada kembali memulihkan hubungan diplomatik. Foto/Reuters
A A A
OTTAWA - Arab Saudi dan Kanada memiliki hubungan diplomasi yang fluktuatif. Bahkan, kedua negara pernah membekukan hubungan pada 2018 hingga 2023. Tapi, alasan ekonomi dan geopolitik menjadikan Riyadh dan Ottawa kembali menjalin diplomasi untuk menatap masa depan.

Memburuknya hubungan Saudi dan Kanada sebenarnya dipicu masalah pelanggaran hak asasi manusia (HAM). Dulu, Saudi mengembangkan kebijakan luar negeri yang agresif dan berani, termasuk kepada Kanada. Kini, Saudi sudah melunak karena fokus pada diversifikasi ekonomi sehingga berupaya mengubah citranya untuk menarik wisatawan dan investor.

Berikut adalah 5 fakta tentang kisah balik hubungan diplomasi Saudi dan Kanada.




1. Berawal karena Status Twitter

Kanada menunjukkan kepada dunia bahwa mereka mengutamakan penegakan HAM. Ketika Arab Saudi menangkap beberapa aktivis HAM perempuan terkenal pada 2018, hubungan diplomasi kedua negara mulai retak.

Beberapa aktivis HAM yang ditangkap termasuk Samar Badawi. Keluarga Samar dan anak-anak Samar Badawi telah melarikan diri ke Kanada, di mana mereka diberikan kewarganegaraan. Samar merupakan saudara dari Raif Badawi yang juga ditahan oleh Pemerintah Saudi.

Penangkapan tersebut memicu serangkaian pesan media sosial untuk mendukung para aktivis. Bahkan, kementerian luar negeri (Kemlu) Kanada ikut berkomentar. “Kanada sangat prihatin dengan penangkapan tambahan masyarakat sipil dan aktivis hak-hak perempuan di #SaudiArabia, termasuk Samar Badawi,” tulis Kemlu Kanada di laman Twitter resminya pada Agustus 2018.

Pesan-pesan itu memicu perseteruan Twitter dengan Arab Saudi, yang membalas bahwa campur tangan Kanada dalam urusannya adalah "pelanggaran prinsip kedaulatan". "Posisi Kanada menunjukkan pelanggaran berat dan tidak dapat diterima terhadap hukum dan prosedur Kerajaan,” tulis Kementerian Luar Negeri Arab Saudi sebagai tanggapan.

Saudi langsung menarik duta besarnya untuk Kanada. Riyadh pun menyatakan Duta Besar Kanada Dennis Horak sebagai "persona non grata" dan memberinya waktu 24 jam untuk meninggalkan negara itu.

2. Skandal Pembunuhan Jurnalis Jamal Khashoggi

Diplomasi Ottawa dan Riyadh tetap membeku, terutama setelah tuduhan pada Oktober 2018 setelah jurnalis Jamal Khashoggi dibunuh di konsulat Saudi di Istanbul.

Kanada termasuk sebagai negara mengecam pembunuhan itu. Kanada menyatakan bahwa pembunuhan yang tidak masuk akal terhadap kebebasan berekspresi. Mereka juga menjatuhkan sanksi terhadap warga negara Saudi yang terkait dengan serangan itu.



3. Membebaskan Aktivis HAM

Dengan pulihnya diplomasi Kanada dan Saudi, maka Ottawa bisa mendesak Riyadh untuk membebaskan para tahanan politik dan HAM.

Putra Raif Badawi, Tirad Badawi, mengatakan kepada CBC News, berharap pemulihan hubungan diplomatik itu memungkinkan Kanada untuk melobi pembebasan ayahnya.

"Tidak normal menahannya di sana penjara Saudi)," kata Tirad. "Kami sangat merindukannya. Saya tidak tahu apakah saya memiliki kata untuk menggambarkan betapa kami merindukannya."

4. Posisi Geopolitik Saudi Menguat

Normalisasi diplomasi Saudi dan Kanada terjadi ketika Mohammed bin Salman berusaha untuk memperkuat kembali Riyadh sebagai kekuatan regional. Saudi juga memanfaatkan posisinya sebagai raksasa energi di mana sebagian dunia dunia yang bergantung pada minyaknya.

"Arab Saudi sangat penting di kawasan Timur Tengah. Ini pemain penting," kata Roland Paris, mantan penasihat kebijakan luar negeri Trudeau dan pakar hubungan internasional di Universitas Ottawa. "Masuk akal untuk memiliki duta besar kembali untuk menjaga saluran komunikasi tetap terbuka," paparnya.

Kanada akan menunjuk Jean-Philippe Linteau sebagai duta besarnya yang baru di Riyadh. Bahkan, Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly mengatakan pemerintah perlu melakukan percakapan dengan orang-orang yang tidak selalu disetujui dalam segala hal untuk menemukan solusi global untuk masalah global.

Sementara itu, Thomas Juneau, pakar hubungan internasional di Universitas Ottawa, mengatakan pergeseran hubungan bisa jadi karena Arab Saudi mengubah kebijakan luar negerinya. "Jika Anda kembali ke 2018 ketika perselisihan dimulai, itu menjadi tahun di mana kebijakan luar negeri Saudi sangat agresif," katanya.

Juneau mengatakan bahwa Mohammed bin Salman telah mulai mengarahkan kebijakan ekonomi negaranya untuk menarik investasi asing dan pariwisata. "Saya pikir dia mulai memahami dalam beberapa tahun terakhir bahwa sanksi asing bertindak sebagai penghambat investasi asing. Mereka bertindak sebagai penghambat mendatangkan wisatawan," katanya.

5. Mendapat Sambutan Positif

Mantan PM Kanada Stephen Harper juga mengaku senang melihat hubungan kedua negara pulih. "Kerajaan Saudi merupakan mitra regional lama, yang memiliki banyak minat dengan kami," kata Harper.

Sebenarnya, kekhawatiran Ottawa tentang pelanggaran HAM yang masih berlanjut di Saudi, Dennis Horak – mantan duta besar Kanada, yang diusir dari Arab Saudi pada 2018 – menuturkan saat ini sudah saatnya hubungan dipulihkan dengan Saudi.

"Kedua negara menjadi pemain penting dan mereka sulit untuk diabaikan. Saya pikir memiliki hubungan diplomatik penuh dengan mereka memungkinkan suara kami didengar di tingkat menteri, yang penting di Arab Saudi," katanya kepada CBC.
(ahm)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1939 seconds (0.1#10.140)