Crimea Rampas Apartemen Mewah Milik Istri Zelensky

Kamis, 25 Mei 2023 - 07:58 WIB
loading...
Crimea Rampas Apartemen Mewah Milik Istri Zelensky
Bangunan tempat tinggal di Yalta, Crimea, yang menampung apartemen milik Ibu Negara Ukraina Olena Zelenska. Foto/Sputnik/Maks Vetrov
A A A
CRIMEA - Otoritas Crimea, wilayah yang saat ini menjadi bagian dari Rusia , menyita lebih dari 130 properti milik oligarki dan politisi Ukraina yang berada di semenanjung tersebut. Ratusan properti itu termasuk apartemen mewah milik istri Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Olena Zelenska.

Perampasan aset itu merupakan langkah menasionalisasi aset yang diperintahkan Parlemen Crimea dalam keputusannya.

Gubernur Crimea Sergey Aksyonov melalui Telegram mengonfirmasi bahwa apartemen mewah milik Ibu Negara Ukraina termasuk di antara ratusan properti yang disita.

Selain apartemen, ratusan aset yang disita mencakup bioskop, pabrik, pusat perbelanjaan, kilang anggur, dan struktur perbankan.



Februari lalu, Parlemen Crimea juga memutuskan untuk menasionalisasi sekitar 500 properti milik politisi dan pengusaha Ukraina.

Mengutip laporan RIA Novosti, Kamis (25/5/2023), apartemen mewah tiga kamar milik Zelenska di pantai Laut Hitam dekat kota resor Yalta diperkirakan bernilai USD800.000 (lebih dari Rp11,9 miliar).

Itu dibeli dari seorang taipan bisnis pada tahun 2013 dengan harga di bawah USD164.000.

Setelah Zelensky memenangkan pemilihan presiden Ukraina pada April 2019, Reuters melaporkan bahwa harga yang dibayarkan untuk properti tersebut setidaknya 50 persen lebih rendah dari harga pasar.

Penyitaan aset tersebut dilakukan sebagai respons atas undang-undang yang diperkenalkan di Ukraina tahun lalu yang melegalkan penyitaan aset warga dan pebisnis Rusia tanpa kompensasi.

Pada bulan Agustus, Kiev menyetujui penyitaan lebih dari 900 properti milik warga Rusia di negara tersebut, yang dilaporkan bernilai USD765 juta.

Rusia telah melihat aset negara dan warganya yang bernilai miliaran dolar dibekukan atau disita di negara-negara Barat sejak dimulainya operasi militer di Ukraina.

AS dan sekutu Uni Eropa sejak itu mencari cara untuk memberikan aset-aset sitaan itu ke Ukraina untuk rekonstruksi.

Semenanjung Crimea dulunya adalah wilayah Ukraina. Namun pada 2014, penduduk wilayah itu, melalui referendum, memilih untuk bergabung dengan Rusia setelah kudeta Maidan mengakibatkan penggulingan pemerintah yang terpilih secara demokratis di Kiev.

Juru bicara Parlemen Crimea, Vladimir Konstantinov, mengatakan ratusan aset oligarki dan politisi Ukraina yang disita akan digunakan untuk membantu keluarga tentara Rusia yang tewas dalam operasi militer.
(mas)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1673 seconds (0.1#10.140)