Dubes Baru Tiongkok: Hubungan AS-China Hadapi Tantangan Serius

Rabu, 24 Mei 2023 - 17:05 WIB
loading...
Dubes Baru Tiongkok:...
Berseteru dengan AS, Anggaran Militer China Naik Gila-gilaan Rp3.456 Triliun. FOTO/Reuters
A A A
WASHINGTON - Duta Besar baru China untuk Amerika Serikat (AS), Xie Feng mengatakan, hubungan China-AS menghadapi "kesulitan dan tantangan serius". Ia juga menegaskan akan meningkatkan kerja sama bilateral.

Feng mendarat di Bandara Internasional John F. Kennedy, New York, Selasa (23/5/2023). Ia mengatakan kepada wartawan bahwa dia datang ke sini untuk "menjaga kepentingan China".



"Saya juga utusan orang China. Jadi, saya datang ke sini untuk meningkatkan pertukaran dan kerja sama China-AS," tambahnya.

"Presiden Xi Jinping telah mengedepankan tiga prinsip saling menghormati, hidup berdampingan secara damai, dan kerja sama yang saling menguntungkan, yang merupakan cara mendasar dan benar bagi kedua negara untuk bergaul satu sama lain di era baru," tulisnya kemudian di Twitter.

"Saat ini, hubungan China-AS dihadapkan pada kesulitan dan tantangan yang serius. Penunjukan saya tidak hanya berarti kehormatan, tetapi juga tanggung jawab yang sangat besar. Rekan-rekan saya dan saya akan melaksanakan tanggung jawab kami dan menjalankan misi kami dengan ketekunan dan ketabahan," lanjutnya.



"Selama penempatan, saya berharap untuk terlibat secara luas dengan orang-orang Amerika dari semua lapisan masyarakat, mengamati dan belajar tentang negara dari jarak dekat, dan mencari cara untuk memperdalam pertukaran dan kerja sama kita," tulis Feng.

Feng adalah seorang diplomat karir yang berspesialisasi dalam hubungan AS-Tiongkok. Ia baru-baru ini menjabat sebagai Wakil Menteri Luar Negeri China. Dia menggantikan Qin Gang, yang meninggalkan Washington pada bulan Januari untuk menjadi Menteri Luar Negeri China.

AS sendiri menyambut hangat kedatangan Feng. Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller mengatakan, mereka "berharap untuk bekerja sama dengan duta besar yang ditunjuk dan timnya."



“Kami tetap berkomitmen, seperti yang telah kami katakan dalam beberapa kesempatan, untuk menjaga saluran komunikasi dengan RRT untuk mengelola persaingan secara bertanggung jawab,” kata Miller kepada wartawan dalam jumpa pers harian, mengacu pada Republik Rakyat Tiongkok, nama resmi Tiongkok .

Hubungan antara Washington dan Beijing tegang dalam beberapa bulan terakhir, terutama setelah kunjungan Ketua DPR Nancy Pelosi ke Taiwan Agustus lalu dan insiden balon mata-mata China pada Februari, yang mengakibatkan Menteri Luar Negeri Antony Blinken menunda rencana kunjungan ke China.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1790 seconds (0.1#10.140)