10 Sniper Paling Mematikan di Dunia, Ada yang Bunuh 505 Orang dalam Waktu Kurang dari 100 Hari

Rabu, 24 Mei 2023 - 04:19 WIB
loading...
10 Sniper Paling Mematikan...
Ada 10 sniper legendaris paling mematikan di dunia, salah satunya telah membunuh 505 orang dalam waktu kurang dari 100 hari pertempuran. Foto/REUTERS
A A A
JAKARTA - Setidaknya ada 10 sniper legendaris paling mematikan di dunia yang terkonfirmasi sejauh ini. Salah satunya Simo Hayha yang telah membunuh 505 dalam waktu kurang dari 100 hari pertempuran.

Sniper atau penembak runduk ikut berkontribusi penting dalam pertempuran. Penyamaran hingga eksekusi dalam operasi senyap bisa menjatuhkan mental pasukan musuh.

Penggunaan sniper telah dimulai sejak Perang Dunia I dan terus berkembang hingga sekarang, termasuk dalam operasi kontraterorisme dan pengamanan kepala negara. Peran mereka juga didukung oleh senapan jarak jauh yang semakin canggih.


10 Sniper Paling Mematikan di Dunia


Mengutip data Owlcation, berikut 10 sniper legendaris paling mematikan di dunia:

1. Simo Hayha (Membunuh 505 Orang)

10 Sniper Paling Mematikan di Dunia, Ada yang Bunuh 505 Orang dalam Waktu Kurang dari 100 Hari

Foto/Finnish Military Archives via Wikimedia Commons

Simo "Simuna" Hayha adalah sniper Finlandia yang bertugas di Perang Musim Dingin 1939–1940. Dia terkonfirmasi telah menembak mati 505 personel Tentara Merah.

Lahir di Rautjarvi, Provinsi Viipuri, Finlandia, pada 17 Desember 1905 dari keluarga petani, Hayha bergabung dengan Milisi Sukarela Finlandia (dikenal sebagai "White Guard") pada usia 21 tahun.



Ketika perang antara Finlandia dan Uni Soviet pecah tahun 1939, sniper pria ini bertugas untuk Finnish 6th Company of JR 34 selama Pertempuran Kollaa.

Dalam suhu mencapai minus 40 derajat Fahrenheit dengan menyamarkan diri dalam salju dan es, Hayha membunuh satu demi satu personel Tentara Merah, dengan total 505 pembunuhan yang dilakukannya dalam waktu kurang dari 100 hari pertempuran. Aksinya dengn senapan SAKO M/28-30 itu membuatnya mendapat julukan "Maut Putih".

Namun pada 6 Maret 1940, Hayha terluka parah di rahang kirinya setelah ditembak anggota Tentara Merah. Setelah perang, Hayha dipromosikan menjadi Letnan Dua dan pensiun dari militer.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1661 seconds (0.1#10.140)