Rusia Siap Cabik-cabik Reputasi F-16 Jika Jet Tempur itu Dikirim ke Ukraina
loading...
A
A
A
Di sisi lain, Lockheed Martin lebih memilih untuk menjualnya kepada pembeli di Asia dan Timur Tengah.
Kekhawatiran outlet media itu menggemakan pendapat mantan pilot Angkatan Udara AS yang berubah menjadi peneliti Heritage Foundation, John Venable, yang memperingatkan awal bulan ini bahwa F-16 akan "benar-benar kalah" di lingkungan dengan ancaman tinggi seperti Ukraina.
Menurut dia, sistem pertahanan udara S- 400 akan dapat mengunci jet sebelum mereka memiliki kesempatan mendekat cukup dekat untuk melakukan serangan.
Presiden Biden mengakui pada Minggu bahwa pengerahan F-16 "tidak akan membantu" Kiev mempertahankan kota Artemovsk (Bakhmut) Donetsk yang baru saja hilang "sama sekali".
Pada Kamis, presiden AS memberi tahu rekan-rekan G7 bahwa Washington akan mendukung upaya bersama untuk melatih pilot Ukraina untuk mengoperasikan jet generasi keempat, termasuk F-16.
Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan menolak memberikan perincian atau jadwal pelatihan ini, atau kapan jet dapat dikirim ke Kiev.
“Pandangan kami adalah di mana F-16 cocok untuk bertarung bukan saat ini. Jadi jika kita memilikinya sekarang, ini bukanlah fokus utama dari apa yang mereka butuhkan di medan perang untuk serangan balik ini. Jadi kami merasa berada dalam posisi untuk memberi mereka apa yang mereka butuhkan untuk kekuatan masa depan itu ketika mereka membutuhkannya," ujar Sullivan kepada wartawan, Sabtu.
Beberapa sekutu AS telah mengindikasikan mereka tidak siap berpisah dengan pasokan F-16 mereka untuk diberikan ke Ukraina.
Varian F-16 telah berfungsi sebagai tulang punggung Angkatan Udara AS dan lebih dari dua lusin negara lain selama lebih dari empat puluh tahun.
Jet tempur itu telah digunakan secara luas sebagai pejuang pilihan dalam perang agresi AS dan NATO di Irak, Yugoslavia, Afghanistan dan Libya, serta konflik yang melibatkan Israel, Pakistan, negara-negara Teluk, Maroko dan Yordania.
Kekhawatiran outlet media itu menggemakan pendapat mantan pilot Angkatan Udara AS yang berubah menjadi peneliti Heritage Foundation, John Venable, yang memperingatkan awal bulan ini bahwa F-16 akan "benar-benar kalah" di lingkungan dengan ancaman tinggi seperti Ukraina.
Menurut dia, sistem pertahanan udara S- 400 akan dapat mengunci jet sebelum mereka memiliki kesempatan mendekat cukup dekat untuk melakukan serangan.
Presiden Biden mengakui pada Minggu bahwa pengerahan F-16 "tidak akan membantu" Kiev mempertahankan kota Artemovsk (Bakhmut) Donetsk yang baru saja hilang "sama sekali".
Pada Kamis, presiden AS memberi tahu rekan-rekan G7 bahwa Washington akan mendukung upaya bersama untuk melatih pilot Ukraina untuk mengoperasikan jet generasi keempat, termasuk F-16.
Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan menolak memberikan perincian atau jadwal pelatihan ini, atau kapan jet dapat dikirim ke Kiev.
“Pandangan kami adalah di mana F-16 cocok untuk bertarung bukan saat ini. Jadi jika kita memilikinya sekarang, ini bukanlah fokus utama dari apa yang mereka butuhkan di medan perang untuk serangan balik ini. Jadi kami merasa berada dalam posisi untuk memberi mereka apa yang mereka butuhkan untuk kekuatan masa depan itu ketika mereka membutuhkannya," ujar Sullivan kepada wartawan, Sabtu.
Beberapa sekutu AS telah mengindikasikan mereka tidak siap berpisah dengan pasokan F-16 mereka untuk diberikan ke Ukraina.
Varian F-16 telah berfungsi sebagai tulang punggung Angkatan Udara AS dan lebih dari dua lusin negara lain selama lebih dari empat puluh tahun.
Jet tempur itu telah digunakan secara luas sebagai pejuang pilihan dalam perang agresi AS dan NATO di Irak, Yugoslavia, Afghanistan dan Libya, serta konflik yang melibatkan Israel, Pakistan, negara-negara Teluk, Maroko dan Yordania.