Sistem Rudal Patriot AS Harganya Rp16,4 Triliun, Ini Belasan Negara yang Menggunakannya
loading...
A
A
A
Patriot adalah singkatan dari Phased Array Tracking Radar to Intercept on Target.
Setiap baterai sistem rudal Patriot memiliki: sistem peluncuran yang dipasang di truk dengan delapan peluncur, peluncur yang masing-masing dapat menampung hingga empat rudal pencegat, unit radar darat, sebuah stasiun kontrol, generator, dan antena.
Dibutuhkan sekitar 90 tentara untuk mengoperasikan baterai sistem Patriot.
Pelatihan tentang sistem membutuhkan waktu. Layanan Riset Kongres merinci waktu pelatihan tersebut, yakni operator sistem 13 minggu, operator pengendalian tembakan: 20 minggu, perbaikan sistem: 53 minggu.
Sisem rudal ini berbasis darat, tetapi Lockheed Martin meluncurkan sistem serupa pada Januari yang dapat digunakan untuk kapal Angkatan Laut AS.
Selain AS dan Ukraina, ada belasan negara lain yang menggunakan sistem rudal Patriot.
Mereka adalah negara-negara NATO (Jerman, Yunani, Belanda, Spanyol, Swedia, Polandia, dan Rumania) dan negara non-NATO (Jepang, Korea Selatan, Israel, Kuwait, Qatar, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Taiwan, dan Bahrain).
Sistem rudal Patriot telah dikritik di masa lalu. Sebuah laporan Foreign Policy pada tahun 2018 menyebut sistem itu "lemon".
Pejabat militer mengatakan laporan tersebut "hiperbola". Namun, dalam laporan tahun 2022, CSIS mengatakan sistem tersebut telah berhasil menghalau serangan yang melibatkan sejumlah rudal dan drone dalam Perang Yaman.
Setiap baterai sistem rudal Patriot memiliki: sistem peluncuran yang dipasang di truk dengan delapan peluncur, peluncur yang masing-masing dapat menampung hingga empat rudal pencegat, unit radar darat, sebuah stasiun kontrol, generator, dan antena.
Dibutuhkan sekitar 90 tentara untuk mengoperasikan baterai sistem Patriot.
Pelatihan tentang sistem membutuhkan waktu. Layanan Riset Kongres merinci waktu pelatihan tersebut, yakni operator sistem 13 minggu, operator pengendalian tembakan: 20 minggu, perbaikan sistem: 53 minggu.
Sisem rudal ini berbasis darat, tetapi Lockheed Martin meluncurkan sistem serupa pada Januari yang dapat digunakan untuk kapal Angkatan Laut AS.
Belasan Negara Pengguna Sistem Rudal Patriot
Selain AS dan Ukraina, ada belasan negara lain yang menggunakan sistem rudal Patriot.
Mereka adalah negara-negara NATO (Jerman, Yunani, Belanda, Spanyol, Swedia, Polandia, dan Rumania) dan negara non-NATO (Jepang, Korea Selatan, Israel, Kuwait, Qatar, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Taiwan, dan Bahrain).
Sistem rudal Patriot telah dikritik di masa lalu. Sebuah laporan Foreign Policy pada tahun 2018 menyebut sistem itu "lemon".
Pejabat militer mengatakan laporan tersebut "hiperbola". Namun, dalam laporan tahun 2022, CSIS mengatakan sistem tersebut telah berhasil menghalau serangan yang melibatkan sejumlah rudal dan drone dalam Perang Yaman.
(mas)