4 Alasan Partai Oposisi Thailand Siap Bangun Pemerintahan Koalisi
loading...
A
A
A
BANGKOK - Pemimpin partai reformis Thailand , Partai Move Forward (MFP), yang memenangkan pemilu parlemen mengaku percaya diri bisa membentuk pemerintahan koalisi.
Mereka membangun aliansi bersama tujuh partai lainnya. Selain itu, MFP juga mendekati Partai Pheu Thai yang didukung mantan PM Thaksin Shinawatra.
Berikut 3 alasan partai oposisi Thailand akan membangun pemerintahan koalisi.
1. Membangun Koalisi Oposisi
Pemimpin MFP Pita Limjaroenrat mengatakan, dia berharao membangun koalisi dengan tujuh partai sehingga bisa mengumpulkan sekitar 313 dari 376 suara yang dibutuhkan.
36% suara rakyat Thailand untuk menolak agar MFP tidak beraliansi dengan partai pro-militer yang sudah berkuasa selama 9 tahun. Tapi, MFP tidak menjamin bahwa pemerintahan koalisi akan terbentuk.
Kenapa? Parlemen Thailand terdiri dari 500 kursi di majelis rendah dan 250 anggota Senat yang dipilih militer. Ada kekhawatiran anggota Senat akan menolak pemerintahan baru yang diajukan MFP.
2. Memaksimalkan Momentum
"Tapi, kita mendapatkan momentum," kata Pita.
Untuk tidak ketinggalan momentum, MFP mendekati partai terbesar kedua yakni Pheu Thai dengan 141 kursi. MFP dan Phue Thai sudah sepakat mengenai kebijakan dalam skala luas.
"Dengan 313 kursi antara MFP dan Phue Thai, kita memiliki sistem demokrasi normal," kata Pita.
3. Didukung Penuh Rakyat
MFP dan para pendukungnya menyatakan jika Senat menggunakan kekuasaannya menolak pemerintahan oposisi, itu menunjukkan mereka menentang suara rakyat.
4. Raih Dukungan dari Anggota Senat
Beberapa anggota Senat pada pekan lalu menyatakan akan mendukung koalisi MFP. Tapi, para senator menolak kebijakan untuk mereformasi undang-undang penghinaan kerajaan.
Padahal, MFP menjanjikan reformasi undang-undang yang mengancam bagi para penghina keluarga kerajaan.
Lihat Juga: Thailand Umumkan Penemuan Residu Kimia pada Anggur Shine Muscat, Ini Dampaknya bagi Kesehatan
Mereka membangun aliansi bersama tujuh partai lainnya. Selain itu, MFP juga mendekati Partai Pheu Thai yang didukung mantan PM Thaksin Shinawatra.
Berikut 3 alasan partai oposisi Thailand akan membangun pemerintahan koalisi.
1. Membangun Koalisi Oposisi
Pemimpin MFP Pita Limjaroenrat mengatakan, dia berharao membangun koalisi dengan tujuh partai sehingga bisa mengumpulkan sekitar 313 dari 376 suara yang dibutuhkan.
36% suara rakyat Thailand untuk menolak agar MFP tidak beraliansi dengan partai pro-militer yang sudah berkuasa selama 9 tahun. Tapi, MFP tidak menjamin bahwa pemerintahan koalisi akan terbentuk.
Kenapa? Parlemen Thailand terdiri dari 500 kursi di majelis rendah dan 250 anggota Senat yang dipilih militer. Ada kekhawatiran anggota Senat akan menolak pemerintahan baru yang diajukan MFP.
2. Memaksimalkan Momentum
"Tapi, kita mendapatkan momentum," kata Pita.
Untuk tidak ketinggalan momentum, MFP mendekati partai terbesar kedua yakni Pheu Thai dengan 141 kursi. MFP dan Phue Thai sudah sepakat mengenai kebijakan dalam skala luas.
"Dengan 313 kursi antara MFP dan Phue Thai, kita memiliki sistem demokrasi normal," kata Pita.
3. Didukung Penuh Rakyat
MFP dan para pendukungnya menyatakan jika Senat menggunakan kekuasaannya menolak pemerintahan oposisi, itu menunjukkan mereka menentang suara rakyat.
4. Raih Dukungan dari Anggota Senat
Beberapa anggota Senat pada pekan lalu menyatakan akan mendukung koalisi MFP. Tapi, para senator menolak kebijakan untuk mereformasi undang-undang penghinaan kerajaan.
Padahal, MFP menjanjikan reformasi undang-undang yang mengancam bagi para penghina keluarga kerajaan.
Lihat Juga: Thailand Umumkan Penemuan Residu Kimia pada Anggur Shine Muscat, Ini Dampaknya bagi Kesehatan
(ahm)