3 Pemicu Kemarahan Amerika Serikat terhadap Tiktok, Bisa Ancam Keamanan Nasional

Kamis, 18 Mei 2023 - 19:47 WIB
loading...
3 Pemicu Kemarahan Amerika Serikat terhadap Tiktok, Bisa Ancam Keamanan Nasional
TikTok menjadi media sosial yang memicu kontroversi di Amerika Serikat. Foto/Reuters
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) sangat bersemangat untuk melarang TikTok , platform media sosial yang sedang tren di kalangan anak muda.

Pelarangan TikTok sendiri bisa dikatakan bertolak belakang dengan AS yang merupakan negara liberal dan mendukung kebebasan berekspresi.

Tapi, Washington memiliki banyak dalih, mulai dari TikTok mengganggu keamanan nasional hingga sebagai alat pengawasan terhadap penggunanya.

Montana, salah satu negara bagian di AS, telah resmi melarang TikTok. Gubernur Montana Greg Gianforte telah menandatangani aturan terkiat larangan menggunakan TikTok. Tujuannya adalah melindungi warga Montana dari pengawasan dan pengintaian melalui aplikasi TikTok.

Berikut 4 hal yang menjadi pemicu isu pelarangan TikTok di AS.



1. Mengancam Keamanan Nasional

Direktur FBI Chris Wray pernah menyatakan bahwa TikTok berisiko merusak keamanan nasional AS. Itu dikarenakan perusahaan China itu bisa melakukan apapun yang sesuai keinginan pemerintahan China terkait berbagi informasi dan menjadi alat bagi Beijing.

Wray mengatakan, ada kemungkinan Pemerintah China menggunakan kontrolnya dalam pengumpulan data terhadap jutaan pengguna TikTok dan menguasai sistem algoritmanya sehingga digunakan untuk menebar pengaruh global.

Anggota Kongres AS juga mengeluhkan tentang Pemerintah China yang memiliki saham emas di ByteDance, perusahaan induk TikTok. Tapi, TikTok mengungkapkan, hanya satu entitas dari pemerintahan China yang memiliki 1% saham di anak perusahaan ByteDance, Douyin Information Service.
Amerika Serikat (AS) sangat bersemangat untuk melarang TikTok, platform media sosial yang sedang tren di kalangan anak muda.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1428 seconds (0.1#10.140)