4 Negara yang Dulunya Luas Sekarang Kecil

Kamis, 18 Mei 2023 - 13:30 WIB
loading...
4 Negara yang Dulunya Luas Sekarang Kecil
Mongolia merupakan negara kecil yang memiliki sejarah pernah menjadi penguasa dunia. Foto/Reuters
A A A
JAKARTA - Negara superpower di dunia selalu berganti seiring zaman yang terus berputar. Banyak negara besar yang dulunya berkuasa, kini juga menjadi negara kecil dengan pengaruh yang terbatas.

Itu menunjukkan bahwa sejarah juga memiliki siklus. Ketika dulu Inggris pernah menguasai dunia, kini Amerika Serikat (AS) dan China menjadi negara superpower yang berlomba menebar pengaruh.

Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan. Itu disebabkan karena faktor politik, ekonomi, hingga bencana alam.

Berikut 7 negara yang dulunya memiliki sejarah sebagai negara besar tetapi kini menjadi negara kecil baik karena teritorialnya atau pun pengaruhnya.



1. Iran

4 Negara yang Dulunya Luas Sekarang Kecil

Foto/Reuters

Iran dulunya yang dikenal dengan bangsa Persia merupakan negara besar yang memiliki kekuasaan dari Semenanjung Balkan di Eropa hingga India hingga ke Mesir. Persia merupakan negara pertama yang dulu membangun rute reguler untuk komunikasi antara tiga benua, yakni Afrika, Asia, dan Eropa.

Mereka membangun banyak jalan baru dan mengembangkan layanan pengiriman pos pertama di dunia. Selain, itu Persia juga menjadi negara yang mampu menjadi pusat global dalam budaya, sains, dan seni.

Kekaisaran Persia memasuki masa kegelapan sejak kekalahan saat invasi ke Yunani pada 480 sebelum masehi.Hingga akhirnya jatuh karena invasi tentara Alexander Agung.

"Kekaisaran Persia pernah berjaya pada masa Achaemenid, Parthian dan Sasanian. Mereka menjadi bangsa Asia yang pernah mendominasi dunia," kata Elizabeth Djinis, pakar sejarah dilansir smithsonianmag. Diungkapkan oleh Timothy Potts, pakar sejarah dunia, Persia menjadi bangsa yang memberikan pengaruh kepada dunia.

Bagaimana nasib Persia versi sekarang, Iran?

Iran kini hanya memiliki luas 1,64 juta km persegi dan menjadi negara terbesar kedua di Timur Tengah. Pengaruh Iran juga tidak terlalu besar dalam geopolitik dunia, tetapi Teheran masih menjadi pemain utama dalam berbagai konflik di Timur Tengah.

2. Mongolia

Mongolia merupakan negara yang terkurung karena diapit Rusia dan China dengan luas 1,5 km persegi dengan populasi 3 juta. Negara tersebut kerap diabaikan karena tidak memiliki pengaruh besar dan terisolasi karena faktor geografis.

Padahal sejarah mencatat Mongolia merupakan negara besar. Genghis Khan mendirikan Kekaisaran Mongol pada 1206 dan menjadikan negara dengan kekuasaan yang luas. Cucu Genghis Khan, yakni Kublai Khan, pernah menaklukkan China. Pada abad 13 hingga 14, Mongol menjadi kekaisaran paling luas dalam catatan sejarah.

Luas wilayah Mongol terbentang dari Jepang hingga Eropa Timur. Mereka juga pernah mencoba menginvasi Asia Tenggara hingga menaklukkan Persia. Kekaisaran Mongol berakhir pada 1502.

3. Turki

4 Negara yang Dulunya Luas Sekarang Kecil

Foto/Reuters

Turki memiliki sejarah panjang sebagai penguasa panjang ketika Ottoman masih berdiri. Kini, Turki menjadi negara yang mencoba membangun pengaruh di Eropa dan Timur Tengah. Presiden Turki Tayyip Erdogan juga kerap membangunkan imajinasi rakyatnya bahwa Turki merupakan bangsa besar yang pernah menguasai sebagian wilayah dunia.

Kesultanan Ottoman pernah menguasai Eropa selatan, Asia hingga Afrika utara pada abad 14 hingga awal abad 20. Puncak kejayaan Ottoman terjadi ketika dipimpin Sultan Mehmed atau dikenal dengan Muhammad al Fatih yang menaklukkan Konstantinopel pada 29 Mei 1453 dan mengakhiri kekaisaran Bizantium.

Kesultanan Ottoman mengalami kemunduran sejak awal abad 20. Itu dikarenakan adanya gerakan pemberontakan di kalangan anak muda. Selain itu, adanya pemberontakan di kalangan negara-negara Arab pada 1916 yang didukung oleh Inggris.



4. Inggris

4 Negara yang Dulunya Luas Sekarang Kecil

Foto/Reuters

Inggris memiliki sejarah panjang sebagai negara besar. Inggris pernah menjadikan Amerika sebagai koloninya sebelum kemerdekaan pada 1783. Sebagai imperial, Inggris pernah menguasai India.Sejarah kelam identik dengan Inggris karena mengekspor 3,3 juta budak dari Afrika ke Amerika utara hingga kepulauan Karibia.

Inggris atau juga disebut dengan Britania Raya kini merupakan negara yang terdiri dari Inggris, Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara. Inggris pernah menjadi negara industri pertama di dunia pada abad 19.

5. Bulgaria

Bulgaria pernah menjadi negara besar pada abad 7 hingga 11 tahun biasa disebut dengan Kekaisaran Byzantine. Kemudian, kekaisaran tersebutu bangkit lagi pada 1185 hingga 1422.

Bagaimana nasib Bulgaria saat ini? Bulgaria merupakan negara dengan luas 110 km persegi di Eropa tenggara. Dengan ibu kota Sofia, Bulgaria dikategorikan sebagai negara berkembang dengan pendapatan menengah.

6. Italia

Italia merupakan negara yang dulunya dikenal dengan Romawi. Sejarah mencatat Romawi merupakan salah satu penguasa dunia yang berusia sejak 753 sebelum masehi hingga 1453 masehi. Mereka pernah menjadi bangsa yang menguasai perekonomian, teknologi hingga ekonomi.

"Bangsa Romawi menjadi pedagang asing yang berdagang di banyak negara," ujar Jeffery Spier, pakar sejarah dan barang anti, kepada Getty. "Bangsa Romawi berbagai seni, agama, mitos dan budaya sehingga mereka menjadi negara superpower," tuturnya.

Kini, Italia memiliki luas 301 km persegi dengan penduduk 60 juta. Namun, Italia disebut sebagai negara superpower dalam bidang budaya karena sejarah panjang dan peradaban yang telah dibangunnya.

7. Rusia

4 Negara yang Dulunya Luas Sekarang Kecil

Foto/Reuters

Rusia dulunya merupakan negara besar, bernama Uni Soviet. Itu dikenal sebagai negara transkontinental dengan kekuasaan sejak 1922-1991. Dengan kehancuran Uni Soviet, Federasi Rusia berdiri sebagai kelanjutannya dengan konsekuensi beberapa negara bagian memproklamirkan kemerdekaan. Dulu Soviet memiliki luas 22,4 juta km persegi, Rusia hanya memiliki luas 17 juta km persegi.

Meskipun Soviet dulu menjadi salah satu kekuatan dunia yang disegani, Rusia kini dipandang tetap sebagai ancaman bagi Barat. Namun, kekuatan Rusia tak lagi disamakan dengan kebesaran dan kejayaan Soviet. Rusia tetap berusaha memosisikan diri sebagai kekuatan dunia yang menjadi lawan negara-negara Barat.
(ahm)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1158 seconds (0.1#10.140)