Kafe Rusia Jual Kopi Air Susu Ibu Segelas Rp120 Ribu, Lihat Pemasoknya!
loading...
A
A
A
PERM - Jaringan kafe kecil di kota Perm Ural mulai menyeduh dan menyajikan kopi air susu ibu (ASI). Portal berita Rusia Mash melaporkan hal itu pada Selasa (16/5/2023).
Mash juga mewawancarai pemilik kafe dan dengan salah satu pemasoknya, seorang ibu menyusui.
Sejauh ini, perusahaan luar biasa itu masih berskala kecil, dengan sekitar 50 cangkir cappuccino spesial terjual setiap hari di tiga kafe milik pengusaha Maxim Kobelev.
“Saat ini, sekitar sembilan ibu memasok bisnis tersebut,” ujar Kobelev kepada Mash, menghasilkan sekitar lima liter ASI per hari untuk kebutuhan pembuatan kopi di gerainya.
Usaha tersebut tampaknya cukup menguntungkan, mengingat minuman tersebut dijual dengan harga yang sangat tinggi per cangkirnya yaitu 650 rubel (sekitar Rp120.000).
Adapun cappucino biasa dengan ukuran yang sama harganya rata-rata sekitar 150 rubel (kurang dari Rp28.000) di Rusia.
Pada saat yang sama, ibu-pemasok dibayar 1.000 rubel (Rp185.000) per kantong susu oleh pemilik kafe, yang bersikeras mereka memberikan semua dokumen medis yang diperlukan untuk membuktikan susu mereka aman untuk digunakan.
Salah satu pemasok memberi tahu Mash bahwa itu adalah penghasilan yang lumayan untuknya. Dia juga mengatakan dia memiliki banyak ASI, jadi bayinya juga cukup makan.
Kobelev berencana memperluas perusahaan dan mencari lebih banyak ibu menyusui untuk meningkatkan stok ASI.
Dia mengharapkan menjual 1.000 cangkir minuman khusus itu setiap hari sebelum akhir tahun. Tidak segera jelas apakah dia melakukan riset pasar tentang apakah permintaan yang tinggi untuk minuman eksotis semacam itu benar-benar ada di Perm, yang berpenduduk sedikit di atas satu juta jiwa.
Mash juga mewawancarai pemilik kafe dan dengan salah satu pemasoknya, seorang ibu menyusui.
Sejauh ini, perusahaan luar biasa itu masih berskala kecil, dengan sekitar 50 cangkir cappuccino spesial terjual setiap hari di tiga kafe milik pengusaha Maxim Kobelev.
“Saat ini, sekitar sembilan ibu memasok bisnis tersebut,” ujar Kobelev kepada Mash, menghasilkan sekitar lima liter ASI per hari untuk kebutuhan pembuatan kopi di gerainya.
Usaha tersebut tampaknya cukup menguntungkan, mengingat minuman tersebut dijual dengan harga yang sangat tinggi per cangkirnya yaitu 650 rubel (sekitar Rp120.000).
Adapun cappucino biasa dengan ukuran yang sama harganya rata-rata sekitar 150 rubel (kurang dari Rp28.000) di Rusia.
Pada saat yang sama, ibu-pemasok dibayar 1.000 rubel (Rp185.000) per kantong susu oleh pemilik kafe, yang bersikeras mereka memberikan semua dokumen medis yang diperlukan untuk membuktikan susu mereka aman untuk digunakan.
Salah satu pemasok memberi tahu Mash bahwa itu adalah penghasilan yang lumayan untuknya. Dia juga mengatakan dia memiliki banyak ASI, jadi bayinya juga cukup makan.
Kobelev berencana memperluas perusahaan dan mencari lebih banyak ibu menyusui untuk meningkatkan stok ASI.
Dia mengharapkan menjual 1.000 cangkir minuman khusus itu setiap hari sebelum akhir tahun. Tidak segera jelas apakah dia melakukan riset pasar tentang apakah permintaan yang tinggi untuk minuman eksotis semacam itu benar-benar ada di Perm, yang berpenduduk sedikit di atas satu juta jiwa.
(sya)