Sekjen PBB Kutuk Serangan Israel Tewaskan Warga Sipil
loading...
A
A
A
NEW YORK - Juru bicara PBB Farhan Haq mengatakan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB, Antonio Guterres, mengutuk kematian warga sipil dalam serangan udara yang dilakukan Israel di Jalur Gaza , menyebutnya tidak dapat diterima. Guterres pun mengimbau permusuhan untuk segera dihentikan dan semua pihak menahan diri secara maksimum.
Dewan Keamanan PBB yang beranggotakan 15 negara bertemu secara tertutup pada hari Rabu waktu setempat atas kekerasan terbaru di Jalur Gaza.
"Israel harus mematuhi kewajibannya di bawah hukum kemanusiaan internasional, termasuk penggunaan kekuatan secara proporsional dan mengambil semua tindakan pencegahan yang layak untuk menyelamatkan warga sipil dan objek sipil dalam melakukan operasi militer," kata Haq seperti dilansir dari kantor berita Australia, ABC, Kamis (11/5/2023).
Dikatakan oleh Haq, Guterres juga mengutuk peluncuran roket tanpa pandang bulu dari Gaza ke Israel, yang melanggar hukum kemanusiaan internasional dan membahayakan warga sipil Palestina dan Israel.
"Sekretaris Jenderal mendesak semua pihak terkait untuk menahan diri secara maksimal dan bekerja untuk segera menghentikan permusuhan," kata Haq dalam sebuah pernyataan.
Militan Palestina telah menembakkan lebih dari 300 roket ke Israel sementara Israel terus maju dengan serangkaian serangan udara mematikan di jalur Gaza.
Selama dua hari, Israel telah meluncurkan lebih dari 80 serangan udara ke Gaza, sebuah langkah yang katanya ditujukan untuk menargetkan militan Palestina.
Israel mengatakan serangan udara tersebut merupakan tanggapan atas rentetan tembakan roket yang diluncurkan pekan lalu oleh Jihad Islam sebagai respons atas kematian salah satu anggotanya akibat mogok makan saat berada dalam tahanan Israel.
Sejauh ini, 20 warga Palestina - termasuk setidaknya lima wanita dan lima anak, serta tiga komandan senior Jihad Islam dan empat pria bersenjata - telah tewas sejak Israel melancarkan serangan dini hari pada hari Selasa, kata pejabat kesehatan Palestina.
Sebagai tanggapan, kumpulan kelompok militan Islam di Gaza telah melepaskan rentetan roket ke Israel, termasuk lusinan roket menuju kota utama Tel Aviv.
Sebagian besar telah dicegat dan tidak ada cedera besar yang tercatat.
Mesir saat ini tengah bekerja untuk menengahi gencatan senjata antara Gaza dan Israel, tetapi kedua belah pihak tetap waspada.
Lihat Juga: 3 Alasan Hamas Ingin Menghentikan Perang di Gaza, Nomor 2 Sikap Negara Islam Mengecewakan
Dewan Keamanan PBB yang beranggotakan 15 negara bertemu secara tertutup pada hari Rabu waktu setempat atas kekerasan terbaru di Jalur Gaza.
"Israel harus mematuhi kewajibannya di bawah hukum kemanusiaan internasional, termasuk penggunaan kekuatan secara proporsional dan mengambil semua tindakan pencegahan yang layak untuk menyelamatkan warga sipil dan objek sipil dalam melakukan operasi militer," kata Haq seperti dilansir dari kantor berita Australia, ABC, Kamis (11/5/2023).
Dikatakan oleh Haq, Guterres juga mengutuk peluncuran roket tanpa pandang bulu dari Gaza ke Israel, yang melanggar hukum kemanusiaan internasional dan membahayakan warga sipil Palestina dan Israel.
"Sekretaris Jenderal mendesak semua pihak terkait untuk menahan diri secara maksimal dan bekerja untuk segera menghentikan permusuhan," kata Haq dalam sebuah pernyataan.
Militan Palestina telah menembakkan lebih dari 300 roket ke Israel sementara Israel terus maju dengan serangkaian serangan udara mematikan di jalur Gaza.
Selama dua hari, Israel telah meluncurkan lebih dari 80 serangan udara ke Gaza, sebuah langkah yang katanya ditujukan untuk menargetkan militan Palestina.
Israel mengatakan serangan udara tersebut merupakan tanggapan atas rentetan tembakan roket yang diluncurkan pekan lalu oleh Jihad Islam sebagai respons atas kematian salah satu anggotanya akibat mogok makan saat berada dalam tahanan Israel.
Sejauh ini, 20 warga Palestina - termasuk setidaknya lima wanita dan lima anak, serta tiga komandan senior Jihad Islam dan empat pria bersenjata - telah tewas sejak Israel melancarkan serangan dini hari pada hari Selasa, kata pejabat kesehatan Palestina.
Sebagai tanggapan, kumpulan kelompok militan Islam di Gaza telah melepaskan rentetan roket ke Israel, termasuk lusinan roket menuju kota utama Tel Aviv.
Sebagian besar telah dicegat dan tidak ada cedera besar yang tercatat.
Mesir saat ini tengah bekerja untuk menengahi gencatan senjata antara Gaza dan Israel, tetapi kedua belah pihak tetap waspada.
Lihat Juga: 3 Alasan Hamas Ingin Menghentikan Perang di Gaza, Nomor 2 Sikap Negara Islam Mengecewakan
(ian)