Amerika Serikat Dituduh sebagai Pencuri Minyak Suriah, Benarkah?
loading...
A
A
A
Outlet media yang kredibel melaporkan bahwa perusahaan AS telah mengekstraksi minyak di timur laut Suriah. Tetapi klaim China bahwa AS mencuri sumber daya Suriah, menurut ulasanAFCL, tidak memiliki konteks yang memadai.
SDF menempati bagian timur laut Suriah, di luar kontrol pemerintah Suriah yang dipimpin oleh Presiden Bashar al-Assad—meski pemerintah Assad secara konstitusi berkuasa atas kedaulatan seluruh wilayah Suriah.
Pada tahun 2020, Delta Crescent Energy, sebuah perusahaan minyak AS yang kurang dikenal, menandatangani kontrak dengan SDF yang memungkinkan perusahaan tersebut mengekstraksi minyak di sana.
Departemen Luar Negeri AS belum mengungkapkan banyak detail tentang kesepakatan itu, tetapi sebuah laporan oleh outlet media AS, Politico, mengatakan bahwa beberapa minyak disuling untuk digunakan di wilayah tersebut, dan sisanya diekspor ke Irak dan Turki.
Pemerintah Suriah mengkritik keras perjanjian tersebut, dengan mengatakan bahwa AS mengambil minyak negara itu tanpa izinnya.
Media yang disponsori negara di Rusia dan Iran juga menggambarkan tindakan AS sebagai "pencurian" dan "penjarahan" sumber daya Suriah.
Outlet media AS dan media-media internasional serta kelompok think tank telah meliput kesepakatan minyak yang ditandatangani Delta dengan SDF pada tahun 2020.
CNN melaporkan kesepakatan itu ditandatangani secara rahasia dan bahwa Delta Crescent dibuat oleh mantan pejabat politik dan militer selama pemerintahan Donald Trump.
Laporan berita itu mencatat bahwa perjanjian itu disetujui oleh AS untuk menjaga Rusia, pemerintah Assad di Suriah, dan pasukan teroris ISIS yang sempat menguasai kawasan itu dari keuntungan produksi minyak di sana.
Sebuah laporan diterbitkan oleh Esquire mengungkapkan bagaimana Delta Crescent pertama kali diberikan kontrak dan kesulitan perusahaan selanjutnya dirasakan di era pemerintahan Joe Biden.
SDF menempati bagian timur laut Suriah, di luar kontrol pemerintah Suriah yang dipimpin oleh Presiden Bashar al-Assad—meski pemerintah Assad secara konstitusi berkuasa atas kedaulatan seluruh wilayah Suriah.
Pada tahun 2020, Delta Crescent Energy, sebuah perusahaan minyak AS yang kurang dikenal, menandatangani kontrak dengan SDF yang memungkinkan perusahaan tersebut mengekstraksi minyak di sana.
Departemen Luar Negeri AS belum mengungkapkan banyak detail tentang kesepakatan itu, tetapi sebuah laporan oleh outlet media AS, Politico, mengatakan bahwa beberapa minyak disuling untuk digunakan di wilayah tersebut, dan sisanya diekspor ke Irak dan Turki.
Pemerintah Suriah mengkritik keras perjanjian tersebut, dengan mengatakan bahwa AS mengambil minyak negara itu tanpa izinnya.
Media yang disponsori negara di Rusia dan Iran juga menggambarkan tindakan AS sebagai "pencurian" dan "penjarahan" sumber daya Suriah.
Outlet media AS dan media-media internasional serta kelompok think tank telah meliput kesepakatan minyak yang ditandatangani Delta dengan SDF pada tahun 2020.
CNN melaporkan kesepakatan itu ditandatangani secara rahasia dan bahwa Delta Crescent dibuat oleh mantan pejabat politik dan militer selama pemerintahan Donald Trump.
Laporan berita itu mencatat bahwa perjanjian itu disetujui oleh AS untuk menjaga Rusia, pemerintah Assad di Suriah, dan pasukan teroris ISIS yang sempat menguasai kawasan itu dari keuntungan produksi minyak di sana.
Sebuah laporan diterbitkan oleh Esquire mengungkapkan bagaimana Delta Crescent pertama kali diberikan kontrak dan kesulitan perusahaan selanjutnya dirasakan di era pemerintahan Joe Biden.