Libya Berminat Berguru pada Indonesia soal Demokrasi
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Libya berminat untuk berlajar masalah demokrasi kepada Indonesia. Minat Libya berguru pada Indonesia itu disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) usai bertemu Perdana Menteri (PM) Libya, Fayez al-Sarraj.
”Tadi kita berbertemu PM Libya, dan yang pertama tadi saya ucapkan selamat atas terbentuknya Pemerintah nasional gabungan terbaru yang ada di Libya,” kata Presiden Jokowi di Jakarta, pada Senin (7/3/2016).
”Perdana Menteri menyampaikan ingin belajar dari Indonesia dalam pengalaman berdemokrasi. Tadi sudah berbicara banyak mengenai Pilpres, mengenai Pilkada Gubernur, Bupati dan Walikota. Saya kira hal seperti ini yang tadi banyak ditanyakan oleh PM Libya, saya kira itu yang bisa saya sampaikan,” ujar Jokowi.
Selain dalam hal demokrasi, lanjut Jokowi, pertemuan itu juga membahas soal kerjasama di bidang ekonomi dan juga pada bidang pembangunan.
”Kita kedua sepakat untuk meningkatkan kerjasama di beberapa bidang, pertama di bidang energi, beberapa BUMN dan swasta Indonesia sudah beroperasi di Libya dan ini akan dilanjutkan kembali setelah situasi Libya kondusif,” katanya.
“Kemudian di bidang konstruksi juga sama, BUMN Indonesia juga siap bekerjasama bidang konstruksi dan perumahan-perumahan yang ada di Libya, karena Libya juga membuka diri untuk bekerjasama,” imbuh Presiden Jokowi.
”Tadi kita berbertemu PM Libya, dan yang pertama tadi saya ucapkan selamat atas terbentuknya Pemerintah nasional gabungan terbaru yang ada di Libya,” kata Presiden Jokowi di Jakarta, pada Senin (7/3/2016).
”Perdana Menteri menyampaikan ingin belajar dari Indonesia dalam pengalaman berdemokrasi. Tadi sudah berbicara banyak mengenai Pilpres, mengenai Pilkada Gubernur, Bupati dan Walikota. Saya kira hal seperti ini yang tadi banyak ditanyakan oleh PM Libya, saya kira itu yang bisa saya sampaikan,” ujar Jokowi.
Selain dalam hal demokrasi, lanjut Jokowi, pertemuan itu juga membahas soal kerjasama di bidang ekonomi dan juga pada bidang pembangunan.
”Kita kedua sepakat untuk meningkatkan kerjasama di beberapa bidang, pertama di bidang energi, beberapa BUMN dan swasta Indonesia sudah beroperasi di Libya dan ini akan dilanjutkan kembali setelah situasi Libya kondusif,” katanya.
“Kemudian di bidang konstruksi juga sama, BUMN Indonesia juga siap bekerjasama bidang konstruksi dan perumahan-perumahan yang ada di Libya, karena Libya juga membuka diri untuk bekerjasama,” imbuh Presiden Jokowi.
(mas)