3 Tahun Dipenjara, Whistleblower COVID-19 Bebas dan Pulang ke Wuhan

Rabu, 03 Mei 2023 - 02:07 WIB
loading...
3 Tahun Dipenjara, Whistleblower...
Fang Bin, seorang citizen journlism, yang melaporkan awal-awal wabah COVID-19 di Wuhan dibebaskan setelah dipenjara selama 3 tahun. Foto/India Posts English
A A A
BEIJING - Fang Bin, yang mendokumentasikan awal-awal wabah COVID-19 di kota Wuhan, China, telah dibebaskan dari penjara setelah tiga tahun. Hal itu diungkapkan sumber kepada BBC.

Fang adalah salah satu dari beberapa jurnalis warga yang menghilang setelah membagikan adegan video di Wuhan, yang menjadi pusat pandemi.

"Setelah menghilang pada Februari 2020, dia dijatuhi hukuman tiga tahun penjara di pengadilan rahasia di Wuhan," kata sumber itu seperti dilansir dari kantor berita yang berbasis di Inggris itu, Rabu (3/5/2023).

"Dia dibebaskan pada hari Minggu dan dalam keadaan sehat," tambah mereka.

Fang sekarang kembali ke rumah di Wuhan. BBC tidak dapat menghubungi keluarganya untuk dimintai komentar.

Video yang menarik perhatian dunia luar adalah video di mana dia menghitung delapan kantong mayat di luar rumah sakit COVID dalam waktu lima menit. Dia mengatakan dia ditahan malam itu tetapi dibebaskan.

Kemudian muncul video dengan pesan: "Semua rakyat memberontak - serahkan kembali kekuasaan pemerintah kepada rakyat". Itu adalah video terakhir yang dia bagikan.

Pembebasan Fang terjadi secara diam-diam dan tanpa peringatan saat China mencoba untuk melupakan pandemi. Penguncian yang melelahkan selama bertahun-tahun dan aturan COVID yang pantang menyerah memakan banyak korban, tetapi penghentiannya yang tiba-tiba di akhir tahun 2022 membawa gelombang COVID yang menghancurkan.

Baca Juga: Satelit Tangkap Balon Udara di Pangkalan Militer China

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Negeri Tirai Bambu itu telah melaporkan 120.000 kematian sejak dimulainya pandemi. Hampir setengahnya tercatat antara 8 Desember 2022 dan 12 Januari 2023. Namun angka tersebut tidak mewakili jumlah sebenarnya.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Tak Pernah Terjadi Sebelumnya,...
Tak Pernah Terjadi Sebelumnya, China Mampu Tundukkan AS
Satpam Ini Tewas saat...
Satpam Ini Tewas saat Berhubungan Intim di Pabrik, Keluarganya Diberi Kompensasi karena Dianggap Kecelakaan Kerja
Huawei dan Jejak Pengaruh...
Huawei dan Jejak Pengaruh China di Jantung Demokrasi Eropa
5 Alasan China Mendukung...
5 Alasan China Mendukung Pakistan dalam Perang dengan India
AS: Jet Tempur J-10...
AS: Jet Tempur J-10 China Milik Pakistan Tembak Jatuh 2 Pesawat India, Salah Satunya Rafale
Aktivitas Sektor Jasa...
Aktivitas Sektor Jasa China Menurun di Tengah Tekanan Tarif AS
AS dan China Melunak,...
AS dan China Melunak, Tarif Impor Kendaraan Diprediksi Bakal Turun
Netanyahu Tolak Gencatan...
Netanyahu Tolak Gencatan Senjata, meski Hamas Bakal Bebaskan Sandera AS-Israel
Dapat Hadiah Pesawat...
Dapat Hadiah Pesawat Boeing 747-8 dari Qatar, Trump: Gratis!
Rekomendasi
AS-China Sepakat Turunkan...
AS-China Sepakat Turunkan Tarif Impor, Ini 5 Poin Pentingnya
Buka Musprov di Kaltim,...
Buka Musprov di Kaltim, Ketum PB Lemkari: Prestasi Olah Raga Butuh Sinergi Antarlembaga
24 Narapidana di Jatim...
24 Narapidana di Jatim Terima Remisi Khusus Waisak 2025
Berita Terkini
Militer Pakistan Bantah...
Militer Pakistan Bantah Tangkap Pilot India
Polandia Tutup Konsulat...
Polandia Tutup Konsulat Rusia, Kremlin Umbar Ancaman kepada NATO
Tak Pernah Terjadi Sebelumnya,...
Tak Pernah Terjadi Sebelumnya, China Mampu Tundukkan AS
Banyak Negara Mengakui...
Banyak Negara Mengakui Palestina, Israel Keluarkan Ancaman
Perang India dan Pakistan,...
Perang India dan Pakistan, Siapa yang Paling Menderita?
Angkatan Udara Pakistan...
Angkatan Udara Pakistan Klaim Menang 6:0 dalam Perang dengan India
Infografis
3 Kelebihan DeepSeek...
3 Kelebihan DeepSeek dibanding ChatGPT dan Meta AI
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved