Sambut Hari Kebebasan Pers Dunia, Sekjen PBB Kutuk Meningkatnya Ancaman pada Jurnalis

Selasa, 02 Mei 2023 - 22:44 WIB
loading...
Sambut Hari Kebebasan Pers Dunia, Sekjen PBB Kutuk Meningkatnya Ancaman pada Jurnalis
Sekjen PBB Antonio Guterres kutuk meningkatnya ancaman pada jurnalis. Foto/YouTube
A A A
NEW YORK - Wartawan di seluruh dunia menantikan untuk memperingati Hari Kebebasan Pers Dunia pada 3 Mei untuk menyoroti pentingnya media dan mengakui kontribusinya dalam mengungkap kebenaran terdalam masyarakat.

Juga dikenal sebagai Hari Kebebasan Pers Sedunia (World PressFreedomDay), acara ini menjadi pengingat untuk menghormati upaya tanpa henti media dalam melayani sebagai pengawas demokrasi.

Hari Kebebasan Pers Sedunia dimulai pada tahun 1993, ketika Majelis Umum PBB menyatakan 3 Mei sebagai hari untuk merayakan acara tersebut.

Tahun ini, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres memuji upaya media melalui pesan video.

“Selama tiga dekade, pada Hari Kebebasan Pers Sedunia, komunitas internasional telah merayakan karya jurnalis dan pekerja media. Hari ini menyoroti kebenaran mendasar: semua kebebasan kita bergantung pada kebebasan pers,” ujar dia menjelang acara tersebut.

Sekjen PBB menyerukan kebebasan pers sangat penting. "Kebebasan pers adalah fondasi demokrasi dan keadilan. Ini memberi kita semua fakta yang kita butuhkan untuk membentuk opini dan mengungkapkan kebenaran kepada kekuasaan. Dan seperti yang diingatkan oleh tema tahun ini, kebebasan pers mewakili sumber kehidupan hak asasi manusia," paparGuterres itu.



Guterres juga menyinggung masalah yang menghambat industri jurnalisme, seperti regulasi yang ketat, sensor, dan ancaman terhadap kebebasan berekspresi.

“Jurnalis dan pekerja media menjadi sasaran langsung dan offline saat mereka melakukan pekerjaan vital mereka. Mereka secara rutin dilecehkan, diintimidasi, ditahan dan dipenjarakan,” ungkap Sekjen PBB di lansir dari republicworld, Selasa (2/5/2023).

Dia kemudian mendesak negara-negara untuk menghentikan segala macam ancaman, pemenjaraan, dan kebohongan yang menargetkan jurnalis "karena melakukan pekerjaan mereka".

Tema Hari Kebebasan Pers Sedunia tahun ini adalah 'Shaping a Future of Rights: Freedom of expression as a driver for all other human rights'.

Untuk menandainya, UNESCO akan menjadi tuan rumah konferensi di Markas Besar PBB di New York pada Selasa.

Acara tersebut dihadiri Sekjen PBB Antonio Guterres, Dirjen UNESCO Audrey Azoulay, Ketua New York Times A.G. Sulzberger, di antara tokoh terkenal lainnya.



Dengan dunia yang memperingati Hari Pers Sedunia, berikut adalah beberapa kutipan inspiratif yang menggarisbawahi pentingnya media sebagai pengungkap kebenaran, pengawas, dan mercusuar transparansi.

"Kita harus menjunjung kebebasan pers dan kebebasan berbicara karena, pada akhirnya, kebohongan dan kesalahan informasi bukanlah tandingan kebenaran," ungkap Barack Obama.

"Kebebasan pikiran manusia diakui dalam hak kebebasan berbicara dan kebebasan pers," ujar Calvin Coolidge.

"Tidak ada penjara yang cukup besar untuk kebebasan berbicara, " ungkap Mazen Darwish. 'Kebebasan pers adalah milik rakyat suatu bangsa, bukan milik pemilik publikasi," papar A.J. Liebling.

"Kebebasan pers adalah mortir yang menyatukan batu bata demokrasi - dan itu juga merupakan jendela terbuka yang tertanam di batu bata itu," ujar Shashi Tharoor.

"Semakin pintar para jurnalis, semakin baik masyarakatnya," ungkapWarrenBuffets.

(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1294 seconds (0.1#10.140)