Sejarah Muslim di Spanyol, Pernah Jadi Mayoritas Kini Tinggal Minoritas
loading...
A
A
A
Penerjemahan karya-karya klasik Yunani, Romawi, Persia, dan India ke dalam bahasa Arab memainkan peran penting dalam pemeliharaan dan penyebaran pengetahuan kuno.
Perpustakaan, perguruan tinggi, dan pusat pembelajaran seperti Universitas Al-Qarawiyyin di Fez, Maroko, menjadi pijakan bagi perkembangan ilmu pengetahuan, matematika, astronomi, kedokteran, dan filsafat.
Salah satu kejayaan terbesar Al-Andalus adalah pembangunan Masjid Cordoba, yang saat ini dikenal sebagai Mezquita-Catedral.
Masjid ini dianggap sebagai salah satu contoh arsitektur Islam paling indah di dunia dengan kombinasi elemen Moor, Visigoth, dan Romawi yang unik.
Kehidupan intelektual yang berkembang di Al-Andalus juga menghasilkan tokoh-tokoh terkenal seperti Averroes, Ibn Rushd, dan Maimonides, yang memberikan kontribusi signifikan dalam bidang filsafat, ilmu pengetahuan, dan kedokteran.
Abad ke-13, Reconquista, kampanye militer yang dipimpin oleh kerajaan Katolik Spanyol, dimulai dengan tujuan merebut kembali wilayah yang dikuasai oleh Muslim.
Selama berabad-abad, wilayah Muslim di Spanyol terus menyusut, hingga akhirnya pada tahun 1492, pasukan Kristen di bawah pimpinan Raja Ferdinand II dari Aragon dan Ratu Isabella I dari Castile merebut wilayah Muslim terakhir yaitu Emirat Granada.
Meskipun kekuasaan Muslim telah berakhir di Spanyol, peradaban Islam meninggalkan warisan yang kuat. Banyak bangunan, seperti Alhambra di Granada, Alcazar di Sevilla, dan Giralda di Sevilla, tetap berdiri hingga hari ini dan menjadi bukti kemegahan arsitektur Muslim di masa lalu.
Selain itu, kontribusi Muslim dalam bidang ilmu pengetahuan, seni, sastra, dan musik berlanjut dan mempengaruhi perkembangan budaya dan intelektual di Spanyol.
Warisan Muslim di Spanyol masih dapat dilihat dalam berbagai aspek kehidupan dan budaya Spanyol saat ini.
Perpustakaan, perguruan tinggi, dan pusat pembelajaran seperti Universitas Al-Qarawiyyin di Fez, Maroko, menjadi pijakan bagi perkembangan ilmu pengetahuan, matematika, astronomi, kedokteran, dan filsafat.
Kejayaan Al-Andalus
Salah satu kejayaan terbesar Al-Andalus adalah pembangunan Masjid Cordoba, yang saat ini dikenal sebagai Mezquita-Catedral.
Masjid ini dianggap sebagai salah satu contoh arsitektur Islam paling indah di dunia dengan kombinasi elemen Moor, Visigoth, dan Romawi yang unik.
Kehidupan intelektual yang berkembang di Al-Andalus juga menghasilkan tokoh-tokoh terkenal seperti Averroes, Ibn Rushd, dan Maimonides, yang memberikan kontribusi signifikan dalam bidang filsafat, ilmu pengetahuan, dan kedokteran.
Akhir Al-Andalus
Abad ke-13, Reconquista, kampanye militer yang dipimpin oleh kerajaan Katolik Spanyol, dimulai dengan tujuan merebut kembali wilayah yang dikuasai oleh Muslim.
Selama berabad-abad, wilayah Muslim di Spanyol terus menyusut, hingga akhirnya pada tahun 1492, pasukan Kristen di bawah pimpinan Raja Ferdinand II dari Aragon dan Ratu Isabella I dari Castile merebut wilayah Muslim terakhir yaitu Emirat Granada.
Meskipun kekuasaan Muslim telah berakhir di Spanyol, peradaban Islam meninggalkan warisan yang kuat. Banyak bangunan, seperti Alhambra di Granada, Alcazar di Sevilla, dan Giralda di Sevilla, tetap berdiri hingga hari ini dan menjadi bukti kemegahan arsitektur Muslim di masa lalu.
Selain itu, kontribusi Muslim dalam bidang ilmu pengetahuan, seni, sastra, dan musik berlanjut dan mempengaruhi perkembangan budaya dan intelektual di Spanyol.
Warisan Muslim di Spanyol
Warisan Muslim di Spanyol masih dapat dilihat dalam berbagai aspek kehidupan dan budaya Spanyol saat ini.