Bukan AS dan Rusia, Negara Mayoritas Muslim Ini Pemilik Bahan Bom Nuklir Terbesar di Dunia
loading...
A
A
A
NUR SULTAN - Rusia dan Amerika Serikat (AS) menjadi pemilik senjata nuklir terbanyak di dunia. Namun bahan utama bom nuklir—uranium—terbesar di dunia dimiliki oleh Kazakhstan, negara pecahan Uni Soviet dengan penduduk mayoritas Muslim.
Data International Campaign to Abolish Nuclear Weapons (ICAN) menyebutkan Rusia sebagai pemilik hulu ledak nuklir terbanyak di dunia, yakni 5.977 unit. Disusul AS 5.428 unit, China 350 unit, Prancis 290 unit, Inggris 225 unit, Pakistan 165 unit, India 160 unit, Israel 90 unit, Korea Utara (Korut) 20 hingga 43 unit.
Amerika, sesuai kesepakatan NATO, telah mengerahkan lebih dari 100 bom nuklirnya ke lima negara NATO di Eropa. Rinciannya adalah Turki 50 unit, Italia 40 unit, Belgia 20 unit, Jerman 20 unit, dan Belanda 20 unit.
Kazakhstan sejatinya pernah memiliki 1.400 senjata nuklir warisan Uni Soviet. Namun, negara tersebut memilih untuk menyerahkan semuanya ke Rusia pada 1995. Kazakhstan juga menandatangani Perjanjian Nonproliferasi Nuklir (NPT).
Terlepas dari keputusannya untuk tidak menjadi negara bersenjata nuklir, Kazakhstan—yang dijuluki pemilik "Tanah Perawan" karena banyak wilayahnya belum terjamah—adalah pemilik uranium terbanyak di dunia.
Mengutip data World Nuclear Associaton, pada tahun 2021, Kazakhstan menghasilkan uranium 21.819 ton atau 45% dari pasokan dunia, diikuti oleh Namibia (12%) dan Kanada (10%).
Sekadar diketahui, uranium adalah unsur kimia dengan simbol U dan nomor atom 92. Penemunya adalah Martin Klaproth, seorang ahli kimia Jerman.
Uranium secara alami terdapat di tanah, air, dan batuan yang ditemukan di Bumi. Ini diekstraksi secara komersial dari mineral penghasil uranium seperti uraninit dan merupakan salah satu unsur terberat dari semua unsur alami, sekitar 18,7 kali lebih padat dari air. Karena kepadatan ini, uranium telah digunakan sebagai sumber energi terkonsentrasi yang melimpah selama lebih dari 60 tahun.
Uranium yang diperkaya tinggi digunakan dalam senjata nuklir, reaktor propulsi Angkatan Laut, dan di beberapa reaktor penelitian. Konsentrasi 20% 235U ditemukan dalam uranium yang diperkaya tinggi. Ini adalah jenis uranium yang digunakan dalam bom atom pertama yang dijatuhkan di Hiroshima, Jepang pada 6 Agustus 1945.
Mayoritas rakyat Kazakhstan menganut agama Islam yang diperkenalkan oleh para penganut Sufi dari Arab.
Selama periode Soviet, kebebasan beragama dikekang, banyak Masjid yang ditutup. Namun setelah merdeka, semua itu berubah, kebebasan beragama diberikan kembali pada rakyat.
Menurut sensus nasional 2009, penganut Islam di negara ini mencapai 70,2 persen dari populasi. Kemudian Kristen Orthodoks 26%, atheis 2,8%, Kristen lainnya 2,3% dan lain-lain 0,8%.
Penganut Islam di negara ini adalah etnis Kazakh dan Uzbek. Sedangkan etnis Slavik kebanyakan menganut Kristen Ortodoks.
Meskipun mayoritas penduduknya Muslim, konstitusi setempat menyatakan Kazakhstan sebagai negara sekuler.
Negara yang dianggap sebagai sekutu Rusia ini dipimpin oleh Presiden Kassym-Jomart Tokayev dan Perdana Menteri Alihan Smaiylov.
Data International Campaign to Abolish Nuclear Weapons (ICAN) menyebutkan Rusia sebagai pemilik hulu ledak nuklir terbanyak di dunia, yakni 5.977 unit. Disusul AS 5.428 unit, China 350 unit, Prancis 290 unit, Inggris 225 unit, Pakistan 165 unit, India 160 unit, Israel 90 unit, Korea Utara (Korut) 20 hingga 43 unit.
Amerika, sesuai kesepakatan NATO, telah mengerahkan lebih dari 100 bom nuklirnya ke lima negara NATO di Eropa. Rinciannya adalah Turki 50 unit, Italia 40 unit, Belgia 20 unit, Jerman 20 unit, dan Belanda 20 unit.
Kazakhstan sejatinya pernah memiliki 1.400 senjata nuklir warisan Uni Soviet. Namun, negara tersebut memilih untuk menyerahkan semuanya ke Rusia pada 1995. Kazakhstan juga menandatangani Perjanjian Nonproliferasi Nuklir (NPT).
Terlepas dari keputusannya untuk tidak menjadi negara bersenjata nuklir, Kazakhstan—yang dijuluki pemilik "Tanah Perawan" karena banyak wilayahnya belum terjamah—adalah pemilik uranium terbanyak di dunia.
Mengutip data World Nuclear Associaton, pada tahun 2021, Kazakhstan menghasilkan uranium 21.819 ton atau 45% dari pasokan dunia, diikuti oleh Namibia (12%) dan Kanada (10%).
Sekadar diketahui, uranium adalah unsur kimia dengan simbol U dan nomor atom 92. Penemunya adalah Martin Klaproth, seorang ahli kimia Jerman.
Uranium secara alami terdapat di tanah, air, dan batuan yang ditemukan di Bumi. Ini diekstraksi secara komersial dari mineral penghasil uranium seperti uraninit dan merupakan salah satu unsur terberat dari semua unsur alami, sekitar 18,7 kali lebih padat dari air. Karena kepadatan ini, uranium telah digunakan sebagai sumber energi terkonsentrasi yang melimpah selama lebih dari 60 tahun.
Uranium yang diperkaya tinggi digunakan dalam senjata nuklir, reaktor propulsi Angkatan Laut, dan di beberapa reaktor penelitian. Konsentrasi 20% 235U ditemukan dalam uranium yang diperkaya tinggi. Ini adalah jenis uranium yang digunakan dalam bom atom pertama yang dijatuhkan di Hiroshima, Jepang pada 6 Agustus 1945.
Kazakhstan Negara Mayoritas Muslim
Mayoritas rakyat Kazakhstan menganut agama Islam yang diperkenalkan oleh para penganut Sufi dari Arab.
Selama periode Soviet, kebebasan beragama dikekang, banyak Masjid yang ditutup. Namun setelah merdeka, semua itu berubah, kebebasan beragama diberikan kembali pada rakyat.
Menurut sensus nasional 2009, penganut Islam di negara ini mencapai 70,2 persen dari populasi. Kemudian Kristen Orthodoks 26%, atheis 2,8%, Kristen lainnya 2,3% dan lain-lain 0,8%.
Penganut Islam di negara ini adalah etnis Kazakh dan Uzbek. Sedangkan etnis Slavik kebanyakan menganut Kristen Ortodoks.
Meskipun mayoritas penduduknya Muslim, konstitusi setempat menyatakan Kazakhstan sebagai negara sekuler.
Negara yang dianggap sebagai sekutu Rusia ini dipimpin oleh Presiden Kassym-Jomart Tokayev dan Perdana Menteri Alihan Smaiylov.
(mas)