Hamas Kutuk Pesan Komisioner Uni Eropa tentang Kemerdekaan Israel
loading...
A
A
A
JALUR GAZA - Kepala Departemen Politik dan Hubungan Luar Negeri Hamas, Basem Naim, mengecam pernyataan yang dibuat Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, pada Hari Kemerdekaan Israel ke-75.
Menurut Hamas pada Kamis (27/4/2023), kata-kata Ursula von der Leyen dirusak dengan "kemunafikan politik" dan menunjukkan "ketidaktahuan sejarah" yang mencolok.
Dalam pesan video ucapan selamat pada Rabu, von der Leyen memuji Israel karena telah "membuat gurun mekar".
"Tujuh puluh lima tahun yang lalu, satu mimpi terwujud dengan Hari Kemerdekaan Israel. Setelah tragedi terbesar dalam sejarah umat manusia, orang-orang Yahudi akhirnya bisa membangun rumah di Tanah Perjanjian," ujar dia.
"Hari ini, kita merayakan 75 tahun demokrasi yang hidup di jantung Timur Tengah, 75 tahun dinamisme, kecerdikan, dan inovasi inovatif. Kalian benar-benar telah membuat gurun mekar, seperti yang saya lihat selama kunjungan saya ke Negev tahun lalu," ujar dia.
Naim mengatakan berdirinya Israel selama 75 tahun lalu bukanlah "mimpi yang menjadi kenyataan", melainkan "mimpi buruk" yang masih menggantung di atas kepala rakyat Palestina.
“Merekalah yang masih membayar harga untuk dosa yang dilakukan oleh Barat ini," tegas Naim.
"Mereka yang menganiaya dan menyiksa orang Yahudi selama berabad-abad adalah orang Eropa, dan orang Yahudi ini tidak menemukan tempat yang aman kecuali di negara Arab dan Islam kami. Jangan menebus dosa-dosa Anda dengan mengorbankan rakyat kami dan masa depan mereka," papar Naim.
Naim mengatakan von der Leyen menerbitkan ulang kebohongan yang dipromosikan para pemimpin Israel.
Menurut Hamas pada Kamis (27/4/2023), kata-kata Ursula von der Leyen dirusak dengan "kemunafikan politik" dan menunjukkan "ketidaktahuan sejarah" yang mencolok.
Dalam pesan video ucapan selamat pada Rabu, von der Leyen memuji Israel karena telah "membuat gurun mekar".
"Tujuh puluh lima tahun yang lalu, satu mimpi terwujud dengan Hari Kemerdekaan Israel. Setelah tragedi terbesar dalam sejarah umat manusia, orang-orang Yahudi akhirnya bisa membangun rumah di Tanah Perjanjian," ujar dia.
"Hari ini, kita merayakan 75 tahun demokrasi yang hidup di jantung Timur Tengah, 75 tahun dinamisme, kecerdikan, dan inovasi inovatif. Kalian benar-benar telah membuat gurun mekar, seperti yang saya lihat selama kunjungan saya ke Negev tahun lalu," ujar dia.
Naim mengatakan berdirinya Israel selama 75 tahun lalu bukanlah "mimpi yang menjadi kenyataan", melainkan "mimpi buruk" yang masih menggantung di atas kepala rakyat Palestina.
“Merekalah yang masih membayar harga untuk dosa yang dilakukan oleh Barat ini," tegas Naim.
"Mereka yang menganiaya dan menyiksa orang Yahudi selama berabad-abad adalah orang Eropa, dan orang Yahudi ini tidak menemukan tempat yang aman kecuali di negara Arab dan Islam kami. Jangan menebus dosa-dosa Anda dengan mengorbankan rakyat kami dan masa depan mereka," papar Naim.
Naim mengatakan von der Leyen menerbitkan ulang kebohongan yang dipromosikan para pemimpin Israel.