38 Jet Tempur dan 6 Kapal China Dekati Taiwan, Balas Patroli Pesawat AS?
loading...
A
A
A
Armada ke-7 AS mengatakan bahwa penerbangan hari Kamis sesuai dengan hukum internasional dan menunjukkan komitmen Amerika Serikat terhadap Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.
“Amerika Serikat akan terus terbang, berlayar, dan beroperasi di mana saja yang diizinkan oleh hukum internasional termasuk di dalam Selat Taiwan,” kata pernyataan itu.
AS tetap menjadi sekutu militer dan politik terdekat Taiwan, meskipun tidak ada hubungan diplomatik formal di antara mereka. Undang-undang AS mewajibkan Washington untuk memperlakukan semua ancaman terhadap pulau itu sebagai masalah "kekhawatiran serius", meskipun masih belum jelas apakah pasukan Amerika akan dikirim untuk membantu mempertahankan pulau itu.
Beijing telah mengancam akan membawa Taiwan di bawah kendalinya, jika perlu dengan paksa, dan pemimpin China yang sangat nasionalis Xi Jinping telah bersumpah tidak akan pernah menyerahkan "satu inci pun" wilayah yang diklaim oleh negaranya - sebuah janji yang berlaku untuk Taiwan, perbatasan yang disengketakan dengan India, dan Laut China Selatan yang diklaim China hampir seluruhnya.
Pejabat militer AS baru-baru ini mengatakan mereka semakin khawatir bahwa peningkatan besar-besaran dalam kemampuan militer China membuat potensi konflik menjadi lebih mungkin terjadi.
China mengadakan latihan simulasi penyegelan pulau itu setelah pertemuan sensitif 5 April antara Presiden Taiwan Tsai Ing-wen dan Ketua DPR AS Kevin McCarthy di California. China menentang setiap pertukaran di tingkat resmi antara Taiwan dan pemerintah lainnya.
Taiwan dan China berpisah pada tahun 1949 setelah perang saudara yang berakhir dengan Partai Komunis menguasai daratan. Pulau itu tidak pernah menjadi bagian dari Republik Rakyat China, tetapi Beijing mengatakan harus bersatu dengan daratan, jika perlu dengan paksa.
“Amerika Serikat akan terus terbang, berlayar, dan beroperasi di mana saja yang diizinkan oleh hukum internasional termasuk di dalam Selat Taiwan,” kata pernyataan itu.
AS tetap menjadi sekutu militer dan politik terdekat Taiwan, meskipun tidak ada hubungan diplomatik formal di antara mereka. Undang-undang AS mewajibkan Washington untuk memperlakukan semua ancaman terhadap pulau itu sebagai masalah "kekhawatiran serius", meskipun masih belum jelas apakah pasukan Amerika akan dikirim untuk membantu mempertahankan pulau itu.
Beijing telah mengancam akan membawa Taiwan di bawah kendalinya, jika perlu dengan paksa, dan pemimpin China yang sangat nasionalis Xi Jinping telah bersumpah tidak akan pernah menyerahkan "satu inci pun" wilayah yang diklaim oleh negaranya - sebuah janji yang berlaku untuk Taiwan, perbatasan yang disengketakan dengan India, dan Laut China Selatan yang diklaim China hampir seluruhnya.
Pejabat militer AS baru-baru ini mengatakan mereka semakin khawatir bahwa peningkatan besar-besaran dalam kemampuan militer China membuat potensi konflik menjadi lebih mungkin terjadi.
China mengadakan latihan simulasi penyegelan pulau itu setelah pertemuan sensitif 5 April antara Presiden Taiwan Tsai Ing-wen dan Ketua DPR AS Kevin McCarthy di California. China menentang setiap pertukaran di tingkat resmi antara Taiwan dan pemerintah lainnya.
Taiwan dan China berpisah pada tahun 1949 setelah perang saudara yang berakhir dengan Partai Komunis menguasai daratan. Pulau itu tidak pernah menjadi bagian dari Republik Rakyat China, tetapi Beijing mengatakan harus bersatu dengan daratan, jika perlu dengan paksa.
(ian)