7 Negara yang Tetap Memiliki Angkatan Laut Meski Tak Punya Wilayah Laut, Ada Tetangga Indonesia
loading...
A
A
A
SINGAPURA - Terdapat sejumlah negara di dunia yang tetap memiliki angkatan laut meski tak punya wilayah laut. Salah satunya adalah tetangga Indonesia di kawasan Asia Tenggara.
Melihat banyaknya negara di dunia, ternyata tidak semuanya memiliki wilayah laut atau pantai. Meski demikian, mereka tetap saja masih mempunyai angkatan laut.
Bukan tanpa alasan, biasanya hal ini berkaitan dengan kepentingan strategis dan keamanan negara tersebut.
Sehingga tak harus bertugas di laut, mereka juga bisa ditugaskan untuk patroli atau menjaga keamanan di sungai atau danau negara terkait.
Berikut tujuh negara di dunia yang memiliki angkatan laut meski tidak punya wilayah laut sendiri.
Daftar Negara yang Punya Angkatan Laut tetapi Tidak Memiliki Wilayah Laut
Paraguay merupakan sebuah negara yang terkurung daratan di Amerika Selatan. Mereka berbatasan dengan Argentina di selatan dan barat daya, Brasil di timur dan timur laut, serta Bolivia di bagian barat laut.
Meski wilayahnya terkurung daratan dan tidak memiliki laut, namun Paraguay tetap memiliki angkatan laut.
Mengutip laman World Geography, meski tidak punya wilayah laut, mereka diketahui memiliki akses ke Samudra Atlantik melalui sungai Paraguay-Parana.
Pada armada yang dimiliki, Paraguay punya banyak pangkalan yang masing-masing memiliki personel tak sedikit. Basis utamanya adalah Puerto Saxony di Asuncion.
Berikutnya ada Uganda. Negara di kawasan Afrika Timur ini berbatasan dengan Kenya di timur, Sudan Selatan di utara, Republik Demokratik Kongo di barat, serta Tanzania di bagian selatan.
Sama halnya seperti Paraguay, Uganda juga memiliki angkatan laut meski tidak punya wilayah laut. Mereka dikenal dengan sebutan The Uganda People’s Defence Force Marine Wing.
Beroperasi di Danau Victoria, Marine Wing tersebut memiliki ratusan personel dan sejumlah kapal patroli. Tugas mereka adalah untuk mengawasi wilayah di Danau Victoria dan sekitarnya.
Beralih ke Asia, kali ini ada Kazakhstan. Mengutip laman The Diplomat, Angkatan Laut negara ini diperkirakan berdiri pada tahun 2003 berdasarkan dekrit presiden.
Namun, sumber lain menyebutkan mereka didirikan sekitar tahun 1995. Dalam sejarahnya, mereka awalnya adalah pecahan dari armada Laut Kaspia bekas Uni Soviet.
Pada armada yang dimiliki, Angkatan Laut Kazakhstan memiliki banyak kapal patroli yang bertugas untuk berjaga dan mengawasi wilayah perbatasan di sekitar Laut Kaspia.
Berikutnya ada Azerbaijan. Mengutip laman Kementerian Pertahanan Azerbaijan, angkatan laut negara ini terbentuk pasca-Inggris pergi dari Azerbaijan sekitar tahun 1919.
Seiring waktu, kekuatan personel serta perlengkapan angkatan laut Azerbaijan juga terus berkembang. Tak hanya dari para tentara saja, namun juga berupa kapal-kapal yang mendukung jalannya pengawasan dan misi tertentu di sekitar Laut Kaspia.
Negara terkurung daratan di kawasan Afrika ini mungkin jarang terdengar oleh masyarakat luas. Wilayahnya berbatasan dengan Uganda, Tanzania, Burundi, hingga Republik Demokratik Kongo.
Meski tak memiliki wilayah laut, namun mereka mempunyai angkatan laut. Pasukan tersebut bertugas untuk menjaga perbatasan di area Danau Kivu yang berbatasan langsung dengan Republik Demokratik Kongo.
Sebelumnya, Bolivia memiliki sekitar 240 kilometer garis pantai. Akan tetapi, wilayah tersebut hilang sejak 1884 akibat Perang Pasifik.
Pada dampaknya, kehilangan tersebut menjadikan angkatan laut Bolivia tidak memiliki akses ke laut. Sebagai gantinya, mereka hanya dibatasi untuk berlayar di sungai atau danau negara tersebut guna berpatroli.
Memiliki cukup banyak personel, sebagian orang Bolivia menganggap bahwa keberadaan angkatan laut tersebut menjadi simbol bahwa negaranya tidak menyerah untuk mendapatkan kembali wilayahnya yang hilang.
Beralih ke Asia Tenggara, Laos menjadi negara berikutnya. Mereka memiliki angkatan laut bernama Lao People’s Navy (LPN).
Mengutip laman Global Security, mereka telah hadir sejak tahun 1975 sebagai sisa-sisa armada laut Kerajaan Lao.
Meski tak memiliki wilayah laut, mereka tetap punya tugas menjaga keamanan sungai, saluran air di pedalaman, hingga mengawasi pergerakan musuh-musuhnya di tempat tertentu.
Selain ketujuh nama di atas, sejatinya masih terdapat beberapa negara lain yang memiliki angkatan laut meski tidak punya wilayah laut.
Melihat banyaknya negara di dunia, ternyata tidak semuanya memiliki wilayah laut atau pantai. Meski demikian, mereka tetap saja masih mempunyai angkatan laut.
Bukan tanpa alasan, biasanya hal ini berkaitan dengan kepentingan strategis dan keamanan negara tersebut.
Sehingga tak harus bertugas di laut, mereka juga bisa ditugaskan untuk patroli atau menjaga keamanan di sungai atau danau negara terkait.
Berikut tujuh negara di dunia yang memiliki angkatan laut meski tidak punya wilayah laut sendiri.
Daftar Negara yang Punya Angkatan Laut tetapi Tidak Memiliki Wilayah Laut
1. Paraguay
Paraguay merupakan sebuah negara yang terkurung daratan di Amerika Selatan. Mereka berbatasan dengan Argentina di selatan dan barat daya, Brasil di timur dan timur laut, serta Bolivia di bagian barat laut.
Meski wilayahnya terkurung daratan dan tidak memiliki laut, namun Paraguay tetap memiliki angkatan laut.
Mengutip laman World Geography, meski tidak punya wilayah laut, mereka diketahui memiliki akses ke Samudra Atlantik melalui sungai Paraguay-Parana.
Pada armada yang dimiliki, Paraguay punya banyak pangkalan yang masing-masing memiliki personel tak sedikit. Basis utamanya adalah Puerto Saxony di Asuncion.
2. Uganda
Berikutnya ada Uganda. Negara di kawasan Afrika Timur ini berbatasan dengan Kenya di timur, Sudan Selatan di utara, Republik Demokratik Kongo di barat, serta Tanzania di bagian selatan.
Sama halnya seperti Paraguay, Uganda juga memiliki angkatan laut meski tidak punya wilayah laut. Mereka dikenal dengan sebutan The Uganda People’s Defence Force Marine Wing.
Beroperasi di Danau Victoria, Marine Wing tersebut memiliki ratusan personel dan sejumlah kapal patroli. Tugas mereka adalah untuk mengawasi wilayah di Danau Victoria dan sekitarnya.
3. Kazakhstan
Beralih ke Asia, kali ini ada Kazakhstan. Mengutip laman The Diplomat, Angkatan Laut negara ini diperkirakan berdiri pada tahun 2003 berdasarkan dekrit presiden.
Namun, sumber lain menyebutkan mereka didirikan sekitar tahun 1995. Dalam sejarahnya, mereka awalnya adalah pecahan dari armada Laut Kaspia bekas Uni Soviet.
Pada armada yang dimiliki, Angkatan Laut Kazakhstan memiliki banyak kapal patroli yang bertugas untuk berjaga dan mengawasi wilayah perbatasan di sekitar Laut Kaspia.
4. Azerbaijan
Berikutnya ada Azerbaijan. Mengutip laman Kementerian Pertahanan Azerbaijan, angkatan laut negara ini terbentuk pasca-Inggris pergi dari Azerbaijan sekitar tahun 1919.
Seiring waktu, kekuatan personel serta perlengkapan angkatan laut Azerbaijan juga terus berkembang. Tak hanya dari para tentara saja, namun juga berupa kapal-kapal yang mendukung jalannya pengawasan dan misi tertentu di sekitar Laut Kaspia.
5. Rwanda
Negara terkurung daratan di kawasan Afrika ini mungkin jarang terdengar oleh masyarakat luas. Wilayahnya berbatasan dengan Uganda, Tanzania, Burundi, hingga Republik Demokratik Kongo.
Meski tak memiliki wilayah laut, namun mereka mempunyai angkatan laut. Pasukan tersebut bertugas untuk menjaga perbatasan di area Danau Kivu yang berbatasan langsung dengan Republik Demokratik Kongo.
6. Bolivia
Sebelumnya, Bolivia memiliki sekitar 240 kilometer garis pantai. Akan tetapi, wilayah tersebut hilang sejak 1884 akibat Perang Pasifik.
Pada dampaknya, kehilangan tersebut menjadikan angkatan laut Bolivia tidak memiliki akses ke laut. Sebagai gantinya, mereka hanya dibatasi untuk berlayar di sungai atau danau negara tersebut guna berpatroli.
Memiliki cukup banyak personel, sebagian orang Bolivia menganggap bahwa keberadaan angkatan laut tersebut menjadi simbol bahwa negaranya tidak menyerah untuk mendapatkan kembali wilayahnya yang hilang.
7. Laos
Beralih ke Asia Tenggara, Laos menjadi negara berikutnya. Mereka memiliki angkatan laut bernama Lao People’s Navy (LPN).
Mengutip laman Global Security, mereka telah hadir sejak tahun 1975 sebagai sisa-sisa armada laut Kerajaan Lao.
Meski tak memiliki wilayah laut, mereka tetap punya tugas menjaga keamanan sungai, saluran air di pedalaman, hingga mengawasi pergerakan musuh-musuhnya di tempat tertentu.
Selain ketujuh nama di atas, sejatinya masih terdapat beberapa negara lain yang memiliki angkatan laut meski tidak punya wilayah laut.
(sya)