Ukraina Klaim Pasukan Rusia dan Tentara Wagner Saling Bunuh
loading...
A
A
A
KIEV - Ukraina pada hari Minggu mengatakan bahwa sekelompok tentara Rusia dan tentara bayaran Wagner saling baku tembak. Pemicunya adalah perselisihan terkait kesalahan saat perang.
Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina dalam pengarahan hariannya pada hari Minggu menulis tentara dari kedua pasukan tewas dalam baku tembak di Luhansk, wilayah Ukraina timur yang diduduki oleh Rusia dan pemberontak yang didukung Kremlin.
Grup Wagner secara resmi bukan bagian dari tentara Rusia, tetapi telah didaftarkan oleh Kremlin untuk berperang bersama pasukan Moskow di Ukraina.
Pembaruan itu mengklaim kedua belah pihak bentrok saat mereka saling menyalahkan atas kekalahan di Ukraina.
"Mereka mengalihkan tanggung jawab atas kesalahan perhitungan taktis mereka sendiri dan kerugian yang diderita satu sama lain," kata pengarahan itu.
"Akibatnya, pertempuran antara Angkatan Bersenjata Rusia dan tentara bayaran PMC Wagner pecah di pemukiman Stanytsia Luhanska baru-baru ini," sambung pengarahan itu seperti dikutip dari Insider, Selasa (25/4/2023).
Rusia belum mengkonfirmasi laporan Ukraina ini. Insider juga tidak dapat secara independen memverifikasi klaim Ukraina tentang baku tembak tersebut.
Laporan itu juga datang saat hubungan Wagner dengan Kremlin tampaknya memburuk sementara kelompok tentara bayaran itu mengalami kerugian besar.
Yevgeny Prigozhin, pendiri kelompok tentara bayaran yang dianggap sebagai sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin, pada bulan Maret mengeluh bahwa petinggi militer Rusia mengabaikan permintaannya untuk menambah amunisi.
Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina dalam pengarahan hariannya pada hari Minggu menulis tentara dari kedua pasukan tewas dalam baku tembak di Luhansk, wilayah Ukraina timur yang diduduki oleh Rusia dan pemberontak yang didukung Kremlin.
Grup Wagner secara resmi bukan bagian dari tentara Rusia, tetapi telah didaftarkan oleh Kremlin untuk berperang bersama pasukan Moskow di Ukraina.
Pembaruan itu mengklaim kedua belah pihak bentrok saat mereka saling menyalahkan atas kekalahan di Ukraina.
"Mereka mengalihkan tanggung jawab atas kesalahan perhitungan taktis mereka sendiri dan kerugian yang diderita satu sama lain," kata pengarahan itu.
"Akibatnya, pertempuran antara Angkatan Bersenjata Rusia dan tentara bayaran PMC Wagner pecah di pemukiman Stanytsia Luhanska baru-baru ini," sambung pengarahan itu seperti dikutip dari Insider, Selasa (25/4/2023).
Rusia belum mengkonfirmasi laporan Ukraina ini. Insider juga tidak dapat secara independen memverifikasi klaim Ukraina tentang baku tembak tersebut.
Laporan itu juga datang saat hubungan Wagner dengan Kremlin tampaknya memburuk sementara kelompok tentara bayaran itu mengalami kerugian besar.
Yevgeny Prigozhin, pendiri kelompok tentara bayaran yang dianggap sebagai sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin, pada bulan Maret mengeluh bahwa petinggi militer Rusia mengabaikan permintaannya untuk menambah amunisi.