Menteri Dalam Negeri Turki: Seluruh Dunia Benci Amerika, Reputasinya Goyah
loading...
A
A
A
ANKARA - Hubungan antara Turki dan Amerika Serikat (AS) goyah setelah Ankara menuduh Washington berusaha menggulingkan Presiden Recep Tayyip Erdogan dalam kudeta pada 2016.
Awal bulan ini, Erdogan mengecam duta besar AS untuk Turki dan mengatakan pintu kantornya "tertutup baginya" setelah utusan itu bertemu dengan seorang pemimpin oposisi senior menjelang pemilu 14 Mei.
“Dunia sekarang kehilangan cinta untuk Amerika, dan upaya Barat untuk memaksakan budaya dan nilai-nilainya di planet ini pasti akan gagal karena hegemoninya tidak ada lagi,” ungkap Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu.
“Amerika kehilangan kredibilitas globalnya dan seluruh dunia membenci Amerika," papar Soylu, berbicara pada pertemuan pra-pemilu dengan kaum muda di Istanbul Selasa (18/4/2023).
Menyebut Eropa telah berubah menjadi "pion" Amerika di Afrika, Soylu mengatakan, "Tidak ada yang namanya Eropa saat ini.”
“Jangan terlalu memikirkannya. Amerika ada. Eropa adalah kereta dalam konvoi AS. Itu tidak memiliki fitur khusus,” papar dia.
Pejabat itu menunjuk pada banyak masalah yang dihadapi Eropa, termasuk mendiskreditkan para pemimpinnya, penuaan populasi, dan masalah ekonomi.
Menteri dalam negeri Turki mengatakan dia “tidak takut terhadap terorisme” karena kegiatan teroris dan upaya yang diperlukan untuk memerangi mereka sudah jelas.
“Tapi salah satu bahaya terbesar di dunia adalah terorisme budaya, dan kita sedang menghadapi terorisme budaya. Kita menghadapi terorisme budaya yang bertujuan menghancurkan struktur keluarga, moralitas…peradaban bangsa, sejarah mereka, agama kita, nilai-nilai, tradisi, adat istiadat kita, apa yang diajarkan ibu dan ayah kita kepada kita,” papar dia.
Awal bulan ini, Erdogan mengecam duta besar AS untuk Turki dan mengatakan pintu kantornya "tertutup baginya" setelah utusan itu bertemu dengan seorang pemimpin oposisi senior menjelang pemilu 14 Mei.
“Dunia sekarang kehilangan cinta untuk Amerika, dan upaya Barat untuk memaksakan budaya dan nilai-nilainya di planet ini pasti akan gagal karena hegemoninya tidak ada lagi,” ungkap Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu.
“Amerika kehilangan kredibilitas globalnya dan seluruh dunia membenci Amerika," papar Soylu, berbicara pada pertemuan pra-pemilu dengan kaum muda di Istanbul Selasa (18/4/2023).
Menyebut Eropa telah berubah menjadi "pion" Amerika di Afrika, Soylu mengatakan, "Tidak ada yang namanya Eropa saat ini.”
“Jangan terlalu memikirkannya. Amerika ada. Eropa adalah kereta dalam konvoi AS. Itu tidak memiliki fitur khusus,” papar dia.
Pejabat itu menunjuk pada banyak masalah yang dihadapi Eropa, termasuk mendiskreditkan para pemimpinnya, penuaan populasi, dan masalah ekonomi.
Menteri dalam negeri Turki mengatakan dia “tidak takut terhadap terorisme” karena kegiatan teroris dan upaya yang diperlukan untuk memerangi mereka sudah jelas.
“Tapi salah satu bahaya terbesar di dunia adalah terorisme budaya, dan kita sedang menghadapi terorisme budaya. Kita menghadapi terorisme budaya yang bertujuan menghancurkan struktur keluarga, moralitas…peradaban bangsa, sejarah mereka, agama kita, nilai-nilai, tradisi, adat istiadat kita, apa yang diajarkan ibu dan ayah kita kepada kita,” papar dia.