Pentagon: Drone Militer AS Melihat UFO di Timur Tengah

Kamis, 20 April 2023 - 17:20 WIB
loading...
Pentagon: Drone Militer...
Drone MQ-9 Reaper AS terbang dalam suatu misi. Foto/us air force
A A A
WASHINGTON - Pentagon pada Rabu (19/4/2023) merilis video yang diambil drone MQ-9 Reaper AS setelah menemukan objek terbang tak dikenal (UFO) yang meluncur di atas Timur Tengah.

Insiden itu, yang dilaporkan tahun lalu, adalah pertemuan pertama pesawat tak berawak dengan apa yang oleh militer dinamai Unexplained Anomalous Phenomena (UAP).

Menjelaskan konten video selama sidang Senat, Sean Kirkpatrick, direktur All-domain Anomaly Resolution Office (AARO) Pentagon, mencantumkan atribut "bola logam" yang cerah dan berkilauan yang dilihat oleh drone militer.

"Perak. Tembus cahaya. Metalik. 10.000 hingga 30.000 kaki (di udara) dengan kecepatan nyata dari stasioner ke mach hingga tidak ada pembuangan panas yang biasanya terdeteksi," papar dia.

Dia mencatat, “Objek tersebut telah berperilaku konsisten dengan pengamatan 'bola logam' lainnya di wilayah tersebut."



Di masa lalu, seorang pengamat manusia sangat diperlukan untuk penampakan UFO, karena penilaian manusia sebelumnya diperlukan untuk menentukan apakah pergerakan pesawat melebihi jangkauan yang dimungkinkan dengan teknologi yang ada.

Namun, kamera Reaper dapat melacak dan mengikuti bola tersebut tanpa kehadiran pilot manusia.

Kirkpatrick tidak mengesampingkan bahwa bola itu bisa menjadi "teknologi terobosan musuh", tetapi mengatakan itu juga bisa termasuk dalam judul "objek atau fenomena yang diketahui" atau "makhluk luar angkasa".

“Namun, sebagian besar waktu, AARO berhasil menentukan apa yang menjadi buruannya di udara,” kata Kirkpatrick kepada Senat.

Dia mengisyaratkan dia bahkan telah memberi tahu Departemen Pertahanan dan pejabat intelijen bahwa musuh asing AS memiliki teknologi yang sama sekali tidak disadari Washington.

AARO didirikan pada bulan Juli dengan tujuan menyatukan semua Departemen Pertahanan dan upaya badan federal lainnya untuk mendeteksi, mengidentifikasi, dan mengaitkan "anomali, ruang tak dikenal, objek udara, terendam, dan transmedium."

Departemen itu didirikan setelah RUU Senat tahun sebelumnya menuntut badan intelijen AS menumpahkan nyali mereka tentang "fenomena udara tak dikenal" hingga membuat para anggota parlemen punya lebih banyak pertanyaan daripada jawaban.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1236 seconds (0.1#10.140)