Perang Terus Berkecamuk di Sudan, Lebih dari 180 Orang Tewas

Selasa, 18 April 2023 - 23:01 WIB
loading...
Perang Terus Berkecamuk...
Perang terus berkecamuk di Sudan, lebih dari 180 orang tewas. Foto/Global News
A A A
KHARTOUM - Sedikitnya 185 orang tewas dan 1.800 lainnya terluka dalam tiga hari pertempuran antara faksi-faksi yang bersaing di Sudan . Hal itu diungkapkan perwakilan khusus PBB untuk Sudan, saat Kelompok Tujuh (G7) menyerukan segera diakhirinya permusuhan.

“Ini adalah situasi yang sangat cair sehingga sangat sulit untuk mengatakan ke mana keseimbangan bergeser,” kata Volker Perthes pada hari Senin tentang kekerasan antara tentara dan pasukan paramiliter yang dipimpin oleh para jenderal yang bersaing seperti dikutip dari Al Jazeera, Selasa (18/4/2023).

Kedua belah pihak menggunakan tank, artileri, dan senjata berat lainnya di daerah padat penduduk. Jet tempur bergemuruh di atas kepala dan tembakan anti-pesawat menerangi langit saat kegelapan turun.

Berbicara kepada wartawan di New York melalui video, Perthes juga mengatakan bahwa pihak yang bertikai tidak memberikan kesan bahwa mereka menginginkan mediasi untuk perdamaian di antara mereka segera.

Pecahnya kekerasan yang tiba-tiba selama akhir pekan antara dua jenderal tertinggi negara itu, masing-masing didukung oleh puluhan ribu pejuang bersenjata berat, menjebak jutaan orang di rumah mereka atau di mana pun mereka dapat menemukan tempat berlindung, dengan persediaan yang menipis di banyak daerah.

Perebutan kekuasaan mengadu Jenderal Abdel Fattah al-Burhan, komandan angkatan bersenjata, melawan Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo, kepala Pasukan Dukungan Cepat (RSF), sebuah kelompok paramiliter. Mantan sekutu bersama-sama mengatur kudeta militer Oktober 2021.

“Tembakan dan penembakan ada di mana-mana,” kata Awadeya Mahmoud Koko, kepala serikat pekerja ribuan penjual teh dan pekerja makanan lainnya, dari rumahnya di distrik selatan Khartoum.

Dia mengatakan sebuah peluru menghantam rumah tetangga pada hari Minggu, menewaskan sedikitnya tiga orang.



“Kami tidak bisa membawa mereka ke rumah sakit atau mengubur mereka,” imbuhnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2182 seconds (0.1#10.140)