Media Asing Soroti Gugurnya TNI dalam Operasi Pembebasan Pilot Susi Air

Selasa, 18 April 2023 - 08:38 WIB
loading...
Media Asing Soroti Gugurnya TNI dalam Operasi Pembebasan Pilot Susi Air
Media asing soroti operasi pembebasan pilot Susi Air yang disandera KKB di Papua Barat, di mana banyak personel TNI gugur dan hilang. Foto/REUTERS
A A A
JAKARTA - Media asing, ABC News, menyoroti kerugian besar yang diderita Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam operasi pembebasan pilot Susi Air asal Selandia Baru Phillip Mark Mehrtens di Papua Barat . Laporan media itu menyebut enam personel TNI gugur dan 30 lainnya hilang, namun pihak TNI membantah jumlah personel yang gugur.

Mehrtens disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua Barat di Nduga sejak Februari lalu.

ABC News, yang berbasis di Australia, melaporkan pada Selasa (18/4/2023), sebanyak 36 personel TNI sedang mencari Mehrtens di Nduga pada Sabtu pekan lalu ketika mereka diserang oleh KKB. Puluhan personel TNI sebenarnya sudah mendekati lokasi penyanderaan Mehrtens.

Mengeklaim bersumber dari laporan militer Indonesia, laporan ABC Newsmenyatakan enam personel tentara gugur, dan 21 lari ke hutan, sementara satu tentara jatuh ke jurang yang dalam dan dinyatakan gugur. Pasukan yang mencoba menyelamatkannya kemudian diserang. Sembilan tentara ditahan oleh KKB, sementara satu lagi gugur.



Namun juru bicara militer Indonesia di wilayah Papua Kolonel Herman Taryaman belum bisa memastikan berapa banyak korban di pihak TNI.

“Belum diketahui secara pasti berapa banyak tentara Indonesia yang gugur dan terluka,” kata Taryaman.

“Kami masih melakukan pencarian, tetapi hujan lebat, cuaca berkabut, dan kurangnya komunikasi menghambat upaya pencarian dan evakuasi kami.”

Juru bicara KKB Sebby Sambom mengatakan serangan itu sebagai pembalasan atas dua anggotanya yang tewas di tangan pasukan keamanan Indonesia pada bulan Maret.

Sambom mengatakan pasukannya telah menewaskan sedikitnya sembilan personel TNI dalam serangan Sabtu pekan lalu dan mendesak pemerintah Indonesia untuk menarik operasi militernya di Papua.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2159 seconds (0.1#10.140)