Korut Diduga Luncurkan Rudal Balistik Tipe Baru, Jepang Keluarkan Perintah Evakuasi
loading...
A
A
A
Menyusul peluncuran rudal pada hari ini, Seoul mengadakan pertemuan darurat Dewan Keamanan Nasionalnya, yang juga mengutuk uji coba Korut.
Di Washington, Gedung Putih juga mengkritik peluncuran yang dikatakan sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap berbagai resolusi Dewan Keamanan PBB dan mendesak dunia internasional untuk mengutuk kegiatan uji coba Pyongyang dengan tegas.
Gedung Putih mendesak Korea Utara untuk kembali ke meja perundingan.
“Pintu diplomasi belum tertutup, tetapi Pyongyang harus segera menghentikan tindakan destabilisasi dan memilih keterlibatan diplomatik,” katanya.
Pembicaraan denuklirisasi telah terhenti sejak 2019 ketika pertemuan tingkat tinggi kedua antara Kim Jong-un dan Presiden AS saat itu Donald Trump runtuh.
Korea Utara melakukan sejumlah tes senjata pada tahun 2022 dan terus mempercepat produksinya tahun ini, membingkai aktivitasnya sebagai tanggapan atas latihan militer bersama antara AS dan Korea Selatan yang diklaimnya sebagai latihan untuk invasi.
Washington dan Seoul mengatakan latihan mereka bersifat defensif dan diatur sebagai tanggapan terhadap meningkatnya ancaman nuklir dan rudal Korut.
Sebelumnya pejabat Korea Selatan (Korsel) mengatakan Korut belum menanggapi seruan mereka pada serangkaian hotline lintas batas antar-Korea, yang dirancang untuk mencegah bentrokan yang tidak disengaja, selama sekitar satu minggu.
Leif-Eric Easley, seorang profesor di Universitas Ewha di Seoul, mengatakan situasi di semenanjung semakin tidak dapat diprediksi.
Di Washington, Gedung Putih juga mengkritik peluncuran yang dikatakan sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap berbagai resolusi Dewan Keamanan PBB dan mendesak dunia internasional untuk mengutuk kegiatan uji coba Pyongyang dengan tegas.
Gedung Putih mendesak Korea Utara untuk kembali ke meja perundingan.
“Pintu diplomasi belum tertutup, tetapi Pyongyang harus segera menghentikan tindakan destabilisasi dan memilih keterlibatan diplomatik,” katanya.
Pembicaraan denuklirisasi telah terhenti sejak 2019 ketika pertemuan tingkat tinggi kedua antara Kim Jong-un dan Presiden AS saat itu Donald Trump runtuh.
Korea Utara melakukan sejumlah tes senjata pada tahun 2022 dan terus mempercepat produksinya tahun ini, membingkai aktivitasnya sebagai tanggapan atas latihan militer bersama antara AS dan Korea Selatan yang diklaimnya sebagai latihan untuk invasi.
Washington dan Seoul mengatakan latihan mereka bersifat defensif dan diatur sebagai tanggapan terhadap meningkatnya ancaman nuklir dan rudal Korut.
Sebelumnya pejabat Korea Selatan (Korsel) mengatakan Korut belum menanggapi seruan mereka pada serangkaian hotline lintas batas antar-Korea, yang dirancang untuk mencegah bentrokan yang tidak disengaja, selama sekitar satu minggu.
Leif-Eric Easley, seorang profesor di Universitas Ewha di Seoul, mengatakan situasi di semenanjung semakin tidak dapat diprediksi.