Macron Minta Senjata Nuklir Tak Disebar di Wilayah Asing, Rusia Beri Balasan Menohok
loading...
A
A
A
MOSKOW - Presiden Prancis Emmanuel Macron, dalam konferensi pers di China, mengatakan senjata nuklir tidak boleh digunakan di wilayah asing.
Pernyataan itu muncul setelah Rusia memutuskan akan mengerahkan senjata nuklir taktis ke Belarusia ketika perangnya di Ukraina semakin memanas.
Macron berpendapat bahwa keputusan Rusia untuk menyebarkan senjata nuklir di Belarusia tidak sesuai dengan kewajibannya berdasarkan hukum internasional.
"Prancis percaya bahwa senjata nuklir harus sepenuhnya dikecualikan dari konflik di Ukraina. Senjata nuklir tidak boleh digunakan di luar wilayah kekuatan nuklir, terutama di Eropa," kata Macron pada Kamis.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova merespons dengan memberikan sindiran yang menohok, yakni dengan menunjukkan Amerika Serikat (AS)—sekutu Prancis di NATO—sebagai satu-satunya negara yang puluhan tahun mengerahkan senjata nuklir ke lima negara Eropa.
"Apakah saya benar dalam memahami bahwa permintaan keras Paris ditujukan ke Washington? Apakah tuntutan Paris untuk tidak menyebarkan senjata nuklir di wilayah asing ditujukan ke Washington?" tanya Zakharova melalui Twitter.
Kementerian Luar Negeri Rusia juga membagikan dua gambar yang mengeklaim bahwa AS mengerahkan senjata nuklir di berbagai negara Eropa. Dua gambar juga mencantumkan nama enam negara tempat AS telah mengerahkan senjata nuklirnya, bom B61.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengumumkan bahwa senjata nuklir taktis Moskow akan tempatkan di wilayah Belarusia tanpa melanggar peraturan internasional.
Putin mengatakan bahwa pembangunan fasilitas penyimpanan senjata nuklir taktis di Belarusia akan selesai pada 1 Juli dan menambahkan bahwa Moskow telah membantu memodernisasi pesawat tempur Belarusia agar mampu membawa senjata nuklir.
Kedua negara bertetangga itu memiliki kesepakatan untuk menjalin hubungan ekonomi, politik dan militer yang erat. Menurut laporan ABC News, Jumat (7/4/2023), Rusia menggunakan wilayah Belarusia sebagai tempat persiapan untuk menyerang Ukraina, mempertahankan kontingen pasukan, dan senjata di sana.
Belarusia berbagi perbatasan sepanjang 1.250 kilometer dengan anggota NATO; Latvia, Lituania, dan Polandia.
Senjata nuklir taktis, yang dimaksudkan untuk menghancurkan pasukan dan senjata musuh di medan perang, memiliki jangkauan yang relatif pendek dan hasil yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan hulu ledak nuklir yang dipasang pada rudal strategis jarak jauh yang mampu melenyapkan seluruh kota.
Pernyataan itu muncul setelah Rusia memutuskan akan mengerahkan senjata nuklir taktis ke Belarusia ketika perangnya di Ukraina semakin memanas.
Macron berpendapat bahwa keputusan Rusia untuk menyebarkan senjata nuklir di Belarusia tidak sesuai dengan kewajibannya berdasarkan hukum internasional.
"Prancis percaya bahwa senjata nuklir harus sepenuhnya dikecualikan dari konflik di Ukraina. Senjata nuklir tidak boleh digunakan di luar wilayah kekuatan nuklir, terutama di Eropa," kata Macron pada Kamis.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova merespons dengan memberikan sindiran yang menohok, yakni dengan menunjukkan Amerika Serikat (AS)—sekutu Prancis di NATO—sebagai satu-satunya negara yang puluhan tahun mengerahkan senjata nuklir ke lima negara Eropa.
"Apakah saya benar dalam memahami bahwa permintaan keras Paris ditujukan ke Washington? Apakah tuntutan Paris untuk tidak menyebarkan senjata nuklir di wilayah asing ditujukan ke Washington?" tanya Zakharova melalui Twitter.
Kementerian Luar Negeri Rusia juga membagikan dua gambar yang mengeklaim bahwa AS mengerahkan senjata nuklir di berbagai negara Eropa. Dua gambar juga mencantumkan nama enam negara tempat AS telah mengerahkan senjata nuklirnya, bom B61.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengumumkan bahwa senjata nuklir taktis Moskow akan tempatkan di wilayah Belarusia tanpa melanggar peraturan internasional.
Putin mengatakan bahwa pembangunan fasilitas penyimpanan senjata nuklir taktis di Belarusia akan selesai pada 1 Juli dan menambahkan bahwa Moskow telah membantu memodernisasi pesawat tempur Belarusia agar mampu membawa senjata nuklir.
Kedua negara bertetangga itu memiliki kesepakatan untuk menjalin hubungan ekonomi, politik dan militer yang erat. Menurut laporan ABC News, Jumat (7/4/2023), Rusia menggunakan wilayah Belarusia sebagai tempat persiapan untuk menyerang Ukraina, mempertahankan kontingen pasukan, dan senjata di sana.
Belarusia berbagi perbatasan sepanjang 1.250 kilometer dengan anggota NATO; Latvia, Lituania, dan Polandia.
Senjata nuklir taktis, yang dimaksudkan untuk menghancurkan pasukan dan senjata musuh di medan perang, memiliki jangkauan yang relatif pendek dan hasil yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan hulu ledak nuklir yang dipasang pada rudal strategis jarak jauh yang mampu melenyapkan seluruh kota.
(mas)