Sekutu Putin Suarakan Dukungan untuk Trump: Teruslah Berjuang
loading...
A
A
A
BUDAPES - Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban memberikan dukungan kepada mantan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump jelang kemunculannya di ruang sidang Kota New York untuk dakwaannya atas tuduhan kriminal.
Orban telah lama menjadi sekutu setia Presiden Rusia Vladimir Putin dan secara luas dianggap sebagai pemimpin Uni Eropa yang paling pro-Kremlin. Sejak Putin melancarkan invasinya ke Ukraina pada Februari 2022, Orban tetap setia kepada presiden Rusia itu dengan mencoba menggagalkan sanksi Uni Eropa (UE) terhadap Rusia sebagai hukuman atas perang tersebut sambil juga mencoba melemahkan dukungan militer NATO terhadap Ukraina.
Orban juga telah menjadi sekutu Trump, yang pada Kamis lalu didakwa menyusul penyelidikan oleh Kantor Kejaksaan Distrik Manhattan atas dugaan pembayaran uang suap yang dilakukan kepada mantan bintang film dewasa Stormy Daniels sebelum pemilu 2016.
"Terus berjuang, Tuan Presiden! Kami bersamamu, @realDonaldTrump," cuit Orban di akun Twitternya seperti dikutip dari Newsweek, Rabu (5/4/2023).
Di masa lalu, Trump dan Orban telah menunjukkan kekaguman mereka di depan umum. PM Hongaria itu mengunjungi Trump di Gedung Putih pada 2019 dan menghabiskan waktu bersamanya di lapangan golf Bedminster, New Jersey, pada Agustus 2022. Bulan itu, pemimpin Hongaria juga menyampaikan pidato yang diterima dengan baik di Konferensi Aksi Politik Konservatif di Texas.
Postingan Twitter Orban untuk mendukung Trump menyertakan foto yang diambil selama kunjungannya ke lapangan golf New Jersey. Dalam foto tersebut, Trump dan Orban tersenyum lebar sambil berjabat tangan.
Vlad Gheorghe, seorang politikus Rumania dan anggota Parlemen Eropa, mengkritik pesan Orban kepada Trump.
"Penjahat tetap bersatu," tweetnya.
"Tidak, ini bukan Marilyn Monroe yang bernyanyi untuk JFK, itu adalah Orban yang membisikkan kata-kata cinta kepada mantan Presiden @realDonaldTrump TERINDIKASI," sambungnya.
Orban telah lama menjadi sekutu setia Presiden Rusia Vladimir Putin dan secara luas dianggap sebagai pemimpin Uni Eropa yang paling pro-Kremlin. Sejak Putin melancarkan invasinya ke Ukraina pada Februari 2022, Orban tetap setia kepada presiden Rusia itu dengan mencoba menggagalkan sanksi Uni Eropa (UE) terhadap Rusia sebagai hukuman atas perang tersebut sambil juga mencoba melemahkan dukungan militer NATO terhadap Ukraina.
Orban juga telah menjadi sekutu Trump, yang pada Kamis lalu didakwa menyusul penyelidikan oleh Kantor Kejaksaan Distrik Manhattan atas dugaan pembayaran uang suap yang dilakukan kepada mantan bintang film dewasa Stormy Daniels sebelum pemilu 2016.
"Terus berjuang, Tuan Presiden! Kami bersamamu, @realDonaldTrump," cuit Orban di akun Twitternya seperti dikutip dari Newsweek, Rabu (5/4/2023).
Di masa lalu, Trump dan Orban telah menunjukkan kekaguman mereka di depan umum. PM Hongaria itu mengunjungi Trump di Gedung Putih pada 2019 dan menghabiskan waktu bersamanya di lapangan golf Bedminster, New Jersey, pada Agustus 2022. Bulan itu, pemimpin Hongaria juga menyampaikan pidato yang diterima dengan baik di Konferensi Aksi Politik Konservatif di Texas.
Postingan Twitter Orban untuk mendukung Trump menyertakan foto yang diambil selama kunjungannya ke lapangan golf New Jersey. Dalam foto tersebut, Trump dan Orban tersenyum lebar sambil berjabat tangan.
Baca Juga
Vlad Gheorghe, seorang politikus Rumania dan anggota Parlemen Eropa, mengkritik pesan Orban kepada Trump.
"Penjahat tetap bersatu," tweetnya.
"Tidak, ini bukan Marilyn Monroe yang bernyanyi untuk JFK, itu adalah Orban yang membisikkan kata-kata cinta kepada mantan Presiden @realDonaldTrump TERINDIKASI," sambungnya.