Akhiri Permusuhan, Arab Saudi Bakal Undang Assad ke Riyadh
loading...
A
A
A
RIYADH - Arab Saudi berencana untuk mengundang Presiden Suriah Bashar al-Assad ke pertemuan puncak (KTT) Liga Arab di Riyadh pada bulan Mei.
Itu diungkap tiga sumber yang mengetahui rencana pemerintah kerajaan kepada Reuters, yang dilansir Senin (3/4/2023).
Langkah tersebut secara resmi akan mengakhiri permusuhan dan isolasi regional terhadap Assad.
Dua sumber mengatakan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan akan melakukan perjalanan ke Damaskus dalam beberapa minggu mendatang untuk menyerahkan undangan resmi kepada Presiden Assad untuk menghadiri KTT Liga Arab yang dijadwalkan pada 19 Mei.
Kehadiran Assad di KTT Liga Arab akan menandai perkembangan paling signifikan dalam rehabilitasinya di dunia Arab sejak 2011, ketika Suriah diskors dari organisasi tersebut.
Kembalinya Suriah ke badan beranggotakan 22 negara sebagian besar bersifat simbolis, tetapi itu mencerminkan perubahan dalam pendekatan regional terhadap konflik Suriah.
Sumber di Arab Saudi pada bulan lalu mengatakan kepada Reuters bahwa Riyadh dan Damaskus telah mencapai kesepakatan untuk membuka kembali kedutaan mereka setelah bulan suci Ramadan.
Salah satu dari tiga sumber mengatakan diskusi telah berlangsung selama lebih dari setahun mengenai daftar tuntutan dari Arab Saudi, termasuk kerja sama yang erat dalam keamanan perbatasan dan pencegahan perdagangan narkoba.
Kendati demikian, baik pemerintah Kerajaan Arab Saudi maupun pemerintah Suriah belum mengonfirmasi perihal diundangnya Presiden Assad ke KTT Liga Arab di Riyadh.
Mesir, pentolan di Liga Arab, juga telah melanjutkan kontak dengan Assad. Kedua belah pihak sepakat untuk memperkuat kerja sama pada hari Sabtu selama kunjungan resmi pertama menteri luar negeri Suriah ke Kairo dalam lebih dari satu dekade.
Beberapa negara, termasuk Amerika Serikat dan Qatar, menentang normalisasi hubungan dengan Assad dengan merujuk pada apa yang mereka sebut kebrutalan pemerintahnya selama konflik.
Kontak antara pejabat Saudi dan Suriah mengumpulkan momentum menyusul kesepakatan penting pada bulan Maret antara Arab Saudi dan Iran—pendukung utama Assad—untuk membangun kembali hubungan diplomatik setelah tujuh tahun terputus.
Pemulihan hubungan diplomatik antara Riyadh dan Teheran adalah bagian dari penataan kembali regional utama, di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dan Israel.
Lihat Juga: 5 Tanda Kiamat yang Muncul dari Mekkah, dari Gunung Berlubang hingga Bayangan Kabah Tidak Terlihat
Itu diungkap tiga sumber yang mengetahui rencana pemerintah kerajaan kepada Reuters, yang dilansir Senin (3/4/2023).
Langkah tersebut secara resmi akan mengakhiri permusuhan dan isolasi regional terhadap Assad.
Dua sumber mengatakan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan akan melakukan perjalanan ke Damaskus dalam beberapa minggu mendatang untuk menyerahkan undangan resmi kepada Presiden Assad untuk menghadiri KTT Liga Arab yang dijadwalkan pada 19 Mei.
Kehadiran Assad di KTT Liga Arab akan menandai perkembangan paling signifikan dalam rehabilitasinya di dunia Arab sejak 2011, ketika Suriah diskors dari organisasi tersebut.
Kembalinya Suriah ke badan beranggotakan 22 negara sebagian besar bersifat simbolis, tetapi itu mencerminkan perubahan dalam pendekatan regional terhadap konflik Suriah.
Sumber di Arab Saudi pada bulan lalu mengatakan kepada Reuters bahwa Riyadh dan Damaskus telah mencapai kesepakatan untuk membuka kembali kedutaan mereka setelah bulan suci Ramadan.
Salah satu dari tiga sumber mengatakan diskusi telah berlangsung selama lebih dari setahun mengenai daftar tuntutan dari Arab Saudi, termasuk kerja sama yang erat dalam keamanan perbatasan dan pencegahan perdagangan narkoba.
Kendati demikian, baik pemerintah Kerajaan Arab Saudi maupun pemerintah Suriah belum mengonfirmasi perihal diundangnya Presiden Assad ke KTT Liga Arab di Riyadh.
Mesir, pentolan di Liga Arab, juga telah melanjutkan kontak dengan Assad. Kedua belah pihak sepakat untuk memperkuat kerja sama pada hari Sabtu selama kunjungan resmi pertama menteri luar negeri Suriah ke Kairo dalam lebih dari satu dekade.
Beberapa negara, termasuk Amerika Serikat dan Qatar, menentang normalisasi hubungan dengan Assad dengan merujuk pada apa yang mereka sebut kebrutalan pemerintahnya selama konflik.
Kontak antara pejabat Saudi dan Suriah mengumpulkan momentum menyusul kesepakatan penting pada bulan Maret antara Arab Saudi dan Iran—pendukung utama Assad—untuk membangun kembali hubungan diplomatik setelah tujuh tahun terputus.
Pemulihan hubungan diplomatik antara Riyadh dan Teheran adalah bagian dari penataan kembali regional utama, di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dan Israel.
Lihat Juga: 5 Tanda Kiamat yang Muncul dari Mekkah, dari Gunung Berlubang hingga Bayangan Kabah Tidak Terlihat
(mas)