Anwar Ibrahim: Tak Boleh Ada Kekuatan Besar yang Mendikte Masa Depan Malaysia

Sabtu, 01 April 2023 - 20:05 WIB
loading...
Anwar Ibrahim: Tak Boleh...
Anwar Ibrahim: Tak Boleh Ada Kekuatan Besar yang Mendikte Masa Depan Malaysia. FOTO/Reuters
A A A
KUALA LUMPUR - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan pada Jumat (31/3/2023), bahwa Negeri Jiran tidak akan membiarkan kekuatan besar mendikte keputusan dan arah masa depannya.

“Tidak ada yang harus mendikte kami. Sebagai bangsa yang bebas dan mandiri, kami akan memutuskan apa yang terbaik untuk kami,” kata Anwar seperti dikutip Bernama.



Hal itu diungkapkan Anwar pada hari ketiga kunjungan resminya ke China. “Dan, kami memutuskan berdasarkan nilai dan prinsip inti, yang memastikan bahwa kami memiliki tata kelola dan kebijakan yang baik yang akan bermanfaat bagi negara dan rakyat,” lanjut Anwar.

“Kita juga harus mempertahankan posisi ini di ASEAN (Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara) karena ASEAN didirikan sebagai zona bebas dan netral,” tambahnya.

Anwar menanggapi pertanyaan tentang persaingan antara China dan Amerika Serikat selama kuliah umum di Universitas Tsinghua yang terkenal di Beijing, setelah kehadirannya di Forum Boao untuk Asia (BFA) di Hainan.



Diresmikan pada tahun 2001, BFA bertujuan untuk mempromosikan pembangunan bersama melalui integrasi ekonomi regional.

Mengenai hubungan Malaysia dengan China, Anwar dilaporkan mengatakan bahwa Malaysia tidak melihat China sebagai pesaing atau ancaman, bahkan jika ada ketidaksepakatan antara kedua negara.

“Karena tidak ada ancaman langsung dari China, kami senang menjadi tetangga yang baik, teman, dan mendapat manfaat dari kesuksesan mereka,” kata Anwar. Ia menambahkan bahwa Malaysia ingin membangun hubungan yang sangat baik dengan semua negara, termasuk China dan AS.



Malaysia - bersama beberapa negara anggota ASEAN seperti Brunei, Filipina, dan Vietnam - merupakan claimant state di Laut China Selatan bersama China. Negara-negara lain seperti AS dan sekutunya juga menantang klaim teritorial China.

China dan AS, kata Anwar, juga harus memahami bahwa dinamika diplomasi internasional saat ini telah berubah dan bahwa konflik Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung mempengaruhi seluruh dunia.

“Masa penjajahan dan imperialisme baru telah berlalu. Tidak ada negara yang bisa mendikte (lainnya). Orang ingin menegaskan kemerdekaan mereka dan memutuskan apa yang terbaik untuk diri mereka sendiri dan negara mereka,” kata Anwar.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1082 seconds (0.1#10.140)