Jenderal Tertinggi AS Sebut Mustahil Usir Tentara Rusia dari Ukraina Tahun Ini

Sabtu, 01 April 2023 - 09:10 WIB
loading...
Jenderal Tertinggi AS...
Panglima Militer Amerika Serikat Jenderal Mark Milley skeptis tujuan Ukraina mengusir seluruh tentara Rusia tercapai tahun ini. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Jenderal tertinggi Amerika Serikat (AS), Mark Milley, mengatakan tujuan yang dinyatakan Ukraina untuk mengusir semua tentara "penjajah" Rusia tidak mungkin tercapai tahun ini.

Komentar Ketua Kepala Staf Gabungan AS itu disampaikan dalam sebuah wawancara dengan Defense One pada hari Jumat (31/3/2023).

Komentarnya muncul saat Kiev mengumumkan serangan besar musim semi dan mengeluh karena tidak memiliki semua senjata yang dibutuhkan untuk itu.

"Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa tujuan Ukraina adalah untuk mengusir setiap orang Rusia dari [wilayah] Ukraina yang diduduki Rusia,” kata Jenderal Milley.



"Dan itu adalah tugas militer yang signifikan. Tugas militer yang sangat, sangat sulit," katanya lagi.

"Saya tidak mengatakan itu tidak bisa dilakukan," imbuh Milley. "Saya tidak berpikir itu mungkin dilakukan dalam waktu dekat untuk tahun ini."

Kendati demikian, Jenderal Milley tidak bermaksud mematahkan semangat perjuangan Ukraina. "Ukraina tentu saja memiliki hak untuk itu [mengusir tentara Rusia] dan berada di landasan moral yang tinggi," ujarnya.

Panglima Militer Amerika itu juga menegaskan bahwa Rusia telah gagal baik secara strategis maupun taktis dalam perangnya di Ukraina.

Ini bukan pertama kalinya Milley menyuarakan skeptisisme tentang kemenangan militer Ukraina. Pada konferensi pers di bulan November, dia mengatakan kemungkinan Kiev merebut Krimea dalam waktu dekat tidak tinggi.

Awal pekan ini, Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Yuriyovych Reznikov mengatakan bahwa pasukan Kiev akan menggunakan tank Leopard Jerman yang baru dikirim untuk menyerang ke berbagai arah, mulai April atau Mei.

Zelensky sendiri tidak begitu yakin dengan mengatakan bahwa Kiev sedang menunggu lebih banyak pengiriman senjata dan amunisi dari Barat, dan menyebut situasi di garis depan "tidak menguntungkan".

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba telah mendesak AS dan sekutunya untuk terus mengirimkan senjata dan uang ke Ukraina, bahkan jika serangan itu tidak mencapai 100% dari tujuannya.

Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri Ukraina Andrey Melnik mengatakan kepada outlet Jerman Frankfurter Allgemeine Zeitung bahwa serangan itu belum siap.

“Kami tidak ingin memulai serangan balasan sampai kami siap,” katanya.

“Kami memiliki sekitar 50-60 tank Barat sekarang, tetapi Rusia mampu memproduksi sepuluh tank sehari. Ini berarti kita tidak akan dapat mencapai keunggulan yang menentukan di medan perang untuk waktu yang lama.”

Pernyataan Melnik datang dalam konteks seruan untuk lebih banyak senjata, karena dia berpendapat bahwa Barat seharusnya tidak menarik “garis merah” dalam memasok Ukraina dengan jet tempur.

AS dan sekutunya telah mengirimkan senjata, amunisi, dan peralatan senilai lebih dari USD100 miliar ke Kiev pada akhir tahun 2022, menurut Kementerian Pertahanan Rusia.

Jenderal Milley mengatakan kepada Defense One bahwa industri militer AS akan memakan waktu mungkin beberapa tahun untuk mengisi kembali persediaannya dan memenuhi kebutuhan Pentagon.

"Ini tidak akan dilakukan dengan sihir dalam semalam dan akan sangat mahal," tambahnya.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1782 seconds (0.1#10.140)