Hacker Ukraina Kelabui Para Istri Tentara Rusia agar Bocorkan Data Suami Mereka
loading...
A
A
A
KIEV - Para hacker atau peretas Ukraina telah mengelabui istri-istri tentara Rusia untuk mengungkap informasi tentang suami mereka di militer.
Kelompok peretas bernama Cyber Resistance tersebut berhasil mendapatkan akses ke email kolonel Rusia, Sergei Atroshchenko. Tentara itulah yang diduga memerintahkan dua bom seberat 500 kg dijatuhkan di teater Ukraina pada 16 Maret 2022, di mana sekitar 600 orang dilaporkan tewas. Gedung yang dibom saat itu adalah Teater Drama Regional Donetsk di Mariupol.
Kelompok peretas itu kemudian mengelabui istri sang kolonel, Lilia Aleksandrovna Atroshchenko, dan istri tentara lainnya, untuk mengirimi mereka foto-foto seksi.
Dalam prosesnya para istri mengungkapkan informasi pribadi tentang suami mereka.
Bangunan teater di Mariupol digunakan sebagai tempat perlindungan serangan udara pada saat itu dan kata "CHILDREN" tertulis jelas di halaman. Serangan itu dicap Ukraina sebagai kejahatan perang.
Saat mengakses email Kolonel Atroshchenko, para peretas memperhatikan bahwa Lilia suka mengirim suaminya "kejutan foto"—beberapa di antaranya gambar telanjang.
Beberapa gambar yang lebih "layak" diterbitkan oleh situs aktivis Ukraina InformNapalm.
Lilia kemudian dibodohi hingga percaya bahwa dia sedang berkomunikasi dengan seorang petugas dari resimen suaminya dan setuju untuk membuat "kejutan" baru untuk Kolonel Atroshchenko dan petugas lainnya.
Lilia kemudian diminta melakukan “pemotretan patriotik” bersama istri tentara Rusia lainnya di sebuah lapangan terbang sambil mengenakan jaket seragam formal suami mereka dengan dekorasi lengkap.
Foto-foto itu dimaksudkan untuk dilihat oleh pasangan mereka dan bukan untuk masyarakat umum. Lilia menyetujui permintaan tersebut dan “mengatur segalanya”.
Lilia selanjutnya memengaruhi istri-istri "berperingkat lebih rendah" karena posisinya sebagai istri seorang komandan unit.
Pada 16 Maret 2023, Lilia mengirimi kelompok hacker Ukraina sebuah video bersama dengan foto-foto "pin-up" para wanita tersebut.
Beberapa wanita mengenakan sepatu hak tinggi dan beberapa mengenakan rok pendek atau celana olahraga.
Gambar-gambar itu termasuk bidikan close-up para istri berjaket—yang suaminya biasanya "sangat berhati-hati" untuk tidak difoto dan tidak menonjolkan diri di media sosial.
Para peretas dapat menggunakan gambar-gambar itu untuk membuat informasi pribadi tentang tentara dan menghubungkannya dengan pengeboman yang mengerikan.
Para peretas merilis "informasi sensitif" tentang Kolonel Atroshchenko dan resimennya yang mengungkapkan detail tentang alamat, paspor, dan gajinya.
Para hacker juga berhasil masuk ke arsip pribadi di Kementerian Pertahanan Rusia, mendapatkan akses ke catatan resimen seperti evaluasi kinerja pilot, catatan perwira, dan dokumen perencanaan operasional.
Presentasi teks dan slide setebal 16 halaman juga diakses, yang memiliki perincian tentang peningkatan taktik pencegat Angkatan Udara Rusia terhadap pesawat AWACS NATO.
Kolonel Atroshchenko lahir di wilayah Ovruch, Ukraina, pada tahun 1981. Dia pindah ke Crimea yang dikuasai Rusia pada tahun 2016 setelah Rusia mencaplok wilayah tersebut pada 2014.
Mengutip laporan Kyiv Independent, Sabtu (1/4/2023), unitnya, 960, berbasis di Crimea dan mengoperasikan pesawat serang darat Su-25.
Resimennya diyakini telah melakukan ratusan serangan udara di rumah dan bisnis Ukraina.
Resimen itu baru-baru ini dirancang sebagai "Guards" setelah perintah eksekutif oleh Presiden Rusia Vladimir Putin karena kinerja tempur yang sangat baik dalam serangan di sepanjang front selatan.
Kelompok peretas bernama Cyber Resistance tersebut berhasil mendapatkan akses ke email kolonel Rusia, Sergei Atroshchenko. Tentara itulah yang diduga memerintahkan dua bom seberat 500 kg dijatuhkan di teater Ukraina pada 16 Maret 2022, di mana sekitar 600 orang dilaporkan tewas. Gedung yang dibom saat itu adalah Teater Drama Regional Donetsk di Mariupol.
Kelompok peretas itu kemudian mengelabui istri sang kolonel, Lilia Aleksandrovna Atroshchenko, dan istri tentara lainnya, untuk mengirimi mereka foto-foto seksi.
Dalam prosesnya para istri mengungkapkan informasi pribadi tentang suami mereka.
Bangunan teater di Mariupol digunakan sebagai tempat perlindungan serangan udara pada saat itu dan kata "CHILDREN" tertulis jelas di halaman. Serangan itu dicap Ukraina sebagai kejahatan perang.
Saat mengakses email Kolonel Atroshchenko, para peretas memperhatikan bahwa Lilia suka mengirim suaminya "kejutan foto"—beberapa di antaranya gambar telanjang.
Beberapa gambar yang lebih "layak" diterbitkan oleh situs aktivis Ukraina InformNapalm.
Lilia kemudian dibodohi hingga percaya bahwa dia sedang berkomunikasi dengan seorang petugas dari resimen suaminya dan setuju untuk membuat "kejutan" baru untuk Kolonel Atroshchenko dan petugas lainnya.
Lilia kemudian diminta melakukan “pemotretan patriotik” bersama istri tentara Rusia lainnya di sebuah lapangan terbang sambil mengenakan jaket seragam formal suami mereka dengan dekorasi lengkap.
Foto-foto itu dimaksudkan untuk dilihat oleh pasangan mereka dan bukan untuk masyarakat umum. Lilia menyetujui permintaan tersebut dan “mengatur segalanya”.
Lilia selanjutnya memengaruhi istri-istri "berperingkat lebih rendah" karena posisinya sebagai istri seorang komandan unit.
Pada 16 Maret 2023, Lilia mengirimi kelompok hacker Ukraina sebuah video bersama dengan foto-foto "pin-up" para wanita tersebut.
Beberapa wanita mengenakan sepatu hak tinggi dan beberapa mengenakan rok pendek atau celana olahraga.
Gambar-gambar itu termasuk bidikan close-up para istri berjaket—yang suaminya biasanya "sangat berhati-hati" untuk tidak difoto dan tidak menonjolkan diri di media sosial.
Para peretas dapat menggunakan gambar-gambar itu untuk membuat informasi pribadi tentang tentara dan menghubungkannya dengan pengeboman yang mengerikan.
Para peretas merilis "informasi sensitif" tentang Kolonel Atroshchenko dan resimennya yang mengungkapkan detail tentang alamat, paspor, dan gajinya.
Para hacker juga berhasil masuk ke arsip pribadi di Kementerian Pertahanan Rusia, mendapatkan akses ke catatan resimen seperti evaluasi kinerja pilot, catatan perwira, dan dokumen perencanaan operasional.
Presentasi teks dan slide setebal 16 halaman juga diakses, yang memiliki perincian tentang peningkatan taktik pencegat Angkatan Udara Rusia terhadap pesawat AWACS NATO.
Kolonel Atroshchenko lahir di wilayah Ovruch, Ukraina, pada tahun 1981. Dia pindah ke Crimea yang dikuasai Rusia pada tahun 2016 setelah Rusia mencaplok wilayah tersebut pada 2014.
Mengutip laporan Kyiv Independent, Sabtu (1/4/2023), unitnya, 960, berbasis di Crimea dan mengoperasikan pesawat serang darat Su-25.
Resimennya diyakini telah melakukan ratusan serangan udara di rumah dan bisnis Ukraina.
Resimen itu baru-baru ini dirancang sebagai "Guards" setelah perintah eksekutif oleh Presiden Rusia Vladimir Putin karena kinerja tempur yang sangat baik dalam serangan di sepanjang front selatan.
(min)