Pertama Sejak Perang Dingin, Rusia Tangkap Reporter AS Atas Tuduhan Spionase

Kamis, 30 Maret 2023 - 19:26 WIB
loading...
Pertama Sejak Perang Dingin, Rusia Tangkap Reporter AS Atas Tuduhan Spionase
Rusia menangkap reporter Wall Street Journal Evan Gershkovich atas tuduhan spionase. Foto/Al Jazeera
A A A
MOSKOW - Pihak berwenang Rusia telah menahan seorang reporter Amerika Serikat (AS) untuk Wall Street Journal atas tuduhan spionase. Hal itu diumumkan badan keamanan Rusia.

Badan Keamanan Federal (FSB), badan penerus KGB, mengatakan bahwa Evan Gershkovich ditahan di kota Yekaterinburg di Pegunungan Ural ketika diduga berusaha mendapatkan informasi rahasia.

Gershkovich dituduh mengumpulkan informasi rahasia tentang kegiatan salah satu perusahaan di kompleks industri militer Rusia yang merupakan rahasia negara.

Untuk diketahui, Gershkovich meliput perang di Ukraina, perkembangan di Rusia, dan kelompok tentara bayaran Wagner.

FSB tidak menyebutkan kapan penangkapan itu dilakukan. Gershkovich bisa menghadapi hukuman 20 tahun penjara jika terbukti melakukan spionase.

"The Wall Street Journal dengan keras menyangkal tuduhan dari FSB, dan meminta pembebasan segera reporter tepercaya dan tidak memihak kami, Evan Gershkovich," kata surat kabar itu dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Al Jazeera, Kamis (30/3/2023).



Dia adalah reporter pertama untuk outlet berita Amerika yang ditahan atas tuduhan mata-mata di Rusia sejak Perang Dingin. Penangkapannya juga terjadi di tengah ketegangan global yang pahit atas pertempuran di Ukraina.

Gershkovich, yang terakreditasi dengan baik sebagai jurnalis, bekerja dari biro Wall Street Journal di Moskow.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan di Telegram bahwa dugaan kegiatan Gershkovich tidak terkait dengan jurnalisme.

Kelompok kebebasan media dan jurnalis pun membunyikan alarm atas penangkapan Gershkovich.

“Terkejut dengan berita mengerikan tentang tuduhan spionase Rusia yang tidak masuk akal terhadap @evangershkovich, seorang reporter dan teman yang luar biasa,” tulis Max Seddon, kepala biro Moskow di Financial Times, di Twitter.

Francesca Ebel, koresponden Washington Post Russia, mengatakan tuduhan terhadap Gershkovich "tidak masuk akal".



“Evan adalah jurnalis bijaksana yang luar biasa yang sangat peduli dengan pekerjaannya,” tambah Ebel di Twitter.

Leonid ĐĄĐ’ Ragozin, seorang jurnalis lepas Rusia, berkata: "Kremlin telah menyandera dia."

Reporters Without Borders menyatakan keprihatinan serius, dengan mengatakan mereka khawatir dengan "apa yang tampak seperti pembalasan".

Laporan terakhir Gershkovich, yang diterbitkan minggu ini, berfokus pada perlambatan ekonomi Rusia di tengah sanksi Barat.

Sebelum bergabung dengan The Wall Street Journal, Gershkovich yang berusia 31 tahun bekerja untuk AFP di Moskow. Dia sebelumnya adalah seorang reporter untuk The Moscow Times.

Gershkovich berbicara bahasa Rusia. Orang tuanya tinggal di Amerika Serikat tetapi berasal dari Uni Soviet.

(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1348 seconds (0.1#10.140)