Kedubes Rusia: AS Ingin Mengecilkan Keterlibatan dalam Ledakan Nord Stream
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Kedutaan Besar Rusia di Amerika Serikat (AS) menyatakan pada Rabu (29/3/2023), bahwa Washington berusaha untuk mengecilkan informasi yang merusak tentang dugaan keterlibatan dinas intelijennya dalam ledakan tahun lalu yang merusak pipa gas Nord Stream .
Moskow pada awal pekan ini gagal meminta Dewan Keamanan PBB untuk meminta penyelidikan independen atas ledakan pada September yang memutuskan pipa Nord Stream yang menghubungkan Rusia dan Jerman dan memuntahkan gas ke Laut Baltik.
Pejabat Rusia bereaksi dengan marah dan Kremlin mengatakan pada hari Selasa akan terus menuntut penyelidikan internasional.
Kedutaan Besar Rusia di AS mengatakan dalam sebuah pernyataan yang diposting di platform pesan Telegramnya, bahwa Washington melakukan "segala kemungkinan" untuk mencegah "upaya tidak memihak" membangun keadaan di sekitar ledakan.
"Kami melihat ini sebagai upaya nyata untuk meremehkan informasi dari jurnalis terkemuka yang merusak Amerika Serikat tentang kemungkinan keterlibatan langsung dinas intelijen Amerika," kata kedutaan dalam pernyataan yang diposting di Rusia, seperti dikutip dari Reuters.
Dalam posting blog bulan Februari, jurnalis investigasi pemenang Hadiah Pulitzer Seymour Hersh mengutip sumber tak dikenal yang mengatakan bahwa penyelam angkatan laut AS telah menghancurkan pipa dengan bahan peledak atas perintah Presiden Joe Biden.
Gedung Putih menolak laporan Hersh sebagai "fiksi yang benar-benar salah dan lengkap". Norwegia mengatakan tuduhan itu "omong kosong".
Moskow pada awal pekan ini gagal meminta Dewan Keamanan PBB untuk meminta penyelidikan independen atas ledakan pada September yang memutuskan pipa Nord Stream yang menghubungkan Rusia dan Jerman dan memuntahkan gas ke Laut Baltik.
Pejabat Rusia bereaksi dengan marah dan Kremlin mengatakan pada hari Selasa akan terus menuntut penyelidikan internasional.
Kedutaan Besar Rusia di AS mengatakan dalam sebuah pernyataan yang diposting di platform pesan Telegramnya, bahwa Washington melakukan "segala kemungkinan" untuk mencegah "upaya tidak memihak" membangun keadaan di sekitar ledakan.
"Kami melihat ini sebagai upaya nyata untuk meremehkan informasi dari jurnalis terkemuka yang merusak Amerika Serikat tentang kemungkinan keterlibatan langsung dinas intelijen Amerika," kata kedutaan dalam pernyataan yang diposting di Rusia, seperti dikutip dari Reuters.
Dalam posting blog bulan Februari, jurnalis investigasi pemenang Hadiah Pulitzer Seymour Hersh mengutip sumber tak dikenal yang mengatakan bahwa penyelam angkatan laut AS telah menghancurkan pipa dengan bahan peledak atas perintah Presiden Joe Biden.
Gedung Putih menolak laporan Hersh sebagai "fiksi yang benar-benar salah dan lengkap". Norwegia mengatakan tuduhan itu "omong kosong".
(esn)