Mengapa Rusia Banyak Mendapat Sanksi Internasional, Sedangkan Israel Tidak?

Selasa, 28 Maret 2023 - 12:30 WIB
loading...
Mengapa Rusia Banyak...
Pasukan Rusia mengendarai kendaraan lapis baja selama konflik Ukraina-Rusia di jalan di luar kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina, 10 April 2022. Foto/REUTERS/Alexander Ermochenko
A A A
MOSKOW - Setahun terlibat perang dengan Ukraina, Rusia sudah mendapat banyak sanksi dari Barat sejak awal. Uni Eropa (UE) menerapkan sanksi terhadap Rusia berupa tindak pembatasan, sanksi ekonomi, dan tindakan visa.

Sanksi ekonomi adalah hal yang paling disoroti dan bertujuan untuk memberikan konsekuensi berat kepada Rusia. Secara efektif, sanksi ini bisa menghentikan kemampuan Rusia untuk melanjutkan agresi.

Sementara itu, sanksi individu menargetkan mereka yang terlibat dalam invasi ke Ukraina. Lebih detail, UE menyatakan bahwa sanksi individu dijatuhkan untuk orang yang mendukung, melakukan tindakan berakibat pada kerusakan integritas teritorial, dan orang yang membiayai.

Beberapa pihak yang disanksi oleh UE adalah Presiden Rusia Vladimir Putin, eks Presiden Ukraina Viktor Yanukovych, anggota Dewan Keamanan Nasonal, pajabat tinggi dan personel militer, anggota Dewan Federasi Rusia, dan masih banyak lainnya.



Pada ranah ekonomi, UE melakukan pembatasan atas akses layanan modal, pasar, dan keuangan. Selain itu, banyak negara yang juga menjatuhkan sanksi kepada Rusia. Deretan negara tersebut di antaranya Inggris, Jepang, Kanada, Singapura, Swiss, dan Amerika Serikat (AS).

Presiden AS Joe Biden memutus koneksi ke sistem keuangan AS bagi Sberbank, yang merupakan lembaga keuangan terbesar milik Rusia.

Bukan hanya untuk Sberbank, pemutusan itu juga dilakukan terhadap 25 anak usahanya. Selanjutnya, Biden juga membekukan aset dan melarang masyarakatnya untuk berurusan dengan lembaga keuangan Rusia.

Melihat sederet sanksi tersebut, banyak pihak yang mempertanyakan mengapa Israel tidak diberikan sanksi serupa atau bahkan lebih parah?

Padahal, Israel sudah menyerang dan menjajah Palestina sejak tahun 1948, serta melakukan beragam tindak kejahatan hingga saat ini.

Analisa singkatnya adalah karena Israel merupakan sahabat dekat AS, sedangkan Rusia merupakan “saingan” AS dalam unjuk kekuatan.

Fakta tersebut dibuktikan dengan data yang disajikan oleh Al Jazeera, di mana AS sudah memveto setidaknya 53 resolusi DK (Dewan Keamanan) PBB yang mengkritik Israel, sejak tahun 1972.

Pada tahun 2021, AS bahkan memblokir pernyataan bersama yang menyerukan gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Hal itu memberikan sinyal bahwa AS terus melindungi Israel.

Dengan adanya dukungan kuat itu, berbagai pengamat menilai tidak adanya keseimbangan kekuatan antara Palestina dan Israel.

Dalam kasus perang Rusia-Ukraina, AS sangat melindungi Ukraina. Ukraina diketahui sebagai sekutu NATO, yang notabene diinisiasi oleh AS dan dibentuk di Washington DC.

Di sisi lain, Rusia tidak menghendaki Ukraina bergabung dengan NATO karena akan mengancam keamanan domestiknya. Sebab, kedua negara ini memiliki garis perbatasan yang panjang dan bisa membahayakan Rusia.

Persaingan antara AS dan Rusia sendiri sudah terlihat pasca Perang Dunia II dan Perang Dingin. Moskow dan Washington memperebutkan pengaruh liberal (dikenal sebagai blok Barat) serta komunisnya (dikenal dengan blok Timur) kepada negara-negara sekutu. Meskipun ketegangan ini patah kala Uni Soviet runtuh tahun 1991.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Israel Kembali Bom Beirut,...
Israel Kembali Bom Beirut, 4 Orang Tewas
Netanyahu Tunjuk Eks...
Netanyahu Tunjuk Eks Komandan Angkatan Laut sebagai Bos Baru Shin Bet
2 Negara Anggota NATO...
2 Negara Anggota NATO Akan Kerahkan Jet Tempur dan Kapal Perang ke Ukraina
Serangan Rudal AS Hancurkan...
Serangan Rudal AS Hancurkan Masjid di Yaman
3 Anggota NATO Sangat...
3 Anggota NATO Sangat Takut jika Ukraina dan Rusia Sepakati Gencatan Senjata
Peran Tersembunyi AS...
Peran Tersembunyi AS dalam Perang Ukraina Terbongkar! Berikut 4 Faktanya
Rakyat Palestina Rayakan...
Rakyat Palestina Rayakan Idulfitri, Israel Intensifkan Serangan Darat dengan Kirim Ribuan Tentara ke Rafah
Kebakaran Pipa Gas Petronas,...
Kebakaran Pipa Gas Petronas, 63 Orang Dilarikan ke RS
Luncurkan Kapal Selam...
Luncurkan Kapal Selam Pembawa Rudal Zircon, Putin: AL Rusia yang Terkuat!
Rekomendasi
Pemuda Desa Tial dan...
Pemuda Desa Tial dan Desa Tulehu Maluku Bentrok, 1 Orang Tewas
Raffi Ahmad dan Nagita...
Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Hadiri Open House Prabowo di Istana Negara
1,9 Juta Kendaraan Tinggalkan...
1,9 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Sampai Hari Pertama Lebaran
Berita Terkini
13 Rudal dan Drone Iran...
13 Rudal dan Drone Iran yang Bisa Hapus Pangkalan AS di Timur Tengah dari Peta
2 jam yang lalu
Netanyahu Batal Tunjuk...
Netanyahu Batal Tunjuk Eli Sharafit Jadi Bos Baru Shin Bet karena Kritik Trump
5 jam yang lalu
Warga Gaza Gelar Salat...
Warga Gaza Gelar Salat Idulfitri di Atas Reruntuhan Masjid di Tengah Serangan Israel
6 jam yang lalu
China Gelar Latihan...
China Gelar Latihan Militer Dekat Taiwan, AS Kirim Jet Tempur F-16 Block 70 Viper
7 jam yang lalu
Jepang Prediksi Gempa...
Jepang Prediksi Gempa Bumi Besar yang bisa Tewaskan 300.000 Orang
8 jam yang lalu
Lebih dari 2.000 Orang...
Lebih dari 2.000 Orang Tewas akibat Gempa Myanmar, 700 Muslim Meninggal di Masjid
9 jam yang lalu
Infografis
Israel Caplok Banyak...
Israel Caplok Banyak Wilayah Suriah Saat Kekosongan Pemerintahan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved