Amerika-Saudi Selesaikan Latihan Kontra Drone di Pusat Pengujian Militer Riyadh
loading...
A
A
A
RIYADH - Amerika Serikat (AS) dan Arab Saudi menyelesaikan latihan kontra-drone bersama pertama mereka, minggu lalu. Latihan itu dilangsungkan di pusat pengujian militer baru, di Riyadh, jelas Kepala Komando Pusat Amerika Serikat (CENTCOM).
Seperti dikutip dari Al Arabiya, latihan itu adalah yang pertama dari jenisnya antara militer kedua negara. Para pejabat AS berharap untuk menirunya dengan tentara lain di wilayah tersebut. Fokusnya adalah pada Unmanned Aircraft Systems (UAS).
Latihan minggu lalu tidak dipublikasikan secara luas, tetapi para pejabat mengatakan ini hanyalah awal dari apa yang mereka harapkan akan menjadi latihan yang lebih mendalam dan canggih.
Kepala CENTCOM, Jenderal Erik Kurilla mengatakan kepada anggota parlemen di House Armed Services Committee bahwa latihan kontra-UAS melibatkan latihan tembakan langsung dan memungkinkan untuk mempelajari ancaman yang kompleks dan mengidentifikasi kelemahan di area lain untuk melawan aktivitas drone.
Dia juga mengisyaratkan bahwa senjata energi terarah dapat dibawa ke wilayah tersebut di kemudian hari yang diharapkan untuk tujuan pertahanan udara.
Pada hari Kamis, Jenderal Kurilla mengatakan bahwa pasukan AS telah mengalami 78 serangan Iran sejak Januari 2021. AS hanya menanggapi tiga kali, menurut CENTCOM.
Latihan bersama minggu lalu dilakukan pada saat Arab Saudi dan Iran telah sepakat untuk menormalisasi hubungan dan memulihkan hubungan diplomatik.
Sementara Jenderal Kurilla ditanyai beberapa kali dalam kesaksiannya pada hari Kamis tentang perjanjian tersebut, ia berulang kali menyatakan bahwa itu masih perlu dilaksanakan. Kurilla juga mengatakan fakta bahwa kesepakatan yang didukung China tercapai tidak berarti bahwa aktivitas jahat Iran tidak lagi menjadi perhatian negara-negara kawasan.
Seperti dikutip dari Al Arabiya, latihan itu adalah yang pertama dari jenisnya antara militer kedua negara. Para pejabat AS berharap untuk menirunya dengan tentara lain di wilayah tersebut. Fokusnya adalah pada Unmanned Aircraft Systems (UAS).
Latihan minggu lalu tidak dipublikasikan secara luas, tetapi para pejabat mengatakan ini hanyalah awal dari apa yang mereka harapkan akan menjadi latihan yang lebih mendalam dan canggih.
Kepala CENTCOM, Jenderal Erik Kurilla mengatakan kepada anggota parlemen di House Armed Services Committee bahwa latihan kontra-UAS melibatkan latihan tembakan langsung dan memungkinkan untuk mempelajari ancaman yang kompleks dan mengidentifikasi kelemahan di area lain untuk melawan aktivitas drone.
Dia juga mengisyaratkan bahwa senjata energi terarah dapat dibawa ke wilayah tersebut di kemudian hari yang diharapkan untuk tujuan pertahanan udara.
Pada hari Kamis, Jenderal Kurilla mengatakan bahwa pasukan AS telah mengalami 78 serangan Iran sejak Januari 2021. AS hanya menanggapi tiga kali, menurut CENTCOM.
Latihan bersama minggu lalu dilakukan pada saat Arab Saudi dan Iran telah sepakat untuk menormalisasi hubungan dan memulihkan hubungan diplomatik.
Sementara Jenderal Kurilla ditanyai beberapa kali dalam kesaksiannya pada hari Kamis tentang perjanjian tersebut, ia berulang kali menyatakan bahwa itu masih perlu dilaksanakan. Kurilla juga mengatakan fakta bahwa kesepakatan yang didukung China tercapai tidak berarti bahwa aktivitas jahat Iran tidak lagi menjadi perhatian negara-negara kawasan.
(esn)