Apa Itu Depleted Uranium, Senjata Inggris untuk Ukraina yang Bikin Rusia Marah

Kamis, 23 Maret 2023 - 10:28 WIB
loading...
A A A
Selain itu, DU dipasang di pelat lapis baja untuk tank dan di amunisi penembus lapis baja yang menyebabkan kerusakan signifikan saat penetrasi. Ini adalah jenis proyektil yang dijanjikan Inggris untuk dikirimkan ke Ukraina, bersama dengan tank tempur utama Inggris Challenger 2.

Bagaimana Cara Kerja Amunisi Depleted Uranium?

Selain bahan peledak, proyektil depleted uranium (DU) biasanya terdiri dari tutup plastik, sabot aluminium, penetrator DU, dan benang untuk sirip.

Ketika selongsong DU, misalnya, menembus kendaraan target, fragmen yang lebih besar cenderung mengunyah apa pun yang ada di dalamnya, sedangkan piroforisitas uranium meningkatkan kemungkinan bahan bakar dan/atau amunisi kendaraan akan meledak.

Istilah teknis yang digunakan untuk menjelaskan proses tersebut disebut "efektivitas di balik target".

Apakah Bisa Mengatakan DU Timbulkan Bahaya Radiasi?

Ya, karena semua isotop uranium bersifat radioaktif. Seperti yang telah disebutkan, DU jauh lebih sedikit radioaktif, biasanya sekitar 40% lebih sedikit daripada uranium yang belum diproses.

Radioaktivitas DU terutama terkait dengan partikel alfa, yang tidak menembus kulit. Ini berarti bahaya radiasi dari DU terutama berasal dari menghirup debu, makan atau minum makanan atau air yang terkontaminasi, atau dari pecahan peluru menembus kulit manusia.

Sementara NATO mengeklaim bahwa tidak ada kanker manusia jenis apa pun yang terlihat akibat paparan DU, dokter Angkatan Darat Inggris sebelumnya memperingatkan Kementerian Pertahanan Inggris bahwa paparan DU meningkatkan risiko pengembangan kanker paru-paru, getah bening, dan otak, dan merekomendasikan serangkaian tindakan pencegahan keselamatan.

Agency for Toxic Substances and Disease Registry pada gilirannya memperingatkan bahwa untuk terkena radiasi dari DU, “Anda harus makan, minum, atau menghirupnya, atau terkena kulit Anda”, sesuatu yang kemungkinan besar akan memengaruhi fungsi normal dari ginjal, otak, hati, jantung, dan banyak sistem lain dari organisme manusia.

Pakar militer Rusia Alexey Leonkov mengatakan kepada Sputnik dalam hal ini bahwa meskipun jenis amunisi ini bukan milik senjata nuklir, dampak penggunaan peluru DU sebagian sama saja dengan senjata nuklir.

Menurutnya, ledakan proyektil DU menyebabkan radiasi pengion yang tertinggal dalam jumlah yang berbahaya bagi kesehatan manusia.

“Sisa-sisa penggunaan amunisi ini menginfeksi medan dan kendaraan lapis baja. Karena fakta bahwa kendaraan lapis baja yang hancur tidak segera disingkirkan dari medan perang, zat radioaktif menembus reservoir tanah dan air terbuka. Tanpa langkah-langkah khusus untuk denuklirisasi tanah dan air, tidak mungkin menghilangkan konsekuensi dari penggunaan amunisi ini,” kata Leonkov.

Argumennya digemakan oleh Igor Nikulin, seorang pakar militer dan mantan anggota Komisi PBB untuk Senjata Biologis dan Kimia, yang menjelaskan dalam sebuah wawancara dengan Sputnik bahwa pada saat ledakan amunisi DU, intinya berubah menjadi debu radioaktif yang menyebar ke sekeliling, menginfeksi air dan memasuki paru-paru manusia.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1097 seconds (0.1#10.140)