Bos Tentara Bayaran Rusia Ingin Rekrut 30.000 Anggota Baru

Minggu, 19 Maret 2023 - 12:17 WIB
loading...
Bos Tentara Bayaran Rusia Ingin Rekrut 30.000 Anggota Baru
Bos tentara bayaran Rusia, Wagner Group, ingin rekrut 30 ribu anggota baru. Foto/Ilustrasi
A A A
MOSKOW - Kelompok tentara bayaran Rusia , Wagner Group , berencana untuk merekrut sekitar 30.000 anggota baru pada pertengahan Mei. Hal itu diungkapkan pendirinya Yevgeny Prigozhin.

Dalam pesan audio di Telegram, Prigozhin mengatakan bahwa pusat perekrutan Wagner, yang dia katakan minggu lalu telah dibuka di 42 kota Rusia, mempekerjakan rata-rata 500-800 orang per hari.

Namun dia tidak memberikan bukti untuk mendukung angka tersebut, yang tidak dapat diverifikasi secara independen.



Prigozhin mengatakan perekrutan berjalan lebih baik dari yang dia harapkan, dan para sukarelawan itu memiliki kondisi fisik yang lebih baik daripada narapidana yang dia tangani sebelumnya.

"Pada pertengahan Mei, kami berencana menambah jumlah pejuang di unit kami sekitar 30.000," katanya seperti dikutip VOA dari Reuters, Minggu (19/3/2023).

Prigozhin telah melakukan kampanye aktif selama berbulan-bulan untuk meneriakkan peran Wagner dalam ofensif Rusia. Ia sering mengeluh bahwa petinggi militer Rusia gagal memberikan kredit yang cukup kepada kelompoknya dan bahkan menuduh mereka telah membuatnya kelaparan amunisi - sebuah klaim yang dibantah oleh kementerian pertahanan Rusia.



Wagner Group yang dipimpin Prigozhin menderita kerugian besar saat memimpin upaya Rusia untuk merebut kota Bakhmut di Ukraina, yang telah bertahan sejak musim panas lalu dalam pertempuran terpanjang dan paling berdarah dalam perang selama setahun.

Pada bulan Januari, Amerika Serikat (AS) menilai bahwa Wagner memiliki sekitar 50.000 tentara di Ukraina, termasuk 40.000 narapidana yang telah direkrut Prigozhin dari penjara Rusia dengan janji pengampunan gratis jika mereka bertahan enam bulan.

Pejabat Ukraina mengklaim bahwa sekitar 30.000 tentara Wagner telah meninggalkan atau terbunuh atau terluka, angka yang tidak dapat diverifikasi secara independen.

(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1256 seconds (0.1#10.140)