Heboh, Penyiar Berita Cantik Komunis China Ini Ternyata Bukan Manusia
loading...
A
A
A
BEIJING - Media yang dikelola Partai Komunis China mempekerjakan Ren Xiaorong sebagai penyiar berita berparas cantik. Namun jangan kaget karena "jurnalis" tersebut bukan manusia, melainkan robot virtual artificial intelligence (AI).
Ren Xiaorong diumumkan telah bergabung dengan surat kabar Partai Komunis China, People's Daily, sebagai karyawan terbaru.
Robot virtual AI penyiar berita ini diklaim memiliki keterampilan profesional dari "seribu presenter".
Mengutip laporan The Sun, Sabtu (18/3/2023), Ren Xiaorong kini hadir untuk menyampaikan berita dan menjawab pertanyaan 24 jam sehari.
Kendati demikian, ada kendalanya. Avatar mirip manusia ini, betapapun pintarnya, hanya dapat merespons dari naskah yang telah ditulis sebelumnya dan juga menjajakan kalimat resmi Partai Komunis China.
Dia resmi dipekerjakan minggu ini sebagai pembawa acara aplikasi People's Daily, di mana dia dapat menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan konferensi pemerintah "Two Sessions".
Si cantik yang berpakaian rapi ini memulai siaran pertamanya dengan mengatakan: “Halo, nama saya Ren Xiaorong. Saya adalah penyiar digital AI yang baru saja bergabung dengan People's Daily."
“Ribuan pembawa berita telah memberikan keterampilan profesionalnya kepada saya. Selama 365 hari, 24 jam, saya akan melaporkan berita sepanjang tahun, sepanjang waktu, tanpa istirahat.”
Dia melanjutkan: “Baik di situs berita atau di studio, Anda akan selalu melihat saya."
“Setiap percakapan, setiap umpan balik yang Anda berikan, hanya akan membuat saya lebih pintar," lanjut dia.
Pembuatnya mengeklaim dia ada untuk menjawab masalah yang berkaitan dengan pendidikan, kesehatan, perumahan, pekerjaan, dan perlindungan lingkungan.
Namun, bakatnya gagal saat Anda mencoba mengajukan pertanyaan spesifik, karena Anda hanya dapat memilih dari daftar topik yang telah ditentukan sebelumnya.
Di samping kelemahan ini, tanggapan penyiar berita yang digerakkan oleh AI sangat sejalan dengan ideologi Partai Komunis China.
Melalui tanya jawab virtual ini, Ren bekerja untuk menjawab pertanyaan tentang kebijakan pemerintah sekaligus mengajarkan propaganda kepada pengguna.
Meskipun Ren kurang dalam elemen yang benar-benar interaktif, chatbot menggemakan niat China untuk memajukan penggunaan idola virtual.
Selama Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022, ada pembawa acara virtual dan juru bahasa isyarat AI.
Kantor berita pemerintah China, Xinhua, memulai debutnya dengan penyiar berita bertenaga AI pertama mereka pada tahun 2018.
Ada banyak tanggapan positif untuk Ren di jejaring sosial China; Weibo, yang disensor dengan ketat oleh pemerintah.
“Ini terlihat cukup bagus! Teknologi berubah setiap hari,” puji seorang pengguna Weibo.
“Jika bukan karena sulih suara sintetis, pada pandangan pertama Anda tidak akan dapat mengetahui apakah ini adalah orang virtual. Apakah penyiar berita akan digantikan oleh AI di masa depan?” tanya pengguna Weibo yang lain.
Terlepas dari pengawasan ketat pemerintah China, beberapa akun Weibo masih berhasil mempertanyakan maksud Ren.
Seorang pengguna Weibo yang kritis berkomentar: “Saya tidak pernah benar-benar memahami ini, apakah ada kekurangan bakat penyiaran, atau apakah penyiar AI lebih baik dalam hal ini? Mengapa Anda menggunakan robot untuk menyiarkan berita?”
Sementara itu di Twitter, yang dilarang di China, para pengguna mengolok-olok avatar tersebut.
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
Ren Xiaorong diumumkan telah bergabung dengan surat kabar Partai Komunis China, People's Daily, sebagai karyawan terbaru.
Robot virtual AI penyiar berita ini diklaim memiliki keterampilan profesional dari "seribu presenter".
Mengutip laporan The Sun, Sabtu (18/3/2023), Ren Xiaorong kini hadir untuk menyampaikan berita dan menjawab pertanyaan 24 jam sehari.
Kendati demikian, ada kendalanya. Avatar mirip manusia ini, betapapun pintarnya, hanya dapat merespons dari naskah yang telah ditulis sebelumnya dan juga menjajakan kalimat resmi Partai Komunis China.
Dia resmi dipekerjakan minggu ini sebagai pembawa acara aplikasi People's Daily, di mana dia dapat menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan konferensi pemerintah "Two Sessions".
Si cantik yang berpakaian rapi ini memulai siaran pertamanya dengan mengatakan: “Halo, nama saya Ren Xiaorong. Saya adalah penyiar digital AI yang baru saja bergabung dengan People's Daily."
“Ribuan pembawa berita telah memberikan keterampilan profesionalnya kepada saya. Selama 365 hari, 24 jam, saya akan melaporkan berita sepanjang tahun, sepanjang waktu, tanpa istirahat.”
Dia melanjutkan: “Baik di situs berita atau di studio, Anda akan selalu melihat saya."
“Setiap percakapan, setiap umpan balik yang Anda berikan, hanya akan membuat saya lebih pintar," lanjut dia.
Pembuatnya mengeklaim dia ada untuk menjawab masalah yang berkaitan dengan pendidikan, kesehatan, perumahan, pekerjaan, dan perlindungan lingkungan.
Namun, bakatnya gagal saat Anda mencoba mengajukan pertanyaan spesifik, karena Anda hanya dapat memilih dari daftar topik yang telah ditentukan sebelumnya.
Di samping kelemahan ini, tanggapan penyiar berita yang digerakkan oleh AI sangat sejalan dengan ideologi Partai Komunis China.
Melalui tanya jawab virtual ini, Ren bekerja untuk menjawab pertanyaan tentang kebijakan pemerintah sekaligus mengajarkan propaganda kepada pengguna.
Meskipun Ren kurang dalam elemen yang benar-benar interaktif, chatbot menggemakan niat China untuk memajukan penggunaan idola virtual.
Selama Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022, ada pembawa acara virtual dan juru bahasa isyarat AI.
Kantor berita pemerintah China, Xinhua, memulai debutnya dengan penyiar berita bertenaga AI pertama mereka pada tahun 2018.
Ada banyak tanggapan positif untuk Ren di jejaring sosial China; Weibo, yang disensor dengan ketat oleh pemerintah.
“Ini terlihat cukup bagus! Teknologi berubah setiap hari,” puji seorang pengguna Weibo.
“Jika bukan karena sulih suara sintetis, pada pandangan pertama Anda tidak akan dapat mengetahui apakah ini adalah orang virtual. Apakah penyiar berita akan digantikan oleh AI di masa depan?” tanya pengguna Weibo yang lain.
Terlepas dari pengawasan ketat pemerintah China, beberapa akun Weibo masih berhasil mempertanyakan maksud Ren.
Seorang pengguna Weibo yang kritis berkomentar: “Saya tidak pernah benar-benar memahami ini, apakah ada kekurangan bakat penyiaran, atau apakah penyiar AI lebih baik dalam hal ini? Mengapa Anda menggunakan robot untuk menyiarkan berita?”
Sementara itu di Twitter, yang dilarang di China, para pengguna mengolok-olok avatar tersebut.
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
(min)