Jatuh ke Laut Hitam, AS Ikhlas Dronenya Tidak Ditemukan

Kamis, 16 Maret 2023 - 00:10 WIB
loading...
Jatuh ke Laut Hitam,...
Drone MQ-9 Reaper. Foto/AF
A A A
WASHINGTON - Drone pengintai militer Amerika Serikat (AS) yang jatuh ke Laut Hitam setelah dicegat oleh jet tempur Rusia belum dan mungkin tidak akan pernah ditemukan. Hal itu diungkapkan juru bicara Gedung Putih John Kirby.

Pentagon mengatakan jet tempur Su-27 Rusia menghantam baling-baling pesawat tak berawak itu, membuatnya tidak dapat dioperasikan. Ini adalah insiden pertama sejak perang Ukraina dimulai, memperburuk hubungan yang sudah tegang antara Washington dan Moskow.

Kementerian Pertahanan Rusia menyalahkan "manuver tajam" drone AS atas kecelakaan itu dan mengatakan bahwa jetnya tidak melakukan kontak.

"(Drone) itu belum ditemukan. Dan saya tidak yakin kami akan dapat memulihkannya," kata Kirby dalam wawancara dengan CNN seperti dikutip dari Reuters,Kamis (16/3/2023).

"Di tempat yang jatuh ke Laut Hitam - air yang sangat, sangat dalam. Jadi kami masih menilai apakah ada upaya menemukannya kembali. Mungkin tidak ada," imbuhnya.

Kepada ABC, Kirby mengatakan jika Rusia menemukan kembali pesawat itu, otoritas AS telah mengambil tindakan pencegahan untuk memastikan bahwa kemampuan Moskow untuk menarik data intelijen yang berguna darinya akan dibatasi.



“Konon, itu milik kami,” tambah Kirby, dan otoritas AS akan terus mengeksplorasi opsi menemukannya kembali.

Departemen Luar Negeri telah memanggil duta besar Rusia untuk Amerika Serikat, Anatoly Antonov, untuk mengungkapkan keprihatinan AS atas insiden itu.

“Pesan yang kami sampaikan kepada duta besar Rusia adalah bahwa mereka harus lebih berhati-hati dalam terbang di wilayah udara internasional di dekat aset AS yang, sekali lagi, terbang dengan cara yang sepenuhnya legal, melakukan misi untuk mendukung kepentingan keamanan nasional kami,” kata Kirby kepada CNN.

"Merekalah yang harus lebih berhati-hati," imbuhnya.

"Pesannya adalah: Jangan lakukan ini lagi," tambah Kirby kemudian di ABC.

Antonov setelah pertemuan tersebut mengatakan drone "sengaja dan provokatif bergerak menuju wilayah Rusia dengan transponder dimatikan."



Dia mengatakan pertemuannya di Departemen Luar Negeri AS bersifat konstruktif dan masalah kemungkinan konsekuensi bagi Moskow atas insiden tersebut tidak diangkat, kantor berita negara RIA melaporkan.

Pejabat AS telah menekankan bahwa Amerika Serikat akan terus terbang di atas perairan internasional di wilayah tersebut.

"Dan merupakan kewajiban Rusia untuk mengoperasikan pesawat militernya dengan cara yang aman dan profesional," kata Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin di awal pertemuan bulanan virtual dengan sekutu untuk mempersenjatai Ukraina.

Rusia sendiri mengatakan akan mencoba mengambil sisa-sisa drone pengintai. Moskow membantah bertanggung jawab atas kecelakaan itu dan mengatakan hubungan dengan Amerika Serikat telah mencapai "titik terendah".

"Saya tidak tahu apakah kami akan dapat mengambilnya kembali atau tidak, tetapi itu harus dilakukan. Dan kami pasti akan mengusahakannya. Saya harap, tentu saja, berhasil," kata Sekretaris Dewan Keamanan Kremlin Nikolai Patrushev kepada saluran TV Rossiya-1.

Insiden di perairan internasional pada hari Selasa itu adalah pengingat akan risiko konfrontasi langsung antara AS dan Rusia terkait Ukraina, yang diinvasi Moskow lebih dari setahun yang lalu dan yang didukung oleh sekutu Barat dengan intelijen dan senjata.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1350 seconds (0.1#10.140)