China, Rusia, dan Iran Akan Gelar Latihan Militer di Teluk Oman

Rabu, 15 Maret 2023 - 21:40 WIB
loading...
China, Rusia, dan Iran Akan Gelar Latihan Militer di Teluk Oman
China, Rusia, dan Iran Akan Gelar Latihan Militer di Teluk Oman. FOTO/Anadolu Agency
A A A
BEIJING - China , Rusia, dan Iran akan meluncurkan latihan maritim bersama di Teluk Oman pada pekan ini. Hal itu diungkapkan Kementerian Pertahanan China, Rabu (15/3/2023).

Latihan berlangsung mulai Rabu hingga Minggu (19/3/2023). “Latihan ini akan membantu memperdalam kerja sama praktis di antara angkatan laut negara-negara peserta,” kata kementerian itu, seperti dikutip dari The National News.



China mengatakan akan mengerahkan kapal perusak berpeluru kendali Nanning untuk latihan tersebut. Latihan ini akan mencakup operasi pencarian udara, penyelamatan laut, latihan pembentukan parade angkatan laut, serta tugas-tugas lain dalam kerangka latihan.

“Negara-negara lain juga ikut serta dalam latihan Security Bond-2023,” lanjut pernyataan Kementerian Pertahanan China. Diketahui, Iran, Pakistan, Oman, dan Uni Emirat Arab masing-masing memiliki garis pantai yang menyentuh teluk, yang terletak di mulut Teluk Persia yang strategis.

China, Rusia, dan Iran mengadakan latihan serupa pada tahun lalu dan pada 2019. Beijing menggarisbawahi meningkatnya hubungan militer dan politik Beijing dengan negara-negara yang sebagian besar dijauhi oleh Amerika Serikat dan mitranya.



Teluk Oman adalah situs populer untuk mengadakan latihan militer karena posisinya yang strategis untuk transportasi minyak dan Iran, Pakistan, Oman, dan UEA semuanya memiliki garis pantai di sepanjang itu.

Pekan lalu, China menjadi tuan rumah pembicaraan antara Iran dan Arab Saudi. Itu menghasilkan kesepakatan di antara mereka pada hari Jumat untuk memulihkan hubungan diplomatik penuh setelah tujuh tahun ketegangan.

Sementara AS dan Arab Saudi memiliki hubungan militer dan politik yang telah berlangsung lama, hubungan tersebut telah retak karena pembunuhan jurnalis yang berbasis di AS Jamal Khashoggi pada tahun 2018, seorang kritikus kepemimpinan kerajaan dan pemotongan produksi oleh kartel minyak OPEC+ yang menurut pemerintah adalah membantu Rusia.
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1818 seconds (0.1#10.140)