Rusia Harap AS Setop Terbang Dekat Perbatasan Rusia setelah Drone Jatuh di Laut Hitam
loading...
A
A
A
MOSKOW - Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat (AS) Anatoly Antonov mengatakan Moskow mengharapkan Washington menghentikan penerbangan di dekat perbatasan Rusia setelah drone AS jatuh di Laut Hitam.
“Kami sangat menyadari misi yang digunakan untuk pengintaian dan serangan drone. Menurut Koordinator Dewan Keamanan Nasional untuk Komunikasi Strategis John Kirby, UAV AS melakukan penerbangan lintas semacam ini setiap hari. Apa yang mereka lakukan ribuan mil jauhnya dari Amerika Serikat? Jawabannya sudah jelas," ujar Antonov kepada para wartawan.
Dia menjelaskan, “Drone AS mengumpulkan intelijen yang kemudian digunakan oleh rezim Kiev untuk menyerang Angkatan Bersenjata dan wilayah kami... Kami melanjutkan dari fakta bahwa Amerika Serikat akan menahan diri dari spekulasi lebih lanjut di lanskap media dan berhenti melakukan serangan mendadak di dekat perbatasan Rusia."
Sebelumnya pada Selasa (14/3/2023), Antonov dipanggil ke Departemen Luar Negeri AS atas insiden kecelakaan pesawat tak berawak AS.
Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia mengatakan drone MQ-9 AS jatuh di Laut Hitam akibat melakukan manuver tajam dan jet tempur Rusia yang dikirim untuk mencegatnya tidak melakukan kontak dengannya atau menggunakan senjata untuk melawannya.
Kemhan Rusia mengatakan kontrol udara Pasukan Dirgantara Rusia merekam penerbangan drone di wilayah semenanjung Crimea ke arah perbatasan Rusia.
“Penerbangan dilakukan dengan transponder pesawat dimatikan, melanggar batas wilayah rezim sementara untuk penggunaan wilayah udara, yang didirikan untuk tujuan melakukan operasi militer khusus Rusia dan dikomunikasikan kepada semua pengguna serta dipublikasikan sesuai dengan standar internasional,” ungkap Kementerian Pertahanan Rusia.
Kemhan Rusia menambahkan, jet tempur Rusia dikerahkan untuk mengidentifikasi penyusup.
Komando Eropa AS (EUCOM) mengeluarkan rilis yang mengatakan insiden itu melibatkan pesawat Su-27 Rusia, yang diduga menabrak baling-baling drone selama "pencegatan tidak aman dan tidak profesional" di atas Laut Hitam.
EUCOM menambahkan insiden tersebut mengakibatkan "kehilangan total" drone tersebut.
“Kami sangat menyadari misi yang digunakan untuk pengintaian dan serangan drone. Menurut Koordinator Dewan Keamanan Nasional untuk Komunikasi Strategis John Kirby, UAV AS melakukan penerbangan lintas semacam ini setiap hari. Apa yang mereka lakukan ribuan mil jauhnya dari Amerika Serikat? Jawabannya sudah jelas," ujar Antonov kepada para wartawan.
Dia menjelaskan, “Drone AS mengumpulkan intelijen yang kemudian digunakan oleh rezim Kiev untuk menyerang Angkatan Bersenjata dan wilayah kami... Kami melanjutkan dari fakta bahwa Amerika Serikat akan menahan diri dari spekulasi lebih lanjut di lanskap media dan berhenti melakukan serangan mendadak di dekat perbatasan Rusia."
Sebelumnya pada Selasa (14/3/2023), Antonov dipanggil ke Departemen Luar Negeri AS atas insiden kecelakaan pesawat tak berawak AS.
Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia mengatakan drone MQ-9 AS jatuh di Laut Hitam akibat melakukan manuver tajam dan jet tempur Rusia yang dikirim untuk mencegatnya tidak melakukan kontak dengannya atau menggunakan senjata untuk melawannya.
Kemhan Rusia mengatakan kontrol udara Pasukan Dirgantara Rusia merekam penerbangan drone di wilayah semenanjung Crimea ke arah perbatasan Rusia.
“Penerbangan dilakukan dengan transponder pesawat dimatikan, melanggar batas wilayah rezim sementara untuk penggunaan wilayah udara, yang didirikan untuk tujuan melakukan operasi militer khusus Rusia dan dikomunikasikan kepada semua pengguna serta dipublikasikan sesuai dengan standar internasional,” ungkap Kementerian Pertahanan Rusia.
Kemhan Rusia menambahkan, jet tempur Rusia dikerahkan untuk mengidentifikasi penyusup.
Komando Eropa AS (EUCOM) mengeluarkan rilis yang mengatakan insiden itu melibatkan pesawat Su-27 Rusia, yang diduga menabrak baling-baling drone selama "pencegatan tidak aman dan tidak profesional" di atas Laut Hitam.
EUCOM menambahkan insiden tersebut mengakibatkan "kehilangan total" drone tersebut.
(sya)